Kritisi Bahan Pokok Bakal Kena Pajak, DPR dan Pedagang di Sukabumi Angkat Bicara

Kamis 10 Juni 2021, 17:29 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Rencana pemerintah mengenakan pajak pertambahan nilai (PPN) pada barang bahan pokok menuai kritikan. Ketua Komisi VI DPR RI Faisol Riza mengaku tidak sepakat atas rencana tersebut, dan meyakini nantinya akan melukai rasa keadilan bagi rakyat.

“Situasinya lagi begini. Janganlah. Masyarakat tertimpa banyak beban, sementara ekonomi belum tumbuh, jadi pemerintah perlu mempertimbangkanlah sembako ini untuk dikenai pajak PPN,” kata dia dikutip dari Hops.id--jaringan Suara.com, Kamis (10/6/2021).

Faisol meyatakan, jika pun pemerintah ingin mengenakan pajak, maka pemerintah harus memberikan penjelasan yang rasional dan logis, yang dapat diterima oleh semua kalangan bahwa pengenaan pajak terhadap sembako dipandang perlu.

“Kalau tiba-tiba mengenakan pajak maka saya yakin ini melukai rasa keadilan,” tegasnya.

Baca Juga :

Termasuk Beras, 11 Bahan Pokok akan Dikenakan Pajak oleh Pemerintah

Pimpinan Komisi VI DPR dari Fraksi PKB itu menilai masih banyak objek lain yang bisa dikenakan pajak.

Dirinya meminta agar masyarakat tidak dibebankan dengan pajak bahan pokok.

“Toh kalau memang memerlukan penambahan pendapatan masukan negara masih banyak sektor lain yang masih banyak digali, dikembangkan, jangan mengenakan beban lebih banyak ke masyarakat yang justru saat ini membutuhkan bantuan pemerintah,” tegas Faisol.

Faisol menekankan rencana pengenaan PPN untuk bahan pokok ini harus dipertimbangkan dengan baik. Faisol meyakini para anggota Dewan juga terusik dengan rencana ini.

“Perlu pertimbangan yang matang untuk melakukan itu dan kalau ini terus dipaksakan mungkin DPR akan terusik untuk bereaksi,” pungkasnya.

Nasib pedagang kecil sangat direpotkan dengan aturan-aturan dan kebijakan yang tidak pro terhadap masyarakat kecil,hari ini daya beli masyarakat cukup rendah karena susahnya mencari uang dan lapangan pekerjaan, itu dapat dirasakan dengan sepinya pengunjung dan pembeli kepasar surade yang menjadi tolak ukur perekonomian dimasyarakat pajampangan khususnya.

photoSenada dengan anggota DPR, Ketua Persatuan Pedagang Pasar Surade, Rudiana Marvel menyebut rencana PPN pada bahan pokok merupakan kebijakan yang tidak pro kepada masyarakat kecil. - (Istimewa)</span

Tidak Pro Masyarakat Kecil

Senada, Ketua Persatuan Pedagang Pasar Surade, Rudiana Marvel menyebut rencana PPN pada bahan pokok merupakan kebijakan yang tidak pro kepada masyarakat kecil. Menurutnya kebijakan ini tidak tepat dilakukan disaat daya beli masyarakat sedang rendah karena sulitnya mencari uang dan pekerjaan.

Hal itu dapat dirasakan dengan sepinya pengunjung dan pembeli kepasar Surade yang menjadi tolak ukur perekonomian di masyarakat Pajampangan.

"Biasanya kalau normal (pedagang) sayuran tutup jam 2 atau 3, tapi hari ini jam 1 itu sudah tutup. Lebih sepi pembelinya," kata Rudiana.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Life19 April 2024, 07:00 WIB

10 Gaya Hidup Sehat yang Bisa Membantu Menurunkan Gula Darah

Yuk Lakukan Gaya Hidup Sehat yang Bisa Membantu Menurunkan Gula Darah Ini!
Ilustrasi. Gaya Hidup Sehat yang Bisa Membantu Menurunkan Gula Darah. (Sumber : Pexels/JaneTrangDoan)
Food & Travel19 April 2024, 06:00 WIB

Cara Membuat Air Rebusan Jambu Biji untuk Menurunkan Gula Darah, Ini 8 Langkahnya!

