SUKABUMIUPDATE.com - Isu seputar kesehatan kulit kembali ramai dibicarakan publik setelah melihat wajah Jokowi, mantan presiden ke-7 Republik Indonesia yang terlihat memerah dan timbul bercak hitam begitu mencolok.
Meskipun kabar simpang siur sempat menyebutkan kemungkinan penyakit serius seperti psoriasis atau herpes, pihak resmi kemudian mengonfirmasi bahwa kondisi tersebut hanyalah reaksi alergi kulit ringan, diduga akibat perubahan cuaca dan kelembapan usai melakukan kunjungan dari luar negeri.
Peristiwa ini menjadi momen yang tepat untuk memperluas pengetahuan tentang berbagai jenis penyakit kulit. Banyak di antaranya memiliki gejala serupa kemerahan, bintik, rasa gatal tetapi penyebab, tingkat keparahan, dan penanganannya bisa sangat berbeda.
Baca Juga: Cara Mengobati Budug, Penyakit Kulit yang Disebabkan oleh Tungau
Untuk memahami lebih jauh, berikut adalah deskripsi beberapa penyakit kulit yang paling umum terjadi di masyarakat:
1. Jerawat
Jerawat adalah salah satu penyakit kulit paling sering dijumpai, terutama pada remaja dan dewasa muda. Penyebab utamanya adalah penumpukan minyak (sebum), sel kulit mati, dan bakteri di pori-pori kulit.
Umumnya muncul di wajah, leher, punggung, dan dada, jerawat bisa berkembang akibat perubahan hormon, stres, serta penggunaan kosmetik yang tidak cocok. Meskipun tidak berbahaya, jerawat sering mengganggu penampilan dan kepercayaan diri. Dalam kasus yang parah, jerawat bisa meninggalkan bekas luka permanen.
2. Cacar Air
Cacar air adalah infeksi virus yang umum terjadi, terutama pada anak-anak, meskipun orang dewasa pun bisa tertular. Penyakit ini menyebabkan ruam di seluruh tubuh yang disertai rasa gatal intens, demam ringan, dan rasa tidak nyaman. Bintik-bintik kecil yang muncul biasanya berkembang menjadi lenting berisi cairan.
Setelah pecah, lenting ini bisa meninggalkan bekas luka jika tidak ditangani dengan baik. Meskipun tergolong ringan bagi sebagian besar orang, cacar air bisa berbahaya jika menyerang individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
3. Bisul
Bisul muncul akibat infeksi bakteri yang menyerang folikel rambut atau kelenjar minyak. Reaksi infeksi ini menyebabkan benjolan merah yang membesar dan terasa nyeri. Seiring waktu, bisul akan berisi nanah dan bisa pecah dengan sendirinya.
Bisul sering muncul di daerah tubuh yang tertutup, lembap, atau sering mengalami gesekan, seperti leher, ketiak, paha dalam, dan bokong. Kebersihan tubuh dan pakaian sangat berperan dalam mencegah infeksi ini.
4. Dermatitis
Dermatitis adalah istilah luas yang merujuk pada peradangan kulit. Salah satu jenis yang paling umum adalah dermatitis kontak, yang terjadi ketika kulit bereaksi terhadap zat tertentu seperti sabun, parfum, logam, atau bahan kimia lainnya. Selain itu, ada juga dermatitis atopik, atau eksim, yang biasanya dipicu oleh alergi atau faktor genetik.
Dermatitis menyebabkan kulit menjadi merah, kering, dan terasa gatal. Dalam beberapa kasus, bisa muncul lepuhan kecil atau kulit yang pecah-pecah. Kondisi ini bisa menjadi kronis, namun umumnya tidak menular dan dapat dikontrol dengan perawatan yang tepat.
Kasus ruam wajah pada tokoh publik yang baru-baru ini menjadi viral kemungkinan besar berkaitan dengan jenis dermatitis ringan ini, sebagai reaksi terhadap perubahan suhu dan iklim.
5. Psoriasis
Psoriasis adalah penyakit kulit autoimun yang bersifat kronis, di mana sistem kekebalan tubuh menyerang sel kulit sehat, menyebabkan regenerasi sel menjadi terlalu cepat. Hasilnya adalah penumpukan sel kulit mati yang membentuk bercak merah tebal dan bersisik.
