Pembakar Sampah Portable Jawaban Inovatif Mahasiswa UGM untuk Masalah Sampah Rumah Tangga

Sukabumiupdate.com
Sabtu 18 Okt 2025, 07:17 WIB
Pembakar Sampah Portable Jawaban Inovatif Mahasiswa UGM untuk Masalah Sampah Rumah Tangga

5 mahasiswa Program Studi Teknologi Rekayasa Elektro Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (UGM) tergerak untuk menawarkan solusi yang revolusioner. (Sumber:ugm.ac.id)

SUKABUMIUPDATE.com - Indonesia tengah berjuang melawan gunungan sampah domestik yang kian mengkhawatirkan. Setiap tahun, volume sampah rumah tangga di negeri ini membengkak hingga lebih dari 34 juta ton sampah, dan sebagian besar tidak terkelola dengan optimal, terutama di kawasan permukiman padat penduduk.

Keterbatasan teknologi pengolahan sampah skala kecil dan rumahan membuat partisipasi aktif masyarakat dalam pengurangan sampah menjadi tantangan yang sulit diwujudkan. Dampaknya, persoalan sampah terus menjadi lingkaran setan yang menggerogoti kualitas lingkungan hidup dan menciptakan urgensi untuk solusi berbasis komunitas.

Berangkat dari keprihatinan mendalam tersebut, lima mahasiswa Program Studi Teknologi Rekayasa Elektro Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (UGM) tergerak untuk menawarkan solusi yang revolusioner. Mereka adalah Amir Fren Afrizal, Fa’iq Al-Baihaqi, Mohammad Lathif Adani, Muhammad Zulfa Azizi, dan Rahma’ Alya Nabila Damayanti. Di bawah bimbingan Ir. Ma’un Budiyanto, S.T., M.T., IPU., kelima mahasiswa ini menyatukan visi dan kompetensi mereka dalam sebuah Tim Pekan Kreativitas Mahasiswa Karya Inovatif (PKM-KI) untuk menciptakan sebuah terobosan teknologi tepat guna.

Baca Juga: Kapolda Metro Jaya Sebut Baik Buruknya Polisi Tergantung Pemberitaan Media

Solusi yang mereka hadirkan bernama "Gelora", sebuah incinerator portable atau alat pembakar sampah portabel yang dirancang untuk ramah lingkungan. Gelora diciptakan sebagai teknologi tepat guna yang memungkinkan setiap rumah tangga mengelola sampahnya secara mandiri, langsung di sumbernya. Kehadiran Gelora diharapkan dapat menjadi ujung tombak penerapan konsep ekonomi sirkular dan pengelolaan sampah berbasis komunitas, dimulai dari tingkat yang paling mendasar, yaitu rumah tangga.

Secara teknis, Gelora dirancang dengan presisi tinggi dan mengedepankan keamanan. Ruang pembakaran utamanya dilapisi sistem isolasi tiga lapis, terdiri dari batu tahan api (fire brick) sebagai inti, dilapisi rockwool sebagai insulator termal, dan selubung terluar dari besi tahan panas (mild steel) untuk menjamin keamanan dan daya tahan. Sistem pembakarannya menggunakan sistem kontrol pirolisis berbasis mikrokontroler ESP32 yang tidak hanya mengatur suhu pembakaran secara otomatis antara 400-800 derajat celcius, tetapi juga memantau emisi gas CO secara real-time melalui sensor MQ-7 dan menampilkannya pada layar LCD 16x2. Untuk mengatasi polusi udara, Gelora dilengkapi dengan sistem filtrasi dua tahap yang terdiri dari filter partikulat (ceramic filter) untuk menjebak abu dan debu, diikuti filter karbon aktif dengan desain cartridge plug-and-play yang dapat diganti secara berkala, memastikan emisi gas berbahaya diminimalisir.

Baca Juga: Raih ASEAN Coal Awards 2025: Inovasi Menuju Energi Bersih dan Berkelanjutan PLN Indonesia Power

Gelora bukanlah sekadar pembakar sampah biasa, melainkan sebuah integrasi antara keamanan, kemudahan, dan efisiensi. Inovasi utamanya terletak pada desain portabel dengan roda, isolator tiga lapis untuk keamanan pengguna, serta sistem kontrol berbasis ESP32 yang menampilkan data suhu dan kadar emisi karbon monoksida secara real-time. Yang paling krusial, sistem filtrasi karbon aktif dengan mekanisme plug and play berhasil menekan emisi gas berbahaya tanpa mengorbankan efisiensi pembakaran, sekaligus memudahkan perawatan rutin oleh rumah tangga.

Keberhasilan Tim Gelora tidak berhenti di ruang laboratorium. Mereka aktif mempublikasikan inovasinya ke publik melalui berbagai platform media sosial dan saat ini sedang memproses Hak Kekayaan Intelektual (HKI) untuk melindungi karya mereka.

Langkah ini menjadi inspirasi nyata bagi generasi muda bahwa ide kreatif dan kolaborasi lintas keahlian dapat diwujudkan menjadi sebuah solusi nyata. Gelora membuktikan bahwa peran mahasiswa dalam menjawab tantangan lingkungan sangatlah nyata dan berdampak langsung bagi masyarakat. Dukungan dari institusi pendidikan melalui program PKM dan bimbingan dosen menjadi faktor kunci dalam mengkristalkan ide ini. Komitmen tim untuk terus mengembangkan Gelora menunjukkan bahwa dukungan berkelanjutan terhadap inovasi mahasiswa sangat vital.

Dengan dukungan yang tepat, inovasi seperti Gelora tidak hanya akan berhenti sebagai prototipe, tetapi memiliki potensi untuk diproduksi secara lebih luas, sehingga dapat menjadi solusi nasional yang efektif dan ramah lingkungan bagi persoalan sampah rumah tangga di Indonesia.

(Sumber:ugm.ac.id)

Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini