Setahun Dibuka, Wajah Baru Lapang Merdeka Sukabumi dan Kisah Berdirinya Hotel Victoria

Selasa 10 Januari 2023, 15:43 WIB
Suasana di Lapang Merdeka Kota Sukabumi pada 17 Agustus 2022. | Foto: Dokpim Kota Sukabumi

Suasana di Lapang Merdeka Kota Sukabumi pada 17 Agustus 2022. | Foto: Dokpim Kota Sukabumi

SUKABUMIUPDATE.com - Setahun lalu, Sabtu, 8 Januari 2022, lanskap baru Lapang Merdeka Kota Sukabumi resmi dibuka untuk umum. Revitalisasi kawasan yang terintegrasi dengan alun-alun ini dimulai pada 28 Juli 2021 dan menelan anggaran Rp 22 miliar. Ini bersumber dari Bantuan Keuangan atau Bankeu tahun 2021 dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional atau PEN Provinsi Jawa Barat.

Kini, Lapang Merdeka menjadi pusat aktivitas masyarakat khususnya dalam berolahraga. Tak hanya warga Kota Sukabumi, namun juga penduduk di sekitarnya seperti Kabupaten Sukabumi dan Cianjur. Lapang ini menjadi pilihan lantaran saat ini memiliki lintasan lari atau jogging track berlapis karet khusus jenis Ethylene Prophylene Diene Monomer atau EPDM sepanjang 322 meter dan lebar 5,9 meter.

Lapang Merdeka menjadi bagian tak terpisahkan dalam sejarah terbentuknya Kota Sukabumi dengan konsep alun-alun Macapat yang menjadi sentrum kota awal. Saat masa Vereenigde Oostindische Compagnie atau VOC, lapang ini diprakirakan alun-alun distrik Gunungparang. Mengingat, sejak pengaruh Mataram di Priangan, hampir semua pusat administrasi seperti kabupaten, distrik, bahkan kecamatan, memiliki alun-alun.

Baca Juga: Lapang Merdeka Sukabumi Tutup saat Tahun Baru, Jam Operasional Angkot Dibatasi

Konsep Alun-alun Macapat

Pengamat sejarah Sukabumi Irman Firmansyah mengatakan, konsep alun-alun yang dimaksud merupakan lapangan luas yang bisa digunakan pemerintah maupun masyarakat. Secara filosofi, alun-alun ini berasal dari kata halon-halon, diibaratkan semacam danau tenang dengan riak kecil. Ini menyiratkan alun-alun adalah tempat religius, di mana pemimpin bisa menunjukkan kekuasaannya berupa upacara atau ritual lainnya.

"Pun, rakyat dapat menunjukkan kegiatannya seperti seni, budaya, bahkan bisa melakukan protes di alun-alun untuk bertemu dengan pemimpin," kata Irman kepada sukabumiupdate.com, beberapa waktu lalu.

Irman yang juga Ketua Yayasan Dapuran Kipahare mengungkapkan, pada zaman dahulu, protes masyarakat biasanya dilakukan unik: duduk di bawah pohon beringin yang umumnya ada di alun-alun besar, tidak berbicara bahkan tak makan untuk menarik perhatian. Nantinya, petugas akan memberitahu pemimpin bahwa ada orang yang hendak mengutarakan aspirasi dan kemudian dipanggil untuk berbicara.

Irman memprakirakan Lapang Merdeka awalnya merupakan bagian dari alun-alun Gunungparang (alun-alun utara), sebelum terpisah oleh jalan dan bangunan. Konsep utuhnya adalah alun-alun Macapat, di mana pada umumnya kota-kota di Jawa pada masa itu menjadikan alun-alun sebagai pusat dengan empat penjuru mata angin: selatan tempat pemimpin, barat tempat beribadah, timur perumahan, dan utara tempat hiburan.

