Kekhawatiran Para Ekonom Terhadap Indonesia

Sabtu 25 April 2020, 10:10 WIB

Oleh: Metageisa Dwiputri

(Mahasiswa Prodi Akuntansi Universitas Nusa Putra Sukabumi)

Indonesia saat ini dilandai penurunan drastis ekonomi, sebelum itu Bank Indonesia mencatat posisi investasi RI sangat baik, Posisi Investasi Internasional (PII) Indonesia mencatat kewajiban neto sebesar US$338,2 miliar atau sekitar 30,2 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) pada akhir 2019 atau sebelum virus corona menghantui ekonomi RI.

Hal ini tercermin dari peningkatan transaksi investasi portofolio berupa arus masuk modal asing berjangka panjang di pasar Surat Berharga Negara (SBN) domestik dan obligasi global milik korporasi dan pemerintah.

Akan tetapi setelah virus covid 19 mmasuki negeri ini, kondisi ekonomi indonesia mulai menurun disebabkan himbauan untuk masyarakat agar melakukan social distansing.

Banyak perusahan dilanda kerugian yang cukup signifikan, apalagi pada data yang diterbitkan Bank Indonesia Jumat pagi (3 April 2020) menempatkan kurs referensi Jisdor di level Rp16.464 per dolar AS, ini akan menyebabkan proses ekspor impor pun rugi dan berpengaruh pada ekonomi indnesia saat ini.

Kemudiam ada sektor jasa yang akan paling terdampak akibat pandemi ini, Terutama Jasa pariwisata dan Maskapai. Sektor pariwisata memiliki rantai produksi yang panjang dan melibatkan manusia. Satu destinasi wisata mampu mengerakkan sektor lain seperti restoran, hotel, transportasi domestik, jasa pemandu wisata, hingga maskapai penerbangan.

Jika destinasi wisata ditutup, maka sektor-sektor ini yang akan terkena dampak lanjutan. Hal tersebut merupakan salah satu yang menjadi kekhawatiran para ekonom terhadap ekonomi Indonesia. Selain itu beberapa ekonom memiliki pendapat yang bersebrangan terhadap pemerintahannya Pak Jokowi salah satunya yaitu Mantan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Rizal Ramli.

"Kalau soal ekonomi, tanpa corona pun ekonomi Indonesia tahun 2020 bakal anjlok ke 4 persen," ucap Rizal.

Pernyataan ini disampaikannya dalam acara Indonesia Lawyers Club (ILC) bertajuk "Corona: Pro dan Kontra Lockdown" yang tayang di tvOne pada Selasa (17/3/2020) malam.

Ekonom senior ini menjelaskan beberapa hal yang membuat ekonomi Indonesia semakin anjlok dan hal penting di sektor ekonomi yang saat ini tengah memiliki masalah besar.

Hal tersebut yakni, pertama indikator makro ekonomi yang merosot. Kedua, daya beli yang menurun. Lalu ketiga, pemerintah gagal membayar Jiwasraya. Keempat, ekonomi digital mengalami koreksi valuasi dan yang terakhir gagal panen para petani, kemudian yang terakhir jika semua itu terjadi secara bersamaan.

Kalau masih satu persatu terjadi bisa diatasi tetapi bagaimana jika terjadi secara bersamaan?bisa terjadi sesuatu besar di Indonesia sebelum Lebaran.

Indonesia sering kali memiliki posisi dalam krisis ekonomi, pemerintah tidak mengantisipasi corona ini dengan baik, Indonesia bisa mengalami krisis. 

Krisis bisa dicegah dengan persiapan kebijakan yang tepat. Suatu perekonomian dikatakan krisis apabila mayoritas pelaku ekonomi dihampir semua sektor tidak bisa melakukan aktivitas ekonomi secara baik, semua indikator ekonomi mengalami perkembangan negatif.

Seperti yang kita lihat sayangnya sejauh ini kebijakan itu belum tampak, pemerintah terlihat tidak punya persiapan untuk kondisi yang terburuk bahkan jika pemerintah tidak bergerak cepat mengatasi penyebaran virus Corona, maka akan menyebabkan Indonesia alami krisis ekonomi berkepanjangan.

