Viral Joki Vaksin Covid-19 Disuntik 16 Kali, Ini Kata Dokter

Rabu 22 Desember 2021, 17:40 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Viral di media sosial sebuah video yang berisi pengakuan dari seorang warga Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan bernama Abdul Rahim, yang mengaku telah 16 kali disuntik atau menerima 16 dosis vaksin Covid-19. Pria berusia 49 tahun itu mengaku berperan sebagai joki vaksin dengan alasan ekonomi.

Abdul yang merupakan seorang kuli bangunan itu menjelaskan menerima bayaran Rp 100-800 ribu untuk setiap suntikan yang diterimanya. Total, dia menyebut ada 14 orang yang pernah digantikannya menjalani vaksinasi Covid-19.

Dokter spesialis patologi klinis dari Universitas Sebelas Maret (UNS), Tonang Dwi Ardyanto, menekankan bahwa apa yang viral tentang Abdul Rahim tersebut baru sebatas pengakuan. Menurutnya, perlu data lebih valid untuk membahas kemungkinan-kemungkinan bagaimana Abdul bisa melakukan itu.

Baca Juga :

"Mengingat dalam proses vaksinasi, ada tahapan screening data maupun kondisi pasien,” ujar dia seperti dilansir dari Tempo, Rabu 22 Desember 2021.

Sedangkan mengenai konsekuensi dalam tubuh penerima sejumlah besar dosis vaksin Covid-19 dalam waktu berdekatan itu, Tonang mengatakan, belum ada pembahasannya dalam laporan-laporan ilmiah.

Dari setiap uji klinis yang dilakukan, Tonang yang juga epidemiolog ini menjelaskan, yang dicari hanya dosis optimal, yang mampu memicu antibodi, tapi sekaligus dengan risiko efek samping dan efek simpang yang minimal.

"Namun, secara teori, dosis yang semakin tinggi, semakin kuat memicu respons antibodi, tapi juga semakin tinggi risiko terjadi efek tidak diinginkan," katanya sambil menambahkan, “Itu secara teori ya."

Dia menguraikan, setiap uji klinis sudah didahului oleh uji pra-klinis pada hewan. Jadi, dosen tetap ilmu patologi klinis di UNS itu menambahkan, sudah ada rentang dosis yang masih aman, sebelum diujikan pada manusia.

Selanjutnya dalam tahap uji klinis tahap satu, diuji dulu hasil dari hewan tadi, untuk mencari dosis yang optimal dari dasar uji pada hewan, termasuk tentu terkait pengetahuan sebelumnya tentang obat dan vaksin sejenis. “Jadi urutannya begitu. Sementara kita juga belum tahu persis akurasi informasi terkait orang yang divaksin 16 dosis itu,” tutur Tonang.

photoAbdul Rahim, pria di Sulawesi Selatan yang mengaku jadi joki vaksin Covid-19. - (Instagram)</span

Tonang mengingatkan agar benar-benar dipastikan terlebih dulu informasi itu, dan jangan sampai terjebak dan terbawa ke diskusi tanpa basis data yang jelas. Namun, ini juga bisa menjadi pembelajaran untuk dua pihak. Untuk penyelenggara vaksinasi, dia menyarankan, agar benar-benar menjalankan proses screening agar risiko terjadi duplikasi menjadi minimal.

“Dan untuk masyarakat, apapun yang namanya obat, menjadi berisiko bila berlebihan. Sudah ada takarannya, sudah diuji klinik, mari dijalani dengan baik,” ujar Tonang menambahkan.

Kasus di Batam

Kasus pengakuan Abdul Rahim mirip dengan yang pernah diberitakan terjadi dengan Harjito, warga Kota Batam, Kepulauan Riau, pada Juli lalu. Saat itu Harjito disebutkan menerima dua dosis sekaligus vaksin Covid-19. Sempat dirawat atas keluhan batuk, muntah, pusing dan asam lambung di rumah sakit selama enam hari, Harjito akhirnya meninggal.

Pada hari menerima dua dosis vaksin Covid-19 itu, Harjito mengaku tak merasakan efek apapun. "Ia hanya merasa diusap," kata Ery Syahrial, Ketua RT 01/04 Perumahan Bepede, yang juga mewakili keluarga Harjito.

Harjito akhirnya merasakan suntikan vaksin pada hari itu namun betapa terkejutnya saat surat dokter yang diterimanya menyebut dua dosis vaksin telah diberikan oleh dua vaksinator yang berbeda. Pada hari itu, menurut surat keterangan dokter, Harjito sudah dua kali disuntik untuk proses yang normalnya berselang dua minggu.

Saat dimintai komentarnya, Tonang saat itu juga menyatakan butuh kejelasan atas apa yang terjadi dengan Harjito. Menurut dia, untuk mendapat dua suntikan di dua lokasi vaksinasi berbeda saja sulit, karena ada aplikasi P-Care. "Apalagi di satu lokasi vaksinasi, langsung dapat dua suntikan vaksin. Lebih sulit lagi," kata dia.