Psoriasis dapat menyerang berbagai bagian tubuh, terutama siku, lutut, kulit kepala, dan punggung. Meski tidak menular, psoriasis sering menimbulkan stigma sosial karena tampilannya yang mencolok. Penyakit ini dapat memburuk akibat stres, infeksi, atau perubahan musim.
Baca Juga: Simak 8 Jenis Penyakit Kulit yang Kerap Dialami Orang Indonesia
6. Kurap
Kurap adalah infeksi jamur pada kulit yang cukup menular dan dapat menyebar dengan cepat jika tidak ditangani. Infeksi ini biasanya tampak sebagai lingkaran merah bersisik di kulit yang tepinya lebih menonjol daripada bagian tengahnya.
Kurap bisa terjadi di hampir seluruh bagian tubuh, termasuk wajah, leher, tangan, dan kaki. Penyakit ini sangat mudah menular melalui kontak kulit langsung atau penggunaan barang pribadi secara bersama-sama, seperti handuk, sisir, atau pakaian.
7. Panu
Panu disebabkan oleh pertumbuhan jamur Malassezia yang tidak terkendali pada permukaan kulit. Biasanya ditandai dengan munculnya bercak berwarna putih, cokelat muda, atau merah muda yang cenderung tidak rata dengan warna kulit di sekitarnya.
Panu paling sering muncul di punggung, leher, dada, dan lengan atas. Bercak-bercak ini bisa mengelupas dan terasa gatal, terutama saat berkeringat. Panu tidak berbahaya, tetapi sangat mengganggu secara estetika.
8. Biduran
Biduran adalah reaksi alergi akut yang menyebabkan munculnya bentol merah atau putih di permukaan kulit yang disertai rasa gatal. Bentol ini bisa muncul mendadak dan hilang dalam beberapa jam atau hari.
Biduran dapat dipicu oleh berbagai faktor seperti makanan (udang, telur, kacang), obat-obatan, cuaca dingin, stres, atau paparan sinar matahari. Dalam konteks kasus ruam wajah yang sempat ramai dibicarakan publik, biduran juga bisa menjadi salah satu penyebab yang patut dipertimbangkan, karena bisa muncul secara mendadak di area wajah.
9. Herpes
Herpes simpleks adalah infeksi virus yang menyebabkan luka lepuh pada kulit, umumnya di sekitar mulut atau area genital. Virus ini menyebar melalui kontak langsung dengan cairan tubuh atau luka aktif.
Infeksi pertama kali biasanya lebih parah, dan setelah itu virus akan menetap dalam tubuh dan bisa kambuh saat sistem imun melemah. Meski sering dianggap remeh, herpes bisa menimbulkan ketidaknyamanan dan memicu stigma karena gejalanya yang terlihat jelas.
Baca Juga: 10 Cara Mudah Merawat Kulit Wajah Berminyak dan Berjerawat yang Bisa Kamu Coba
Dari berbagai penyakit kulit di atas, kita dapat melihat bahwa kemiripan gejala bukan berarti penyebabnya sama. Ruam kemerahan di wajah bisa disebabkan oleh infeksi, peradangan, alergi, atau gangguan sistem imun. Oleh karena itu, diagnosis yang tepat hanya bisa dilakukan oleh tenaga medis profesional.
Perbincangan publik tentang kondisi kulit mantan presiden ke-7 baru-baru ini seharusnya menjadi pengingat agar kita tidak mudah menyimpulkan atau menyebarkan dugaan terkait kondisi kesehatan seseorang tanpa dasar ilmiah. Lebih baik kita meningkatkan literasi kesehatan dan memahami bahwa sebagian besar penyakit kulit bisa dikendalikan, ditangani, dan tidak menular.
Jika kamu atau orang terdekat mengalami gejala pada kulit yang tidak biasa, segera konsultasikan ke dokter kulit untuk mendapat perawatan yang sesuai.
Sumber: TikTok/@Valeria Herbal
Penulis: Zulfah Mubarokah, Mahasiswa Magang Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Sukabumi