Bibit Siklon Tropis 95S Terpantau Aktif di Samudera Hindia dengan Kecepatan 45 Km/Jam

Sukabumiupdate.com
Selasa 21 Okt 2025, 10:08 WIB
Bibit Siklon Tropis 95S Terpantau Aktif di Samudera Hindia dengan Kecepatan 45 Km/Jam

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan adanya siklon tropis yang terpantau aktif di sekitar wilayah Indonesia. (Sumber : zoom.earth).

SUKABUMIUDPATE.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mendeteksi keberadaan Bibit Siklon Tropis di sekitar wilayah Indonesia. Berdasarkan analisis Tropical Cyclone Warning Center (TCWC) Jakarta pada 20 Oktober 2025 pukul 19.00 WIB, terdapat dua sistem utama yang terpantau aktif, yaitu Siklon Tropis Fengshen dan Bibit Siklon Tropis 95S.

Siklon Tropis Fengshen berkembang dari bibit siklon 96W dan terdeteksi di Laut China Selatan, sebelah timur Pulau Hainan, Tiongkok, dengan kecepatan angin maksimum mencapai 40 knot (75 km/jam) dan tekanan udara minimum 998 hPa. 

BMKG memperkirakan kecepatan angin maksimum Siklon Tropis Fengshen akan meningkat dalam 24 jam ke depan dan mencapai kategori 2 dengan arah pergerakan ke barat, menjauhi wilayah Indonesia.

Baca Juga: Diduga Belum Kantongi Izin, Pembangunan Tower di Waluran Sukabumi Tetap Berjalan

Sementara itu, Bibit Siklon Tropis 95S terpantau terbentuk pada 19 Oktober 2025 pukul 13.00 WIB di Samudra Hindia barat Sumatera dan masih berada di dalam Area of Responsibility (AOR) TCWC Jakarta. 

Bibit siklon ini memiliki kecepatan angin maksimum 24 knot (45 km/jam) dengan tekanan udara minimum 1003 hPa. BMKG memprediksi potensi bibit siklon ini berkembang menjadi siklon tropis dalam 24–72 jam ke depan dengan peluang rendah hingga sedang.

Selain itu, bibit siklon lain, yakni 93B, yang sebelumnya terpantau di Teluk Benggala sebelah barat Aceh, kini telah keluar dari wilayah pemantauan TCWC Jakarta. Sistem ini melemah dengan kecepatan angin maksimum 15 knot dan tekanan udara 1006 hPa, serta terus bergerak menjauh dari Indonesia.

Baca Juga: Warga Keluhkan Jembatan Bailey Palabuhanratu–Ciemas Licin saat Hujan, Sering Makan Korban

BMKG menjelaskan bahwa keberadaan sistem siklon tersebut berdampak tidak langsung terhadap kondisi cuaca ekstrem di Indonesia dalam 24 jam ke depan (20–21 Oktober 2025). Potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat berpeluang terjadi di beberapa wilayah, antara lain:

Dampak tidak langsung terhadap kondisi cuaca ekstrem dan perairan di wilayah Indonesia dalam 24 jam ke depan

(Tanggal 20 Oktober 2025 jam 19.00 WIB – 21 Oktober 2025 jam 19.00 WIB)

Siklon Tropis FENGSHEN

  • Hujan dengan Intensitas Sedang hingga Lebat:

    • Kep. Riau

    • Kalimantan Barat

    • Kalimantan Tengah

    • Kalimantan Timur

  • Gelombang Laut Tinggi:

    • 1.25 – 2.5 m (Kategori Sedang)

    • Laut Natuna Utara

Bibit Siklon 93B

  • Gelombang Laut Tinggi:

    • 1.25 – 2.5 m (Kategori Sedang)

    • Selat Malaka bagian utara

    • Perairan utara Sabang

    • Samudra Hindia barat Aceh

Bibit Siklon 95S

  • Hujan dengan Intensitas Sedang hingga Lebat:

    • Sumatera Utara

    • Sumatera Barat

    • Bengkulu

    • Lampung

  • Gelombang Laut Tinggi:

    • 1.25 – 2.5 m (Kategori Sedang):

      • Perairan Simeulue

      • Perairan Kep. Nias hingga Sibolga

    • 2.5 – 4.0 m (Kategori Tinggi):

      • Perairan Sumatera Barat hingga Bengkulu

      • Perairan barat Kep. Nias hingga Kep. Mentawai

      • Samudra Hindia barat Kep. Nias hingga Bengkulu

Dengan mempertimbangkan kondisi dinamika atmosfer tersebut, masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem, seperti hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir, angin kencang, serta gelombang laut tinggi.

Berita Terkait
Berita Terkini