Dampak El Nino di Indonesia Tertunda Bulan Ini Akibat Adanya Siklon Tropis Guchol

Jumat 09 Juni 2023, 15:30 WIB
Ilustrasi. Siklon Tropis Guchol menunda dampak fenomena El Nino di wilayah Indonesia | Foto: Pixabay/janeb13

Ilustrasi. Siklon Tropis Guchol menunda dampak fenomena El Nino di wilayah Indonesia | Foto: Pixabay/janeb13

SUKABUMIUPDATE.com - El Nino merupakan fenomena yang ditandai dengan suhu laut yang luar biasa hangat di Samudera Pasifik dekat khatulistiwa, yang dapat berdampak signifikan pada pola cuaca di seluruh dunia.

El Nino sendiri bisa menyebabkan kemarau panjang hingga berpotensi menyebabkan bencana kekeringan. Namun, beberapa hari terakhir sebagian wilayah Indonesia termasuk Jawa Barat masih mengalami turun hujan.

Sebelumnya Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengumumkan bahwa Indonesia memasuki fase El Nino pada bulan ini bertepatan dengan musim kemarau. Intensitasnya lemah hingga moderat. Dampak El Nino adalah berkurangnya curah hujan.

Baca Juga: Mengenal Fenomena El Nino yang bisa Sebabkan Bencana Kekeringan

Melansir dari Tempo.co, pengumuman BMKG diperkuat pengamatan peneliti klimatologi di Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN, Erma Yulihastin. Pada pekan ini, Erma mengungkapkan, El Nino semakin kuat dengan anomali suhu permukaan laut di Samudera Pasifik disebutkannya hampir +1 derajat Celsius.

Dengan prediksi pertumbuhan El Nino, ditambahkan dengan gangguan iklim yang datang bersamaan dari Samudera Hindia, BMKG dalam pengumumannya memprediksi curah hujan di sebagian wilayah akan berkembang di bawah normal pada semester dua nanti. Beberapa bahkan disebutkan tidak ada hujan sama sekali (nom milimeter per bulan).

Selain memicu kekeringan, minimnya curah hujan yang terjadi juga berpotensi meningkatkan jumlah titik api, sehingga makin meningkatkan kondisi kerawanan untuk terjadi kebakaran hutan dan lahan.

Baca Juga: Begini Cara Bu Siti Berbagi Jatah dengan 2 Suami Mudanya, Tetap Harmonis

Adapun Erma memperingatkan untuk dampak cuaca panas sehari-hari dampak El Nino. Menurutnya, kering dan panas merupakan dua parameter yang terpisah namun dalam konteks El Nino, keduanya dapat saling berkaitan.

"Karena El Nino dapat membuat clear sky sehingga kita dapat terpapar panas radiasi UV matahari lebih lama dibandingkan kondisi dengan banyak awan," katanya seperti disampaikan lewat akun media sosial Twitter.

Meski begitu, Erma menambahkan, seluruh dampak El Nino itu ditunda setidaknya selama sepuluh hari (dasarian) pertama Juni ini. Penyebabnya, keberadaan Siklon Tropis Guchol di utara Papua. Siklon Guchol, kata Erma, memungkinkan aktivitas awan dan hujan masih terjadi di Indonesia pada awal bulan ini.

Baca Juga: 7 Cerita Mistik Gunung Sunda Sukabumi, Benda Pusaka hingga Pesantren Gaib

Sementara itu, dalam prediksi cuaca hari ini, Jumat 9 Juni 2023, BMKG menyatakan masih memantau pergerakan Siklon Tropis Guchol tersebut di Laut Filipina sebelah timur Filipina. Bergerak ke arah barat barat laut menjauhi wilayah Indonesia, siklon itu disebutkan mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan dan ketinggian gelombang laut di sekitarnya.

Namun, dalam prakiraan hujan di kota-kota besar yang dibuatnya, BMKG hanya menyebut potensi hujan dengan intensitas ringan pada hari ini, tak ada hujan lebat dan sedang. Kota-kota yang masih mungkin mengalaminya adalah Bengkulu, Bandung, Pontianak, Samarinda, Tarakan, Tanjung Pinang, Ambon, Manokwari, Pekanbaru, Mamuju, Makassar dan Medan.

Sebelumnya, pada akhir Mei lalu, Erma menganalisa bahwa Siklon Tropis Mawar yang terbentuk saat itu menjadi satu dari dua benteng terakhir Indonesia dari terjangan El Nino. Siklon Mawar juga berlokasi dekat Filipina. Satu benteng lainnya adalah South Pacific Convergenze Zone, penyebab kelembapan tinggi di timur Indonesia dekat Papua--kini sudah tak teramati lagi.

Sumber: Tempo.co

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Food & Travel05 Mei 2024, 07:00 WIB

Cara Membuat Air Rebusan Daun Jawer Kotok untuk Mengobati Diabetes, 7 Langkah Simpel!