Ketika masa awal pemisahan Afdeling (wilayah administratif pada masa pemerintahan kolonial Hindia Belanda setingkat Kabupaten. Administratornya dipegang oleh seorang asisten residen. Afdeling merupakan bagian dari suatu karesidenan) pada 1870, Irman menyebut konsep Macapat diijalankan dengan dibangunnya rumah asisten residen sebagai pemimpin (kemudian menjadi rumah dinas bupati sesudah Sukabumi menjadi kabupaten pada 1921).

Baca Juga: Gratis, Melihat Aksi Debus dan Pencak Silat di Lapang Merdeka Sukabumi

Kemudian, di sebelah barat ada masjid agung, yang kemudian disusul gereja katholik Roma di sebelah barat masjid agung (sekarang kantor BJB Kota Sukabumi) dan gereja protestan di sebelah utara (sekarang gereja Sidang Kristus). Sementara di sebelah timur adalah premukiman, yang selanjutnya berkembang menjadi pertokoan seiring munculnya pusat keramaian Grote Postweg dan bermukimnya orang Tionghoa di Chinesekamp Grote Postweg (Jalan Jenderal Ahmad Yani). Sementara di sebelah utara, dibangun tempat hiburan yaitu Societeit Soekamanah yang kemudian menjadi Gedung Juang 45 Sukabumi.

"Seiring kebutuhan, mulailah dibuka jalan masjid yang membelah sebelah barat alun-alun dengan kantor kelurahan Gunungparang serta membelah masjid dengan alun-alun yang kemudian disebut Jalan Masjid," ucap Irman yang sudah menulis beberapa buku, salah satunya buku "Soekaboemi the Untold Story". " Jalan yang sering digunakan untuk perayaan di depan masjid kemudian ditutup, sehingga alun-alun dan masjid bersatu kembali."

Begitu juga jalan yang membelah alun-alun utara dengan alun-alun selatan, dibuat sesuai keperluan masa kolonial dari seberang Markas Kepolisian Resor Sukabumi Kota menyambung dengan jalan masjid. Kemudian berdiri bangunan seperti apotek, kantor telegraf swasta, dan rumah, sehingga pemisahannya lebih permanen.

Berdirinya Hotel Victoria

Selepas dibukanya jalur kereta api ke Sukabumi pada 1882, Irman mengatakan setahun berikutnya dibuka Hotel Victoria yang merupakan pengembangan dari Hotel sebelumnya yaitu Hotel Ort. Pemiliknya kebetulan orang Inggris sehingga namanya dihubungkan dengan Ratu Victoria seorang Ratu Inggris. Bahkan nama jalan di depan Hotel Victoria (sekarang Jalan Perintis Kemerdekaan), selanjutnya disebut Victoriaweg.

Karena konsep hotelnya dilengkapi sejumlah bungalo dan paviliun, Hotel Victoria memiliki lahan yang sangat luas. Batas-batasnya, sebelah utara Wilhelminaweg (Jalan RE Martadinata), sebelah barat Victoriaweg/Jalan Perintis kemerdekaan), sebelah selatan kompleks kapitol, dan sebelah timur hingga pertokoan Ciwangi.

Di lapang alun-alun utara (Lapang Merdeka), sering digelar kegiatan resmi pemerintah serta upacara dan defile pasukan karena lokasinya yang strategis dan sangat dekat dengan hotel yang sering dijadikan tempat istirahat akhir pekan para Gubernur Jenderal yaitu Hotel Victoria.

Lambat laun, orang Belanda menyebut lapang ini sebagai lapang Victoria (Victoria Park), seolah menjadi simbol kegiatan kolonial yang membedakan dengan alun-alun selatan yang digunakan masyarakat lokal yang kadang disebut sebagai Oranjeplein.

Saat masa Jepang, Irman mengatakan lapang ini sering digunakan sebagai latihan tentara mengingat kantor pusat Kempeitai Sukabumi tidak jauh yaitu yang sekarang menjadi kantor pajak sebelah Yogya Departement Store dan gedung pertemuan tentara (Gedung Kurabu) berada di sisi utara yaitu yang sekarang menjadi Gedung Juang 45 Sukabumi.

