Catatan dan Kritik 100 Hari Kerja Ayep Zaki-Bobby Maulana Pimpin Kota Sukabumi

Sukabumiupdate.com
Senin 02 Jun 2025, 00:45 WIB
Walikota dan Wakil Walikota Sukabumi Ayep Zaki - Bobby Maulana. | Foto: SU/Syamsul Hidayat

Walikota dan Wakil Walikota Sukabumi Ayep Zaki - Bobby Maulana. | Foto: SU/Syamsul Hidayat

SUKABUMIUPDATE.com - Seratus hari pertama masa jabatan seringkali menjadi etalase awal bagi pemimpin daerah untuk menunjukkan keseriusan dalam merealisasikan visi misi dan janji politik. 

Wali Kota dan Wakil Wali Kota Sukabumi Ayep Zaki – Bobby Maulana memulai masa tugas sejak dilantik 20 Februari 2025 dengan membawa mandat rakyat dan sederet komitmen yang disampaikan saat kampanye. 

Dalam berbagai forum publik, mereka menegaskan komitmennya untuk merealisasikan janji tersebut berdasar skala prioritas. Penegasan ini menumbuhkan ekspektasi tinggi dari masyarakat akan percepatan program-program strategis.

Kini, saat tempo 100 hari kerja telah tercapai, publik mulai mempertanyakan sejauh mana realisasi dari janji-janji tersebut. Apakah janji kampanye telah bertransformasi menjadi program nyata? Atau justru masih terjebak dalam permainan retorika.

Definisi 100 Hari Kerja

Dalam dunia politik dan pemerintahan, 100 Hari Kerja dimaknai sebagai periode awal pemerintahan untuk menunjukkan arah, kebijakan, dan komitmen terhadap janji-janji politik yang telah disampaikan kepada publik.

Dalam konteks ini, periode 100 Hari Kerja dihitung mulai dari tanggal 20 Februari 2025 — sebagai hari pelantikan — dan berakhir pada tanggal 31 Mei 2025. Penetapan rentang waktu ini menjadi penting sebagai acuan bagi publik dan media dalam mengevaluasi capaian dan langkah-langkah strategis awal yang diambil oleh pemerintahan.

Namun dalam prakteknya, masa 100 hari ini tidak sepenuhnya mencerminkan 100 hari kerja efektif. Hal ini disebabkan karena dalam periode tersebut terdapat hari-hari libur nasional, cuti bersama, serta hari Minggu yang diatur dalam ketentuan perundang-undangan sebagai hari non-kerja. Oleh karena itu, jumlah hari kerja reguler dalam periode ini menjadi lebih sedikit dibandingkan jumlah hari kalender secara keseluruhan.

Meskipun demikian, penegasan esensi dari 100 Hari Kerja bukanlah semata-mata pada jumlah hari aktif bekerja, melainkan pada simbolisme dan persepsi publik terhadap komitmen awal pemerintahan dalam menjalankan roda kepemimpinan. Oleh sebab itu, 100 Hari Kerja tetap menjadi momen krusial yang dimanfaatkan oleh pemerintahan untuk membangun kepercayaan publik dan menunjukkan keseriusan dalam merealisasikan visi serta program kerja yang telah dirancang.

Baca Juga: Di Balik Kisah Juragan Tempe Jadi Walikota Sukabumi

Gebrakan Ayep Zaki – Bobby Maulana

Dalam catatan sukabumiupdate.com, Wali Kota dan Wakil Wali Kota Sukabumi, Ayep Zaki dan Bobby Maulana, telah melaksanakan sejumlah aksi (program dan kebijakan) selama 100 hari pertama masa kepemimpinannya. Adapun capaian-capaian tersebut meliputi:

  1. Tidak mengambil gaji sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota. Gaji disalurkan kepada anak yatim dan membantu permodalan pedagang keliling/ultra mikro
  2. Peluncuran Restu Boemi (komunitas peduli sampah)
  3. Dana Abadi Kota Sukabumi melalui gerakan wakaf
  4. Beasiswa Mahasiswa 2 orang per kelurahan tahun ajaran 2025
  5. Penutupan reklame / billboard tak berizin
  6. Pemberian bantuan untuk pengayuh becak dan tukang delman
  7. Pelaksanaan seleksi pejabat di Pemkot Sukabumi dengan sistem merit (seleksi terbuka)
  8. ⁠Menaikkan insentif RT dan RW 100%
  9. Menjadikan kota Sukabumi tuan rumah perlombaan cabang olahraga tingkat nasional maupun provinsi.
  10. Pengawasan infrastruktur jalan secara langsung oleh walikota & wakil walikota, dan memastikan tidak ada jual beli proyek pengadaan barang jasa di Pemkot Sukabumi
  11. ⁠Insentif guru ngaji
  12. Insentif marbot
  13. Insentif Linmas

