SUKABUMIUPDATE.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terus melakukan pemantauan selama 24 jam terhadap perkembangan Bibit Siklon Tropis 91S yang saat ini berada di Samudera Hindia sebelah Barat Provinsi Lampung.
Hasil analisis BMKG, 91S berpotensi memberikan dampak tidak langsung terhadap intensitas curah hujan di sebagian wilayah Sumatera.
Dimana Bibit Siklon Tropis 91S ini terbentuk pada 7 Desember 2025 di wilayah Samudra Hindia barat Lampung di dalam Area of Responsibility (AoR) TCWC Jakarta.
Berdasarkan pengamatan dari Zoom Earth, Bibit Siklon Tropis 91S yang terpantau di Samudra Hindia barat daya Lampung menunjukkan perkembangan signifikan pada 11 Desember 2025, pukul 17.00 WIB, data pemodelan cuaca menunjukkan kecepatan angin telah mencapai 29 knot (55 km/jam) dengan tekanan udara turun ke 1006 hPa, dengan status HIGH chance in 24 hours.
Baca Juga: Sukabumi Waspada Hujan Sedang hingga Lebat, Peringatan Dini Cuaca 3 Harian Jabar
Kepala BMKG, Teuku Faisal Fathani, mengimbau masyarakat agar tetap tenang namun tetap waspada. Dinamika atmosfer aktif saat ini mempengaruhi intensitas hujan di wilayah Sumatera.
Dimana Bibit Siklon 91S berpotensi memicu peningkatan curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di sebagian wilayah Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Bengkulu, dan Lampung.
“Masyarakat juga harus waspada adanya potensi peningkatan tinggi gelombang di Samudra Hindia mulai dari sebelah barat Nias hingga selatan Banten, serta di perairan Selat Sunda bagian Selatan,” kata Faisal di Sibolga, Sumatera Utara, Rabu (10/12), dikutip dari BMKG.
Ilustrasi - Bibit Siklon Tropis 91S terdeteksi mengintai Samudra Hindia. Pada Kamis (11/12/2025).
Dampak tidak langsung dalam 24 jam kedepan hingga 12 Desember 2025 pukul 07.00 WIB berupa:
Hujan Sedang hingga Lebat:
- Sumatera Barat
- Bengkulu
- Lampung
Angin Kencang
- Pesisir barat Sumatra Barat dan Bengkulu
Gelombang Laut Tinggi
1.25 – 2.5 m (Moderate Sea):
- Samudra Hindia barat Kepulauan Nias
- Samudra Hindia selatan Banten
- Selat Sunda bagian Selatan
Namun BMKG menegaskan potensi 91S untuk berkembang menjadi siklon tropis dan memasuki wilayah daratan, seperti halnya Siklon Tropis Senyar, berada dalam kategori rendah.
Oleh karena itu, BMKG mengimbau masyarakat di wilayah terdampak agar tetap tenang, tidak panik, dan terus memperbarui informasi cuaca dari BMKG secara real-time.
Sementara itu, Profesor Riset Iklim dan Cuaca Ekstrem BRIN, Erma Yulihastin, menjelaskan bahwa bibit siklon 91S berpotensi sedang berkembang menjadi siklon dalam waktu 2 kali 24 jam.
“Mulai hari ini sudah terdeteksi badai tropis 91S di barat, yang akan kian membesar dengan potensi sedang tumbuh jadi siklon besok lusa (2x24 jam),” tulis Erma melalui akun X miliknya, Kamis (11/12/2025).





