Ujug-ujug Jadi Pabrik, Bangunan Milik WNA Ini Dikeluhkan Warga Citepus Sukabumi

Selasa 31 Januari 2023, 18:44 WIB
Sebuah bangunan milik WNA yang ujug-ujug jadi Pabrik di dekat Sungai Cibolang ini dikeluhkan warga Citepus Sukabumi. | Foto: Istimewa

Sebuah bangunan milik WNA yang ujug-ujug jadi Pabrik di dekat Sungai Cibolang ini dikeluhkan warga Citepus Sukabumi. | Foto: Istimewa

SUKABUMIUPDATE.com - Warga Kampung Cibolang RT 02/02, Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, mengeluhkan sebuah bangunan milik warga negara asing (WNA) yang berdiri di dekat Sungai Cibolang. Bangunan yang dikabarkan dijadikan Pabrik itu diduga telah mencemari lingkungan dengan limbah.

Tak hanya itu, warga juga protes karena sang pemilik pabrik telah membangun tembok mirip benteng setinggi 3 meter yang berpotensi menjadi biang banjir kala turun hujan akibat lebar sungai jadi menyempit.

“Lebar sungai jadi semakin menyempit, sekarang sekitar 1 meter. Padahal sebelumnya sekitar 2,5 meter. Belum lagi limbah berbau pekat dibuang ke aliran sungai," kata Yanti (40 tahun), warga setempat kepada awak media, Senin 30 Januari 2023.

Yanti mengatakan, Sungai Cibolang kerap digunakan untuk mandi dan mencuci pakaian oleh warga setempat. Setelah pabrik tersebut berdiri, warga kesulitan untuk melakukan aktivitas di sungai tersebut.

"Mulai dibangun ini sama pemiliknya (orang) Korea, pencemaran sekitar dua kali. Aliran air ini kerap dipakai mandi, nyuci, pake wudhu, bahkan cuci beras pun di sini," kata Yanti.

Baca Juga: BPBD Ungkap Rencana Huntap bagi Korban Tanah Bergerak di Kertaangsana Sukabumi

Senada, Hikayat (60 tahun) warga lainnya menuding tembok dan pondasi bangunan milik orang Korea itu diduga mencaplok lahan sempadan sungai. Padahal menurutnya sudah jelas, batas lahan milik pribadi warga asing itu ada pohon kelapa dan patok berwarna biru yang dipasang Badan Pertanahan Nasional (BPN).

"Waktu sungai belum dipondasi, limpasan air hujan menuju permukiman warga hingga kebanjiran. Apalagi sekarang lebar Sungai Cibolang sudah menyempit, bisa jadi limpasan airnya semakin besar,” ungkapnya.

Menurut Hikayat, awalnya bangunan itu hanya untuk tempat tinggal. Namun seiring berjalannya waktu, fungsi bangunan berubah menjadi tempat pengolahan emas. "Sehingga warga sekitar terkejut. Apalagi terdapat bangunan tembok di sekeliling sepadan sungai," tuturnya.

"Saya pikir ini sudah ada izin membangunnya belum. Apalagi bangunan itu sudah berubah fungsi dari tempat tinggal menjadi tempat pengolahan emas dan gudang," tambahnya.

Baca Juga: Pengerjaan Tol Bocimi Seksi 3 Cibadak-Cibolang Mulai Disiapkan, Tunggu Rampung Seksi 2

Ia mengaku, bersama warga lainnya pernah mengadukan persoalan ini ke aparatur pemerintahan desa setempat. Namun belum ada tanggapan.

Warga juga meminta Satpol PP dan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kabupaten Sukabumi agar segera turun ke lapangan, untuk menegur sang pemilik bangunan.

“Sebelum membangun harusnya ada konfirmasi ke warga setempat. Ini sama sekali belum ada pemberitahuan. Tahu-tahu sudah berdiri tembok tinggi," tegasnya.

Sejumlah awak media kemudian mencoba mengklarifikasi keluhan warga itu kepada pihak pengelola pabrik. Saat itu muncul warga Korea yang disebut sebagai pemilik pabrik dan bangunan tersebut oleh warga.

Namun dia terlihat enggan memberikan keterangan karena terkendala bahasa, ia juga memberikan tanda menolak dengan isyarat tangan ketika ditanyakan apakah bisa berbahasa Inggris.

Baca Juga: Nyanyi End of The Road, Abdul Azis Indonesian Idol dari Sukabumi Disorot Grup Vokal AS

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Desa Citepus Koswara menyatakan, bahwa keberadaan bangunan dan tembok di sempadan sungai Cibolang itu belum jelas peruntukannya. "Untuk bangunan tersebut, saya mengetahui adanya bangunan, tapi untuk peruntukannya itu belum jelas, hanya saja pengakuannya untuk pengolahan logam," kata Koswara.

"Saya sudah jelaskan bahwa izin untuk pengolahan logam di tengah permukiman padat penduduk tidak mungkin bisa diterbitkan oleh pemerintah daerah. Tapi orang asing itu tetap ngotot bangunannya akan dijadikan tempat pengolahan emas. Katanya dia bisa ngurusin izin tersebut ke Sukabumi dan Jakarta. Saya lepas tangan soal itu," lanjutnya.