Potret Kinerja 

Potret kerja Wali Kota dan Wakil Wali Kota Sukabumi sejatinya dapat dilihat melalui media resmi milik pemerintah. Publikasi berbagai kegiatan merupakan bagian dari keterbukaan informasi publik dan transparansi kinerja pemerintah daerah kepada masyarakat.

Pemerintah Kota Sukabumi memiliki sejumlah media resmi yang digunakan untuk menyampaikan informasi seputar kegiatan pimpinan pemerintahan. Di antaranya ada kdp.sukabumikota.go.id, sukabumikota.go.id, dan akun resmi media sosial dengan nama Dokumen Pemkot Sukabumi, serta beberapa platform digital lainnya yang dikelola oleh pemerintah kota. Bahkan akun milik pribadi Wali Kota Ayep Zaki dan Wakil Wali Kota Bobby Maulana aktif mempublikasikan berbagai kegiatan.

Catatan Kritis

Tidak semua kebijakan Ayep Zaki – Bobby Maulana mendapat respon positif, beberapa diantaranya menuai penolakan, seperti program Dana Abadi Kota Sukabumi melalui gerakan wakaf mendapat penolakan dari DPRD, bahkan DPRD merekomendasikan untuk menghentikan sementara program wakaf tersebut.

Program lainnya yang mendapat sorotan DPRD adalah wacana proyek penerangan jalan umum melalui pola KPBU (Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha). Meski sebenarnya program tersebut belum resmi diluncurkan.

DPRD juga mengkritisi sejumlah kebijakan Wali Kota dan Wakil Wali Kota tidak melibatkan legislatif dalam perumusannya. Selain itu, DPRD juga menyoroti lambannya ekskutif dalam merampungkan RPJMD yang akan menjadi dasar bagi rujukan dan target semua kebijakan kepala daerah.

Baca Juga: Dilantik Jadi Sekda Kota Sukabumi, Andang Tjahjandi Punya Harta Rp5,23 Miliar

Visi Misi dan Program Unggulan

Sebagai referensi, berikut ini adalah visi misi dan program unggulan Ayep Zaki – Bobby Maulana saat masa kampanye Pilkada 2024.

Visi : Mewujudkan masyarakat yang inovatif, mandiri, agamis dan nasionalis, disingkat menjadi IMAN

Misi :

1 Pengembangan Sumber Daya Manusia serta peningkatan keterampilan masyarakat berbasis vokasi

  1. Pengembangan Sumber Daya Manusia serta peningkatan keterampilan masyarakat berbasis vokasi
  2. Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat
  3. Pengamalan nilai-nilai Agama, Sosial dan Budaya
  4. Memperkuat nilai-nilai persatuan dan kesatuan melalui toleransi keberagaman sebagai warga kota sukabumi
  5. Memperkuat nilai-nilai persatuan dan kesatuan melalui toleransi keberagaman sebagai warga kota sukabumi
  6. Pengembangan ekonomi kreatif
  7. Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat.

19 Program Unggulan

  1. Sukabumi Menyala, program yang menyatukan semua layanan publik dengan IT
  2. Pokir DPRD 
  3. Mengembalikan Tukin ASN  
  4. Gaji RT dan RW  
  5. Dana Abadi Rp 10 juta per RT 
  6. Pemberangkatan 1 RW 1 orang ke luar negeri 
  7. Beasiswa mahasiswa 100 orang per kecamatan 
  8. Insentif kader posyandu, PKK, linmas, hansip, guru ngaji, hingga marbot masjid. 
  9. Ngobrol Happy bareng Wali Kota
  10. Vokasi melalui BLK 
  11. Fasilitas kesehatan di Kota Sukabumi,
  12. Stadion bertaraf nasional 
  13. Program 1 persen APBD untuk pemuda 
  14. Mendukung sektor seni dan budaya lokal
  15. Program wakaf dan digitalisasi UMKM
  16. Promosi UKM melalui Menata Kebaikan Tech
  17. Beasiswa Disabilitas
  18. Konseling ibu dan anak
  19. Meningkatkan PAD
Berita Terkait
Berita Terkini