Pemerintah seakan dilema antara upaya yang benar-benar fokus mengatasi virus corona dengan upaya menyelamatkan perekonomian. Karena jika pemerintah terus menerus berfokus terhadap virus corona dengan penanganan yang serba tanggung saat ini akan terjadi ledakan penderita corona, yang pada ujungnya akan memaksa pemerintah mau tidak mau melakukan lockdown atau isolasi.

Upaya social distancing pun yang sedang indonesia lakukan ini benar-benar berpengaruh terhadap perekonomian Indonesia seperti sektor transportasi serta sektor pariwisata saja yang terpengaruh melainkan merambat ke beberapa sektor lainnya seperti perdagangan, kesehatan dan lainnya.

Dilihat dari hal kecil seperti para pedagang kecil pun tidak dapat berjualan sehingga mereka tidak memiliki pekerjaan, penghasilan sedikit bahkan ada yang tidak memiliki penghasilan dan mereka pun menjadi bingung mau makan apa nantinya, lalu pemerintah bertanggung jawab atas kebutuhan pangannya seperti memberikan sembako dan tentunya itu mengeluarkan dana yang besar karena upaya ini terjadi tidak hanya di satu wilayah saja akan tetapi seluruh Indonesia.

Masih ada masalah lain yang belum teridentifikasi. Sejumlah besar kontrak bisnis tidak dapat terpenuhi dan akan muncul berbagai klaim terkait dengan force majeure, pengecualian untuk memenuhi kewajiban karena bencana yang tentunya hal tersebutlah yang menjadi faktor mengapa Indonesia selalu berada di posisi perekonomian yang krisis.

Pandemi memang akan menurunkan pertumbuhan ekonomi, namun tanpa upaya sigap dari pemangku kebijakan untuk selamatkan nyawa penduduk Indonesia, maka optimisme perekonomian tidak akan pernah datang.

Optimisme dan sentimen positif ekonomi baru akan terjadi jika pandemi COVID-19 dapat diatasi, setidaknya menunjukkan tanda-tanda terkendali dan akhirnya dapat diselesaikan.

Di sisi lain pemerintah selalu melakukan upaya-upaya yang dapat mereka lakukan meskipun hanya secercah harapan yang didapat tetapi jika selalu berusaha dan tidak tanggung-tanggung untuk melakukannya maka segala masalah akan terselesaikan.

Pemerintah mempercepat dan memperluas bantuan sosial, realokasi anggaran berfokus pada penanganan pandemi COVID-19, memastikan kecukupan dan keterjangkauan pasokan pangan.

Pemerintah juga melakukan re-focusing penganggaran dan meluncurkan paket Stimulus Fiskal jilid I dan jilid II yang diharapkan mendukung bergeraknya sektor riil.

Fenomena panic buying yang sempat terjadi di beberapa daerah red zonepersebaran Covid-19 berdampak pada keterbatasan akses kelompok rumah tangga kelas menengah ke bawah yang tidak mampu “menyetok” bahan makanan.

Untuk meredam shock kenaikan permintaan dan potensi penimbunan kebutuhan pokok, pemerintah mengoptimalkan pengawasan terhadap aturan pembatasan pembelian kebutuhan pokok baik di pasar tradisional maupun pasar ritel modern.

Jadi, kemampuan Pemerintah dan para pemangku kepentingan ekonomi untuk secara bersama-sama mengalokasikan sumber daya secara optimal menangani masalah kesehatan ini akan sangat menentukan jalannya roda perekonomian ke depan. 

Tanpa ini sepertinya puluhan jurus stimulus perekonomian pun tidak akan mempan menggeliatkan perekonomian. Secara umum prioritas utama Pemerintah saat ini adalah dukungan untuk sektor kesehatan, penguatan jaring pengaman sosial dan penyelamatan sektor dunia usaha.