"Bahkan salat Ied juga dilakukan di Lapang Merdeka saat seorang pejabat muslim Jepang bernama Abdulah Mudiam Inada salat di situ. Nama Inada kemudian disematkan pada lapang sepak bola yang kemudian menjadi lapang Danalaga," ujarnya.

Pada zaman Jepang inilah istilah-istilah kemerdekaan diizinkan, mengingat Jepang juga berjanji akan memberikan kemerdekaan. Maka Hotel Victoria yang bersimbol barat kemudian diubah oleh masyarakat menjadi Hotel Merdeka. Tak terkecuali Lapang Victoria yang juga mulai disebut-sebut sebagai Lapang Merdeka.

Baca Juga: Mulai 24 Oktober, Lapang Merdeka Sukabumi Tutup Sementara untuk Pemeliharaan Rumput

Pidato Bung Karno

Seolah menguatkan penamaan ini, pascaproklamasi, Lapang Merdeka juga menjadi tempat berkumpulnya masyarakat melakukan pengambilalihan kemerdekaan. Pekik merdeka membahana ketika ribuan masyarakat menghentikan pasukan kempeitai (unit militer yang menjadi polisi rahasia sekaligus polisi militer yang ditempatkan di seluruh wilayah Jepang termasuk Indonesia yang merupakan wilayah jajahan) yang bersepeda, dan merampas senjatanya.

Tak berhenti di sana, masyarakat juga menyerbu kantor kempeitai serta kantor-kantor lainnya pada 1 Oktober 1945. Peristiwa ini begitu heroik sehingga ketika Bung Karno berkunjung ke Sukabumi dalam lawatannya (1951) untuk meminta dukungan soal Irian Barat, meresmikan nama Lapang Merdeka tersebut melalui Undang-Undang Darurat RI Nomor 12 Tahun 1951.

"Saat itu ribuan masyarakat mulai tukang becak, pedagang, hingga pejabat, menghentikan semua kegiatannya dan mendengarkan Pidato Bung Karno di Lapang Merdeka. Bung Karno sangat menghargai perjuangan masyarakat Sukabumi saat pengambilalihan kekuasaan dan perang Bojongkokosan, bahkan sempat terenyuh dengan surat dukungan dari ibu-ibu Sukabumi yang meminta untuk kembali ke NKRI saat adanya pemerintahan Republik Indonesia Serikat."

Lapang Merdeka mengalami beberapa perkembangan sesuai kebutuhan. Awalnya banyak gugunungan (tanah menonjol) dengan kontur yang dominan, kemudian dikeruk dan tahun 1965 hasil kerukannya diratakan ke beberapa sisi. Area dekat Jalan Veteran juga dikeruk agar lapang menjadi rata dan semakin luas. Lapang Merdeka kemudian sering menjadi tempat kegiatan masyarakat, misalnya pada 25 Agustus 1968, menjadi tempat lomba perkutut se-Indonesia yang semarak.

Selanjutnya, banyak kegiatan-kegiatan seni budaya dan olahraga dilakukan di sini, bahkan kegiatan organisasi kemasyarakatan. Yang unik, kata Irman, sempat pula menjadi lokasi prostitusi yang terkait waria, sehingga ada istilah "Bencong Lapdek" (pada 1990-an).

"Karena banyak yang nongkrong malam-malam dan remang-remang. Biasanya bencong cari mangsa ke situ yang suka bencong juga, terbiasa nyarinya di situ. Ibarat tempat nyari dan transaksi, kalau makanya entah di bawa ke mana," kata Irman. Kemudian setiap Ahad, Lapang Merdeka sempat menjadi pasar kaget, di mana masyarakat bisa berolahraga dan belanja murah meriah.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkait
Berita Terkini
Game24 September 2023, 20:00 WIB

Ini 3 Hero Counter Arlott Terbaik dan Ampuh di Game Mobile Legends

Di game Mobile Legends, Arlott adalah salah satu hero yang cukup kuat dan dapat menghadirkan tantangan bagi tim lawan.
Ini 3 Hero Counter Arlott Terbaik dan Ampuh di Game Mobile Legends. (Sumber : mobile legends.)
Life24 September 2023, 19:00 WIB

9 Manfaat Minum Susu Secara Rutin Bagi Anak, Bunda Harus Tahu!

Minum susu memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, terutama karena susu mengandung berbagai nutrisi penting.
Ilustrasi - 9 Manfaat Minum Susu Secara Rutin Bagi Anak, Bunda Harus Tahu!. (Sumber : Freepik.com/jcomp.)
Bola24 September 2023, 18:30 WIB

Link Live Streaming Persija Jakarta vs Bali United: Tim Tamu Siap Curi Poin!