Daun Jawer Kotok memiliki aroma yang khas dan rasa yang sedikit pahit namun bisa diolah sebagai air rebusan untuk mengobati diabetes secara alami.
Ilustrasi. Daun Jawer Kotok, Bahan Air Rebusan untuk Mengobati Diabetes Secara Alami. Foto: Instagram/@gerbanghijau
Science05 Mei 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 5 Mei 2024, Langit Pagi Cerah Berawan untuk Sukabumi

Prakiraan cuaca hari ini wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya 5 Mei 2024.
Ilustrasi. Prakiraan cuaca hari ini wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya 5 Mei 2024. (Sumber : Unplash/Gabriel Garcia Marengo)
Sukabumi04 Mei 2024, 23:13 WIB

Mau Diperbaiki? Jembatan Reyot Penghubung Waluran-Surade Sukabumi Ditinjau Staf Kemenlu

Jembatan gantung yang berada di aliran Sungai Cikarang, Kampung Cukangbayur, Desa Caringinnunggal, Kecamatan Waluran, Kabupaten Sukabumi, kondisinya sudah lapuk.
Pemdes Caringinnunggal Kecamatan Waluran. Staf Kemenlu, Relawan dan Pemdes saat meninjau Jembatan Gantung Sungai Cikarang | Foto : Ragil Gilang
Sukabumi04 Mei 2024, 22:54 WIB

58 Persen Masyarakat Kabupaten Sukabumi Kurang Puas Atas Kinerja Marwan-Iyos

Lembaga Kajian dan Penelitian Skala Institute, merilis hasil survei terkait tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Pemerintah Kabupaten Sukabumi dibawah kepemimpinan Bupati Marwan Hamami dan Wakil Bupati Iyos Somantri.
Gedung Pendopo Kabupaten Sukabumi | Foto : Ist
Sukabumi04 Mei 2024, 21:49 WIB

Niat Cari Kerja: Pelaku Tolak Sodomi hingga Duel Sebelum Bunuh Pria di Citepus Sukabumi

Kasat Reskrim Polres Sukabumi, AKP Ali Jupri, mengatakan bahwa pelaku berinisial A (20 tahun) awalnya mendatangi Ceceu ini dengan niat mencari kerja, sebelum akhirnya membunuh korban
Pelaku pembunuhan setelah ditangkap di Mapolsek Parungkuda Sukabumi | Foto : Ilyas Supendi
Sukabumi04 Mei 2024, 21:09 WIB

Pemkab Sukabumi Akan Relokasi Rumah yang Terdampak Longsor di Cibadak

Pemerintah Kabupaten Sukabumi berencana merelokasi warga terdampak longsor di Kampung Cibatu Hilir RT 01/RW 11, Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, yang berdampak pada belasan rumah.
Foto udara lokasi longsor di Kampung Cibatu Hilir RT 01/11, Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Instagram/@kiekiesukabumi
Sehat04 Mei 2024, 21:00 WIB

8 Cara Sehat Menyembuhkan Asam Urat Agar Tidak Kambuh di Malam Hari

Berikut Sederet Cara Sehat Menyembuhkan Asam Urat Agar Tidak Kambuh di Malam Hari yang Bisa Dilakukan.
Ilustrasi - Pijat Ringan untuk Meringankan Penyakit Asam Urat (Sumber : Freepik/freepik)
Sukabumi Memilih04 Mei 2024, 20:46 WIB

Survei Terbaru Elektabilitas 17 Calon Bupati Sukabumi: Tidak Ada Sosok yang Kuat

asil survei dirilis oleh Lembaga Kajian dan Penelitian Skala Institute bekerjasama dengan Litbang Sukabumiupdate.com.
Ilustrasi pasangan calon bupati/wakil bupati Sukabumi dari jalur perseorangan atau independen | Foto : Sukabumi Update
Life04 Mei 2024, 20:00 WIB

6 Dampak Buruk Terlalu Memanjakan Anak yang Wajib Diketahui Orang Tua

Terlalu memanjakan anak rupanya memiliki dampak buruk bagi perkembangan anak jika sudah tumbuh dewasa. Ini yang perlu diperhatikan para orang tua.
Ilustrasi. Dampak buruk terlalu memanjakan anak. Sumber foto : Pexels/ Pavel Danilyuk
Sukabumi04 Mei 2024, 19:40 WIB

Sukabumi Dinilai Stagnan, Koalisi 5 Partai Cenderung Usung Figur Alternatif di Pilkada

ima partai politik yaitu, PKB, PKS, Demokrat, PAN dan PDIP secara resmi berkoalisi di Pikada Kabupaten Sukabumi 2024. Deklarasi koalisi digelar di salah satu kafe di Jalan Cemerlang, Kota Sukabumi, Sabtu, (4/5/2024).
Deklarasi koalisi 5 partai, PKB, Demokrat, PKS, PAN, PDIP | Foto : Asep Awaludin