Hal ini dilakukan untuk mengurangi tekanan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia akibat pandemik Covid-19, serta penurunan harga-harga komoditas.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkini
Sukabumi02 Mei 2024, 14:50 WIB

Lewat E-Lapor, Empat Aduan Diterima Pemkot Sukabumi Selama April 2024

Keempat aduan ini paling banyak disampaikan untuk DPUTR Kota Sukabumi.
(Foto Ilustrasi) Pemkot Sukabumi melalui Diskominfo mencatat selama April 2024 empat aduan masuk ke E-Lapor. | Foto: Istimewa
Sukabumi02 Mei 2024, 14:37 WIB

Hardiknas, Pemkot Sukabumi: Momentum Melanjutkan Gerakan Merdeka Belajar

Hardiknas yang diisi penampilan kesenian para pelajar merupakan bukti tingkat pendidikan di Kota Sukabumi sudah cukup baik.
Disdikbud Kota Sukabumi pada Kamis (2/5/2024) menggelar Upacara Peringatan Hardiknas Tingkat Kota Sukabumi di Lapang Merdeka. | Foto: Website Pemkot Sukabumi
Life02 Mei 2024, 14:35 WIB

7 Cara Mendidik Anak agar Hidup Hemat Sampai Dewasa, Yuk Terapkan!

Mendidik anak agar hidup hemat harus terus dilakukan oleh orang tua. Sebab hal ini membantunya bisa pandai dalam mengelola keuangan di masa depan
Cara mendidik anak hidup hemat | Foto : Pexels/Annushka Ahuja
Life02 Mei 2024, 14:30 WIB

Picu Serangan Kambuh, 5 Alasan Gangguan Tidur Tidak Baik untuk Asam Urat

Meskipun tidak ada bukti langsung yang menunjukkan bahwa gangguan tidur secara langsung menyebabkan asam urat, namun ada hubungan antara gangguan tidur dan kondisi yang mempengaruhi asam urat.
Ilustrasi. Picu Serangan Kambuh, Ketahui Sederet Alasan Gangguan Tidur Tidak Baik untuk Asam Urat. (Sumber : Pexels/CraigAdderley)
Sukabumi02 Mei 2024, 14:23 WIB

Puluhan Siswa SD di Ciracap Sukabumi Ikuti Seleksi O2SN Tingkat Kabupaten

Sebanyak 4 gugus, terdiri dari 30 sekolah dasar yang ada di Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi, ikut bertanding dalam Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) tingkat Kecamatan Ciracap,
Pertandingan bola voli dalam seleksi O2SN tingkat SD di Ciracap Sukabumi | Foto : Ragil Gilang
Sukabumi02 Mei 2024, 14:21 WIB

Kronologi Sadisnya Siswa SMP di Kadudampit Sukabumi Sodomi dan Bunuh Bocah SD

Kasus ini mulai terungkap saat MA ditemukan meninggal misterius di kebun warga.
Proses ekshumasi makam MA (7 tahun) di Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi, pada 25 Maret 2024 oleh tim forensik Polda Jawa Barat. | Foto: Humas Polres Sukabumi Kota
Bola02 Mei 2024, 14:00 WIB

Persib Bandung Siap Hadapi Bali United di Championship Series, Ini Jadwalnya!

Persib Siap menyongsong Championship Series melawan Bali United.
Persib Siap menyongsong Championship Series melawan Bali United.(Sumber : Persib.co.id)
Sukabumi02 Mei 2024, 13:52 WIB

Rumah Panggung Ambruk Milik Janda Di Kalibunder Sukabumi Akan Dibangun Swadaya

Rumah tidak layak huni, milik seorang janda dengan dua orang anak perempuan, di Kampung Cisaat Desa Cimahpar, Kecamatan Kalibunder, Kabupaten Sukabumi ambruk karena konsidinya sudah reyot.
Forkopimcam Kalibunder dan tagana saat cek lokasi | Foto : Ragil Gilang
Jawa Barat02 Mei 2024, 13:47 WIB

Silaturahmi LP3H EWI Jawa Barat dengan Satgas Halal Kemenag RI Provinsi

LP3H EWI Provinsi menyampaikan rencana kerja secara umum dan berharap kiprahnya dapat berkontribusi positif bagi suksesnya WHO24 khususnya di Provinsi Jawa Barat.
Pengurus LP3H EWI Provinsi Jawa Barat bersilaturahmi ke Satgas Halal Kemenag RI Provinsi Jawa Barat. | Foto: Istimewa
Internasional02 Mei 2024, 13:46 WIB

Dunia Heboh Vaksin Covid-19 Picu Kematian, Gugatan Class Action untuk AstraZeneca

Media massa dunia sejak beberapa hari terakhir dihebohkan dengan kabar penyakit langka yang dipicu oleh vaksin covid-19.
dokumentasi program vaksinasi covid-19 di Kota Sukabumi (Sumber: istimewa)