SUKABUMIUPDATE.com - Pneumonia masih menjadi salah satu penyebab utama kematian pada anak-anak di bawah usia lima tahun, terutama di negara berkembang seperti Indonesia. Banyak orang tua hanya mengaitkan pneumonia dengan asap rokok, padahal penyebabnya jauh lebih kompleks. Yuk, Bun, kenali lebih dalam apa saja faktor risiko lain yang bisa membuat si kecil terserang penyakit ini!
Apa Itu Pneumonia?
Pneumonia adalah infeksi serius yang menyerang paru-paru. Infeksi ini menyebabkan kantong udara di paru-paru (alveoli) meradang dan terisi cairan atau nanah, sehingga anak mengalami kesulitan bernapas. Gejala umumnya meliputi batuk, demam, napas cepat atau sesak napas, dan kelelahan.
Tidak bisa dipungkiri, asap rokok merupakan salah satu penyebab utama gangguan pernapasan pada anak, termasuk pneumonia. Paparan asap rokok, baik secara langsung maupun pasif (secondhand smoke), dapat merusak jaringan paru-paru anak yang masih berkembang. Gejala umumnya meliputi:
- Batuk terus-menerus
- Demam tinggi
- Napas cepat atau sesak
- Nafsu makan menurun
- Lemas dan rewel
Namun, masih banyak faktor lain yang juga berperan dalam meningkatkan risiko pneumonia, antara lain:
Baca Juga: Langganan Banjir, BPBD Kota Sukabumi Sarankan Perbaikan Drainase di Sejumlah Lokasi
1. Asap Rokok: Musuh Utama Paru-Paru Anak
Asap rokok adalah salah satu penyebab paling berbahaya bagi saluran pernapasan anak. Yang perlu diingat, bahkan jika orang dewasa merokok di luar rumah, racun dari asap tetap bisa menempel di baju, rambut, dan kulit dan ini disebut thirdhand smoke.
Asap rokok mengandung lebih dari 7.000 zat kimia, banyak di antaranya bersifat racun dan karsinogenik. Anak-anak yang menghirup asap rokok, baik secara langsung (perokok pasif) maupun tidak langsung, memiliki risiko dua hingga tiga kali lebih tinggi untuk terkena pneumonia dibanding anak-anak yang tumbuh di lingkungan bebas rokok.
2. Polusi Udara dalam Rumah
Bun, tahukah bahwa asap dari dapur yang menggunakan kayu bakar atau arang juga bisa membahayakan saluran pernapasan anak? Rumah dengan ventilasi yang buruk akan membuat asap ini terperangkap, sehingga anak lebih mudah terkena infeksi paru.
3. Infeksi Virus atau Bakteri
Pneumonia bisa disebabkan oleh berbagai mikroorganisme, termasuk virus (seperti RSV dan influenza) serta bakteri (seperti Streptococcus pneumoniae dan Haemophilus influenzae). Anak yang tidak mendapatkan imunisasi lengkap lebih rentan terhadap infeksi ini.
Baca Juga: Anggota Komisi VI DPR Soroti Polemik Tambang di Raja Ampat dan Sukabumi
4. Gizi Buruk
Anak dengan asupan gizi yang buruk, terutama kekurangan vitamin A, D, atau protein, memiliki sistem imun yang lebih lemah. Ini membuat mereka lebih mudah terserang infeksi, termasuk pneumonia.
5. Lingkungan yang Padat dan Tidak Higienis
Tinggal di lingkungan yang padat penduduk dan minim sanitasi membuat penyebaran kuman menjadi lebih mudah. Anak-anak yang sering bermain di tempat yang kurang bersih atau tertutup memiliki risiko lebih tinggi.
6. Riwayat Kelahiran Prematur
Bayi yang lahir prematur atau memiliki berat badan lahir rendah cenderung memiliki sistem pernapasan yang belum berkembang sempurna, sehingga lebih mudah terkena infeksi pernapasan, termasuk pneumonia.
Baca Juga: Ingat! Mulai 18 Juni 2025, KA Pangrango Tak Lagi Berangkat dari Stasiun Bogor
Cara Mencegah Pneumonia pada Anak
Berikut beberapa langkah pencegahan yang bisa Bunda lakukan di rumah:
- Berikan ASI eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupan.
- Lengkapi imunisasi anak sesuai jadwal, terutama vaksin pneumonia, influenza, dan campak.
- Pastikan gizi anak seimbang, cukup vitamin dan mineral.
- Jaga kebersihan lingkungan, termasuk sanitasi rumah dan ventilasi udara.
- Hindari asap rokok dan polusi udara di dalam rumah.
- Cuci tangan sebelum menyentuh anak, terutama setelah dari luar rumah.
Kapan Harus ke Dokter?
Segera bawa anak ke fasilitas kesehatan jika ia menunjukkan tanda-tanda seperti:
- Demam tinggi yang tidak turun
- Napas cepat, sesak, atau terdengar “mengi”
- Tidak mau makan atau minum
- Terlihat sangat lemas atau mengantuk terus
Pneumonia adalah penyakit serius yang bisa dicegah dengan pola hidup bersih dan sehat serta imunisasi yang lengkap. Asap rokok memang berbahaya, tapi banyak faktor lain yang sering luput dari perhatian. Jadi, yuk Bun, lebih waspada dan proaktif menjaga kesehatan si kecil agar ia tumbuh kuat dan bebas dari penyakit!
Baca Juga: Pasar Cicurug Sukabumi Bertahan di Tengah Gempuran Digitalisasi dan Persaingan Usaha
Sumber: Berbagai Sumber