SUKABUMIUPDATE.com - Kolera adalah penyakit diare akut yang disebabkan oleh infeksi bakteri Vibrio cholerae. Ciri khas diare akibat kolera adalah tinja yang sangat cair tanpa ampas dan berwarna putih pucat seperti air cucian beras. Penyakit ini dapat menyebabkan dehidrasi berat dalam waktu singkat dan menjadi ancaman serius bila tidak segera ditangani.
Selain itu, kolera juga termasuk masalah kesehatan global yang sering muncul di wilayah dengan sanitasi buruk dan minim akses air bersih. Setiap tahun, diperkirakan ada 1,3 hingga 4 juta kasus baru dan puluhan ribu kematian di seluruh dunia.
Mereka yang tinggal di daerah padat penduduk, kumuh, atau tidak memiliki fasilitas kebersihan memadai memiliki resiko tertinggi tertular penyakit ini.
Baca Juga: Kaleidoskop 2025: Deretan Penyanyi Wanita Indonesia yang Resmi Bercerai, Terbaru Raisa!
Penyebab dan Penularan Kolera
Kolera tidak menular langsung dari orang ke orang, melainkan melalui air atau makanan yang terkontaminasi feses penderita. Feses penderita yang masih mengandung bakteri Vibrio cholerae bisa mencemari sumber air, kemudian digunakan kembali untuk mencuci bahan makanan, menyirami tanaman, atau membuat es batu.
Makanan laut, terutama ikan dan kerang dari perairan yang kotor, juga bisa menjadi media penularan. Setelah bakteri masuk ke tubuh, biasanya butuh waktu 12 jam hingga 5 hari sebelum gejala muncul. Di dalam usus, bakteri akan melepaskan racun (toksin) yang menyebabkan diare hebat dan muntah-muntah.
Gejala Kolera
Gejala utama kolera adalah diare yang sangat cair dan terjadi secara berulang-ulang. Selain itu, penderita juga bisa mengalami muntah hebat yang menyebabkan kehilangan cairan dan elektrolit dalam jumlah besar. Kondisi ini bisa menimbulkan dehidrasi, yang gejalanya antara lain:
Baca Juga: 6 Cara Alami Menjaga Kesehatan Pencernaan dengan Meningkatkan Bakteri Baik
- Rasa haus berlebihan
- Detak jantung cepat
- Kulit tidak elastis
- Mulut dan bibir kering
- Jumlah urin sedikit
- Tekanan darah menurun
- Kram otot
- Penurunan kesadaran
Jika tidak segera mendapatkan pengobatan, dehidrasi berat akibat kolera dapat menyebabkan kematian hanya dalam hitungan jam.
Diagnosis kolera dilakukan melalui pemeriksaan fisik dan wawancara medis. Dokter juga dapat mengambil sampel feses untuk memastikan keberadaan bakteri Vibrio cholerae di dalam tubuh pasien.
Pengobatan Kolera
Sebagian besar kasus kolera bersifat ringan dan bisa sembuh dengan perawatan sederhana, terutama dengan rehidrasi atau penggantian cairan tubuh yang hilang. Pemberian oralit adalah langkah utama untuk menggantikan cairan dan elektrolit. Selain itu, pasien disarankan banyak minum air putih, kuah sup, atau cairan lain yang mudah diserap tubuh.
Pada kasus yang berat (sekitar 5–10% dari total kasus), penderita membutuhkan perawatan intensif di rumah sakit. Cairan diberikan melalui infus dan disertai antibiotik untuk membunuh bakteri penyebab. Dokter juga dapat menambahkan suplemen zinc untuk membantu mempercepat pemulihan dan mengurangi frekuensi diare.
Kolera dapat sembuh total jika ditangani dengan cepat dan tepat. Namun, penundaan penanganan bisa sangat berbahaya, terutama bagi anak-anak dan lansia yang rentan mengalami dehidrasi berat.
Cara Mencegah Kolera
Mencegah lebih baik daripada mengobati. Ada beberapa langkah penting yang bisa dilakukan untuk mencegah penyebaran kolera, antara lain:
1. Menjaga kebersihan air dan sanitasi.
Gunakan air bersih yang telah disaring dan diklorinasi. Hindari membuang limbah ke sungai atau sumber air umum.
2. Mencuci tangan dengan sabun.
Biasakan mencuci tangan sebelum makan, setelah dari toilet, atau setelah memegang makanan mentah.
3. Mengolah makanan dengan benar.
Pastikan makanan, terutama seafood, dimasak hingga matang sempurna. Jangan konsumsi makanan mentah dari sumber air yang tidak jelas.
4. Menggunakan vaksin kolera.
Vaksin kolera oral dapat membantu mengurangi risiko infeksi, meskipun tidak memberikan perlindungan 100%.
Baca Juga: Doa Dijauhkan dari Gangguan Makhluk Halus: Upaya Spiritual untuk Menjaga Ketenteraman
Dengan menjaga kebersihan lingkungan, memperhatikan sanitasi, serta segera mencari pertolongan medis saat gejala muncul, penyakit kolera dapat dicegah dan ditangani dengan baik. Kunci utamanya adalah kesadaran untuk selalu hidup bersih dan sehat.
Sumber: healthline