Bagi kamu yang ingin menyaksikan pertandingan Liga 1 2023/2024 antara Persija Jakarta vs Bali United United berikut kami sediakan layanan live streamingnya.
Link Live Streaming Persija Jakarta vs Bali United: Tim Tamu Siap Curi Poin!. (Sumber : Instagram/@stadionpatriot/humasjabar).
Life24 September 2023, 18:00 WIB

Doa Mohon Perlindungan dari Orang Zalim yang Memiliki Niat Jahat

Orang zalim adalah seseorang yang melakukan tindakan-tindakan kejam, tidak adil, atau merugikan orang lain dengan sengaja.
Doa Mohon Perlindungan dari Orang Zalim yang Memiliki Niat Jahat. (Sumber : Freepik)
Life24 September 2023, 17:30 WIB

9 Kebiasaan yang Sering Dilakukan Orang Tidak Bahagia, Kamu Juga Termasuk?

Orang yang tidak bahagia biasanya akan larut dalam kesibukan dan masalah dalam kehidupannya.
Ilustrasi - 9 Kebiasaan yang Sering Dilakukan Orang Tidak Bahagia, Kamu Juga Termasuk?. (Sumber : Freepik.com/@teksomolika.)
Sukabumi24 September 2023, 17:23 WIB

Kompak Turun, Bupati Wabup Sekda Monitoring Pastikan Pilkades Sukabumi Kondusif

Bupati Sukabumi H Marwan Hamami bersama jajaran Forkopimda monitoring pelaksanaan Pilkades serentak siklus II gelombang II tahun 2023 di wilayah selatan Kabupaten Sukabumi
Jajaran pimpinan Kabupaten Sukabumi kompak turun monitoring Pilkades Sukabumi 24/9/2023 | Foto : Ist
Musik24 September 2023, 17:00 WIB

Lirik Lagu dan Terjemahan Smoke - Dynamic Duo Feat Lee Young Ji

Lagu Smoke dari Dynamic Duo feat Lee Young Ji ini belakangan tengah viral di TikTok dengan tema Dance Challenge.
Lirik Lagu dan Terjemahan Smoke - Dynamic Duo Feat Lee Young Ji. (Sumber : Youtube/@Dynamicduo - 다이나믹 듀오.)
Life24 September 2023, 16:30 WIB

10 Ciri Kamu Berada di Hubungan yang Tidak Bahagia dan Terancam Berakhir

Hubungan yang tidak bahagia dan terancam berakhir dapat ditandai oleh berbagai ciri-ciri, karena setiap hubungan unik dan dapat berbeda-beda.
10 Ciri Kamu Berada di Hubungan yang Tidak Bahagia dan Terancam Berakhir. (Sumber : Freepik.com.)
Bola24 September 2023, 16:00 WIB

Prediksi Persija Jakarta vs Bali United di Liga 1: H2H, Susunan Pemain dan Skor

ersija Jakarta vs Bali United akan tersaji malam ini Minggu (24/9/2023) dalam lanjutan Liga 1 2023/2024 pekan ke-13.
Prediksi Persija Jakarta vs Bali United di Liga 1: H2H, Susunan Pemain dan Skor. (Sumber : Dok Instagram.)
Life24 September 2023, 15:04 WIB

Kisah Mbah Khair dan Silat Cimande, Aliran Pencak Silat Tertua di Indonesia

Silat cimande adalah salah satu aliran pencak silat tertua yang telah melahirkan banyak pendekar dan berbagai perguruan silat di Indonesia bahkan di luar negeri.
Silat Cimande | Foto : Ist