Dari Kolesterol Hingga Risiko Jantung, Ini Bahaya Konsumsi Minyak Berlebih untuk Kesehatan

Sukabumiupdate.com
Kamis 13 Nov 2025, 10:00 WIB
Dari Kolesterol Hingga Risiko Jantung, Ini Bahaya Konsumsi Minyak Berlebih untuk Kesehatan

Ilustrasi makanan yang dimasak dengan minyak yang sudah dipakai secara berulang (Sumber : Freepik/@jcomp)

SUKABUMIUPDATE.com - Minyak memang menjadi bahan penting dalam hampir setiap masakan Indonesia. Mulai dari gorengan pinggir jalan hingga lauk rumahan, cita rasa gurih dan renyahnya sering kali sulit ditolak. Namun, di balik kelezatan itu, konsumsi minyak secara berlebihan dapat membawa dampak serius bagi kesehatan tubuh. Sejumlah penelitian medis menunjukkan bahwa lemak jenuh dan lemak trans yang banyak terdapat dalam minyak goreng, terutama minyak yang dipakai berulang kali, bisa meningkatkan risiko berbagai penyakit kronis.

1. Meningkatkan Kolesterol Jahat (LDL)

Dikutip dari World Health Organization (WHO), konsumsi lemak jenuh secara berlebihan dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL (Low-Density Lipoprotein) dalam darah. Kolesterol jenis ini bisa menumpuk di dinding pembuluh darah, menyebabkan penyempitan (aterosklerosis) dan meningkatkan risiko penyakit jantung koroner.

Sebaliknya, kadar kolesterol baik (HDL) justru dapat menurun jika seseorang terlalu sering mengkonsumsi minyak goreng, terutama minyak hasil pemakaian ulang. Maka dari itu, WHO merekomendasikan agar total lemak harian tidak melebihi 30% dari total kalori harian, dan lemak jenuh tidak lebih dari 10%.

Baca Juga: Bukan Sekadar Karbohidrat, Ini 5 Manfaat Kentang yang Belum Banyak Diketahui

2. Risiko Penyakit Jantung dan Stroke

Penyakit jantung dan pembuluh darah masih menjadi penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Salah satu pemicunya adalah pola makan tinggi lemak dan minyak. Ketika kadar kolesterol LDL meningkat, aliran darah menjadi tidak lancar karena plak menumpuk di pembuluh darah. Kondisi ini bisa memicu serangan jantung atau stroke secara mendadak, terutama bagi mereka yang jarang berolahraga atau memiliki tekanan darah tinggi.

3. Memicu Obesitas dan Gangguan Metabolisme

Minyak mengandung kalori tinggi sekitar 120 kalori per satu sendok makan. Ketika dikonsumsi berlebihan tanpa diimbangi aktivitas fisik, kelebihan kalori akan disimpan tubuh dalam bentuk lemak. Pola makan tinggi lemak jenuh dapat memperlambat metabolisme dan memicu resistensi insulin, yang berujung pada risiko obesitas dan diabetes tipe 2.

4. Meningkatkan Risiko Peradangan Tubuh

Minyak goreng yang digunakan berulang kali akan mengalami proses oksidasi, menghasilkan senyawa beracun seperti aldehida dan radikal bebas. Zat-zat ini dapat memicu peradangan kronis di dalam tubuh yang berhubungan dengan berbagai penyakit degeneratif seperti kanker, arthritis, dan penuaan dini. Pemanasan minyak berulang kali bisa menurunkan kualitasnya secara drastis dan meningkatkan risiko kerusakan sel dalam tubuh.

Baca Juga: 7 Manfaat Jahe untuk Kesehatan Tubuh, No 5 Ampuh Lawan Masuk Angin!

5. Gangguan Pencernaan dan Hati

Konsumsi minyak berlebih juga dapat membebani kerja organ hati, yang berfungsi memecah lemak. Jika dilakukan terus-menerus, lemak bisa menumpuk di hati dan menyebabkan kondisi fatty liver (perlemakan hati). Selain itu, makanan berminyak yang sulit dicerna juga bisa memicu asam lambung naik atau GERD bagi sebagian orang.

Kelezatan makanan berminyak memang menggoda, tapi jika dikonsumsi berlebihan, dampaknya bisa berbahaya bagi kesehatan jangka panjang. Mulai dari peningkatan kolesterol, gangguan metabolisme, hingga risiko penyakit jantung. Menjaga asupan minyak bukan berarti harus menghilangkannya sama sekali, melainkan mengontrol jumlah dan kualitasnya. Dengan pola makan seimbang dan gaya hidup aktif, tubuh akan tetap sehat tanpa harus kehilangan kenikmatan makan.

Baca Juga: Kaleidoskop Musik 2025: Konser Musik Global di Indonesia Pusat Gravitasi Musik Dunia

Sumber: berbagai sumber

Berita Terkait
Berita Terkini