SUMBER: TEMPO

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Gadget13 Mei 2024, 00:36 WIB

Balita di Cikole Sukabumi Tewas Usai Diduga Dipatuk Ular Welang Saat Tidur

Peristiwa nahas menimpa seorang bayi berusia tiga tahun asal Kelurahan Subangjaya, Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi. Balita itu meninggal dunia usai digigit ular welang di kamarnya.
Balita meninggal setelah dipatuk ular welang di Cikole Sukabumi | Foto : Ilustrasi Pixabay
Sukabumi Memilih13 Mei 2024, 00:10 WIB

Koalisi 5 Partai Kantongi Tiga Nama Calon Bupati Sukabumi

Pasca deklarasi koalisi 5 partai untuk bekerjasama di Pilkada Kabupaten Sukabumi 2024, komunikasi antar pimpinan partai politik terus dilakukan.
Pertemuna Ketua DPC Partai Demokrat Iman Adinugraha dan Ketua DPC PKB Hasim Adnan, Minggu (12/5/2024) | Foto : Sukabumi Update
Sukabumi12 Mei 2024, 23:56 WIB

Debit Air Bendungan Ciletuh Sukabumi Menurun, Area Pertanian di Dua Kecamatan Terancam

Bendungan Ciletuh sebagai penyuplai air untuk pertanian di Kecamatan Ciemas dan Kecamatan Ciracap debit airnya muali menurun.
Bendungan Ciletuh Kabupaten Sukabumi | Foto : Ragil Gilang
Sehat12 Mei 2024, 21:00 WIB

Langkah Mudah Membuat Rebusan Teh Daun Jambu Biji untuk Menurunkan Kolesterol Tinggi

Daun jambu biji menawarkan berbagai manfaat kesehatan, mulai dari pengaturan gula darah dan menurunkan kadar kolesterol.
Ilustrasi - Daun jambu biji menawarkan berbagai manfaat kesehatan, mulai dari pengaturan gula darah dan menurunkan kadar kolesterol. (Sumber : Screenshot YouTube/@Kunci Sehat).
Sukabumi12 Mei 2024, 20:45 WIB

Truk Box Terbalik Di Puncak Dini Geopark Ciletuh Sukabumi, 3 Orang Terluka

Mobil truk box yang membawa dua unit sepeda motor Nmax, terbalik diturunan Puncak Dini, Desa Girimukti, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi, Minggu (12/5/2024), sekitar pukul 10.30 WIB.
Truk box terbalik di tanajakan dini Geopark Ciletuh Sukabumi | Foto : Ragil Gilang
Sukabumi12 Mei 2024, 20:23 WIB

PKS Runner Raih Juara 3 Geopark Ciletuh Run 2024 di Ciemas Sukabumi

Sejumlah pelari yang tergabung dalam PKS Runners mengikuti event Geopark Ciletuh Run 2024
PKS Runner raih juara 3 Geopark Ciletuh Run 2024 di Ciemas Sukabumi | Foto : Ist
Sehat12 Mei 2024, 20:00 WIB

Menurunkan Kolesterol Tinggi: 5 Bahan Alami yang Harus Segera Anda Coba

Beberapa bahan alami yang bisa menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh.
Ilustrasi - Beberapa bahan alami yang bisa menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh. (Sumber : pexels.com/@Pixabay).
Sukabumi Memilih12 Mei 2024, 19:25 WIB

Caleg Terpilih Bisa Dilantik Belakangan Bila Mencalonkan Pilkada 2024, Begini Teknisnya

Calon anggota legislatif yang terpilih pada Pemilu 2024 bisa dilantik belakangan, bila yang bersangkutan maju Pilkada serentak yang digelar pada 27 November 2024 mendatang.
Ketua KPU RI, Hasyim Asy'ari | Foto : Capture Youtube KPU RI
Sehat12 Mei 2024, 19:00 WIB

Rahasia Sukses Bebas dari Serangan Asam Urat, 5 Langkah Ini Cegah Kembali Kambuh

Dengan melakukan tips ini, Anda bisa mencegah serangan asam urat yang sering datang tiba-tiba.
Ilustrasi minum air putih - Dengan melakukan tips ini, Anda bisa mencegah serangan asam urat yang sering datang tiba-tiba. | (Sumber : Freepik.com)
Sukabumi12 Mei 2024, 18:04 WIB

Pengelola Geopark: Longsor di Curug Cimarinjung Sukabumi Harus Segera Ditangani

Pengelola Geopark Ciletuh Palabuhanratu sekaligus Wakil Bupati Sukabumi, Iyos Somantri menanggapi longsoran yang terjadi di sekitar wisata Curug Cimarinjung kawasan Ciletuh-Palabuhanratu UNESCO Global Geopark Sukabumi.
Iyos Somantri, Wakil Bupati Sukabumi sekaligus pengelola Geopark Ciletuh Palabuhanratu Sukabumi | Foto : Ragil Gilang