SUKABUMIUPDATE.com – Warga Gang Amarta IV, Kelurahan Tipar, Kecamatan Citamiang, Kota Sukabumi, kini dihadapkan pada kekhawatiran akibat serangkaian aksi teror pembakaran yang terjadi di sejumlah titik pemukiman. Hingga Jumat (2/5/2025) siang, warga mencatat sedikitnya 13 lokasi di wilayah RW 06 dan RW 05 yang mengalami percobaan pembakaran yang belum diketahui pelakunya.
Ketua RW 06, Ajis Muslim, mengungkapkan bahwa kejadian pertama terjadi pada Kamis (1/5/2025) saat waktu magrib. Awalnya, warga mengira itu hanya insiden kecil, namun jumlah kejadian terus bertambah di waktu dan lokasi berbeda, hingga memunculkan kekhawatiran yang serius. Titik-titik api tersebut muncul di tumpukan sampah, pagar hingga engsel pintu rumah warga.
“Untuk pertamanya terjadi di lapangan, ada sampah sedikit-sedikit ada yang membakar dan tidak diketahui (pelaku), warga tidak melihat, terus kebakaran berlanjut setelah salat Isya, di rumah dekat masjid, untungnya terpantau sama warga yang bubaran salat,” jelas Ajis kepada sukabumiupdate.com, Jumat (2/5/2025).
"Dilanjut subuh, dan itu api sudah cukup besar. Siangnya kembali terjadi setelah salat Jumat di beberapa titik. Lalu sekitar pukul 14.00 WIB, muncul lagi kebakaran di lokasi lain. Total 12 titik api di RW 06,” tambahnya.
Baca Juga: Pelaku Masih Berkeliaran? Teror Bakar Rumah di Tipar Sukabumi Meluas
Menurut Ajis, warga kini merasa resah dan waswas, apalagi rentetan kejadian ini berkaitan dengan api yang menyebar di kawasan padat penduduk. Terlebih, pelaku masih belum teridentifikasi.
“Jelas sangat was-was apalagi ini bermain api. Yang saya lihat warga semua resah dan gelisah, makanya kami bersama Babinsa, Bhabinkamtibmas, dan linmas berkolaborasi untuk memberikan kenyamanan terhadap warga. Tetapi, tadi kalau bicara api tidak bisa dianggap enteng. Apalagi wilayah saya sangat padat (penduduk), makanya ini jadi perhatian khusus,” tuturnya.
Sebagai langkah antisipasi, Ajis langsung mengumpulkan seluruh unsur linmas dan para ketua RT di RW 06, serta melibatkan pihak kelurahan untuk menyusun strategi pengamanan.
“Antisipasi saya, inisiatif mengumpulkan seluruh linmas di wilayah 06 dan RT, dihadiri kelurahan juga. Alhamdulillah kita membuat sebuah teknis pengamanan supaya ini tidak meluas dan juga tidak terjadi hal yang tidak diinginkan. Jadi saat ini warga semua disiagakan,” pungkasnya.
Ketua Rw 05, Erwin Budiman mengatakan peristiwa itu terjadi selama dua hari secara berturut-turut sejak hari Kamis kemarin dan terjadi di dua ke Rw-an di wilayah tersebut.
“Sebetulnya kalau pertamanya di Rw 06, paling banyak titiknya di sana. Di sini rw 05 rt 03 cuma satu titik. Cuman kalau melihat dampaknya mungkin paling besar di sini (Rw 05),” ujar Erwin.
“Kalau di sana itu ga terlalu besar seperti ini paling sedikit-sedikit cuma banyak titiknya, sampai tadi siang juga masih ada,” tambah dia.
Ditanya terkait dugaan sementara penyebab kejadian, Erwin tidak berani berspekulasi. Beredar di kalangan warga peristiwa ini diduga dilakukan oleh Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ).
“Dugaan? Masih simpang siur ya, kita juga belum berani menyimpulkan, ada yang bilang ODGJ, tapi kan kita juga nggak bisa menyimpulkan, makanya kita ga berani berspekulasi. Jadi kita tunggu aja, laporan kan sudah banyak tinggal nunggu tindak lanjut seperti apa,“ ucapnya.
Kendati demikian, menurutnya ada dugaan kesengajaan dari peristiwa tersebut. Jjika dilihat dari dampak pembakaran, semua sumber api terlihat datang dari bawah dan bukan dari korsleting listrik.
“Memang kalau dilihat dari dampaknya mungkin kebakaran ini bukan dari korsleting listrik ya soalnya pusat api dari bawah,” tutur dia.
Sejumlah petugas keamanan, baik dari kepolisian, TNI hingga pemda sudah berada di Tipar sejak Jumat pagi. Petugas PLN pun dipanggil untuk memeriksa sumber api dari kebakaran-kebakaran tersebut.