Daun jambu biji juga mengandung senyawa-senyawa aktif seperti flavonoid dan tanin yang memiliki sifat antioksidan dan antiinflamasi. Beberapa orang juga mengonsumsi teh atau ekstrak daun jambu biji untuk mendukung kesehatan secara umum.
Ilustrasi. Cara Membuat Air Rebusan Jambu Biji untuk Menurunkan Gula Darah, Ikuti Langkah-Langkahnya! (Sumber : Instagram/@parboaboa)
Science19 April 2024, 05:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 19 April 2024, Termasuk Wilayah Sukabumi, Cianjur dan Bogor

Prakiraan cuaca hari ini wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya Jumat 18 April 2024.
Prakiraan cuaca hari ini wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya Jumat 18 April 2024. (Sumber : Freepik/@wirestock)
Nasional19 April 2024, 03:16 WIB

Diduga Merayu Anggota PPLN, Ketua KPU RI Dilaporkan ke DKPP dengan Tuduhan Asusila

Lembaga Konsultasi Bantuan Hukum Fakultas Hukum Universitas Indonesia (LKBH FHUI) dan LBH APIK melaporkan Ketua KPU Hayim Asy'ari ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP)
Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari | Foto : Youtube KPU
Internasional19 April 2024, 02:43 WIB

28 Karyawan Dipecat, Buntut Protes Kontrak Kerja Google dengan Militer Israel

Google memecat sejumlah karyawan setelah diketahui melakukan protes terhadap kondisi tenaga kerja dan kontrak perusahaan dengan militer Israel.
Kantor Google di San Francisco | Foto : Ist
Internasional19 April 2024, 02:02 WIB

Bencana Banjir Melanda Dubai, Ilmuan Peringatkan Hal Ini

Bencana alam berupa banjir melanda Dubai, Uni Emirat Arab, pada hari Selasa (16/4/2024), setelah hujan deras mengguyur negara tersebut.
Bencana Banjir Melanda Dubai | Foto : Capture video youtube HAG Weather
Keuangan19 April 2024, 01:29 WIB

6 Tanda Kamu Lebih Cocok Jadi Pebisnis Ketimbang Karyawan, Ini Buktinya

Sesungguhnya ada beberapa tanda yang menjadi petunjuk orang lebih cocok jadi pebisnis daripada karyawan
Tanda orang lebih cocok jadi pebisnis  | Foto : Pexels/Andrea Piacquadio
Inspirasi19 April 2024, 01:19 WIB

5 Tipe Overthinking yang Sering Dialami Banyak Orang, Kamu Termasuk yang Mana?

Overthingking sejatinya dibagi ke dalam beberapa tipe yang mungkin jarang diketahui banyak orang. Mari simak penjelasan berikut
Tipe orang overthingking | Foto : Pexels/Andrea Piacquadio
Sukabumi19 April 2024, 00:53 WIB

Warga Keluhkan Sampah Dekat Terminal Sagaranten Sukabumi, Tidak Ada TPS Meski Iuran

Sejumlah pedagang dan warga mengeluhkan pengolahan sampah di sekitar Terminal Sagaranten Kabupaten Sukabumi
Warga Sagaranten sedang membersihkan sampah yang menumpuk | Foto : Ragil Gilang
Sukabumi19 April 2024, 00:03 WIB

ASN di Sukabumi Balik Tuduh Istrinya yang Lakukan KDRT, Akan Dilaporkan Jika Tak Minta Maaf

ASN di Sukabumi membantah tuduhan KDRT. Ia menyebut informasi yang disampaikan oleh istrinya melalui kuasa hukumnya merupakan kebohongan, tidak sesuai fakta, dan terlalu dilebih-lebihkan.
Huasa hukum BCA, Muhammad Adad Maulana saat menunjukan bukti KDRT yang dilakukan oleh DM kepada BCA | Foto : Asep Awaludin