Meski begitu, Koswara menegaskan bahwa pihaknya tidak akan memberikan rekomendasi izin pengolahan logam bagi warga negara asing tersebut.

Ia juga menyampaikan, bahwa bangunan dan tembok yang telah dibangun warga Korea tersebut tidak memiliki izin. "IMB tidak punya. Yang saya tahu, pengolahan logam belum beroperasi, walaupun mesin pengolahannya sudah ada di gudang milik orang Korea," pungkasnya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkait
Berita Terkini
DPRD Kab. Sukabumi19 April 2024, 08:38 WIB

DPRD Minta DLH Pikirkan Solusi Soal Masalah Sampah di Sagaranten Sukabumi

Menurut Budi, masalah sampah bukan hanya terjadi di Kecamatan Sagaranten.
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Budi Azhar Mutawali. | Foto: SU
Life19 April 2024, 08:19 WIB

Cukup 4 Bahan, Asam Urat Minggat! Yuk Bikin Minuman Herbal Ala Zaidul Akbar

Asam urat memiliki gejala yang membuat persendian nyeri saat kambuh.
Resep minuman herbal cuma 4 bahan untuk atasi asam urat ala Zaidul Akbar. | Foto: Freepik.com/8foto
Life19 April 2024, 08:12 WIB

Asam Urat Kambuh Setelah Lebaran? Bikin Minuman Herbal Sederhana Ala Zaidul Akbar Ini

Penyakit asam urat yang kambuh setelah lebaran pasti membuat Anda tidak nyaman dan tubuh terasa tidak enak.
Resep minuman herbal sederhana ala Zaidul Akbar yang dapat meredakan asam urat saat kambuh. | Foto: Freepik.com/jcomp
Sehat19 April 2024, 08:00 WIB

6 Jenis Makanan yang Sebaiknya Tidak Dikonsumsi Penderita Gula Darah

Sobat Sehat Merapat! Yuk, Ketahui Apa Saja Jenis Makanan yang Sebaiknya Tidak Dikonsumsi Berlebihan oleh Penderita Gula Darah.
Bola Sarden. Olahan Ikan. | Contoh Makanan yang Sebaiknya Tidak Dikonsumsi Berlebihan oleh Penderita Gula Darah. Foto: YouTube/MamaSuka Indonesia
Life19 April 2024, 07:00 WIB

10 Gaya Hidup Sehat yang Bisa Membantu Menurunkan Gula Darah

Yuk Lakukan Gaya Hidup Sehat yang Bisa Membantu Menurunkan Gula Darah Ini!
Ilustrasi. Gaya Hidup Sehat yang Bisa Membantu Menurunkan Gula Darah. (Sumber : Pexels/JaneTrangDoan)
Food & Travel19 April 2024, 06:00 WIB

Cara Membuat Air Rebusan Jambu Biji untuk Menurunkan Gula Darah, Ini 8 Langkahnya!

Daun jambu biji juga mengandung senyawa-senyawa aktif seperti flavonoid dan tanin yang memiliki sifat antioksidan dan antiinflamasi. Beberapa orang juga mengonsumsi teh atau ekstrak daun jambu biji untuk mendukung kesehatan secara umum.
Ilustrasi. Cara Membuat Air Rebusan Jambu Biji untuk Menurunkan Gula Darah, Ikuti Langkah-Langkahnya! (Sumber : Instagram/@parboaboa)
Science19 April 2024, 05:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 19 April 2024, Termasuk Wilayah Sukabumi, Cianjur dan Bogor

Prakiraan cuaca hari ini wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya Jumat 18 April 2024.
Prakiraan cuaca hari ini wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya Jumat 18 April 2024. (Sumber : Freepik/@wirestock)
Nasional19 April 2024, 03:16 WIB

Diduga Merayu Anggota PPLN, Ketua KPU RI Dilaporkan ke DKPP dengan Tuduhan Asusila

Lembaga Konsultasi Bantuan Hukum Fakultas Hukum Universitas Indonesia (LKBH FHUI) dan LBH APIK melaporkan Ketua KPU Hayim Asy'ari ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP)
Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari | Foto : Youtube KPU
Internasional19 April 2024, 02:43 WIB

28 Karyawan Dipecat, Buntut Protes Kontrak Kerja Google dengan Militer Israel

Google memecat sejumlah karyawan setelah diketahui melakukan protes terhadap kondisi tenaga kerja dan kontrak perusahaan dengan militer Israel.
Kantor Google di San Francisco | Foto : Ist
Internasional19 April 2024, 02:02 WIB

Bencana Banjir Melanda Dubai, Ilmuan Peringatkan Hal Ini

Bencana alam berupa banjir melanda Dubai, Uni Emirat Arab, pada hari Selasa (16/4/2024), setelah hujan deras mengguyur negara tersebut.
Bencana Banjir Melanda Dubai | Foto : Capture video youtube HAG Weather