SUKABUMIUPDATE.com - Data sementara dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB, mencatat 34 unit bangunan di Kota Bengkulu rusak akibat gempa bumi bermagnitudo 6,3, yang mengguncang Bengkulu dan sekitarnya. dini hari, 23 Mei 2025.
Dalam rilis resminya BNPB mengatakan gempa bumi terjadi sekitar pukul 2.52 WIB dan memiliki kedalaman 10 kilometer, dengan koordinat 4.17 Lintas Selatan dan 102.17 Bujur Timur. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan meski berpusat di laut, namun gempa tidak berpotensi tsunami.
“Guncangan gempa dirasakan warga selama dua hingga tiga detik dengan getaran kuat,” kata dia.
Baca Juga: Targetkan Wajib Belajar 12 Tahun, KDM Akan Gratiskan Sekolah Swasta di Jabar bagi Siswa Miskin
Tidak hanya di Kota Bengkulu dan Kabupaten Seluma, guncangan gempa cukup kuat juga dirasakan di Kabupaten Bengkulu Tengah, dan Kabupaten Bengkulu Utara. “Berdasarkan laporan yang diterima, gempa membuat masyarakat panik dan berhamburan keluar rumah,” kata dia.
Menyusul kejadian ini, BPBD di setiap daerah terdampak tengah melakukan kaji cepat dan monitoring guna pemutakhiran data dan penanganan pasca gempa secara bertahap. termasuk pemetaan kebutuhan darurat apabila diperlukan. Laporan sementara menyebut belum ada korban jiwa yang diakibatkan dari peristiwa ini.
BNPB mengimbau masyarakat tetap waspada dan tetap tenang apabila gempa kembali terjadi, tidak menyebarkan informasi yang belum terverifikasi, dan mengikuti arahan resmi dari pemerintah di daerah.
Baca Juga: Cuaca 23-29 Mei 2025, BMKG: Musim Kemarau Baru 11%, Hujan Lebat Potensi Terjadi
BMKG Ungkap Pemicu Gempa di Laut Bengkulu
Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG, Dr Daryono kepada awak media menjelaskan hasil analisis menunjukkan gempabumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M6,0. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 4,18° LS ; 102,07° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 47 Km arah Barat Daya Kota Bengkulu, Bengkulu dengan update data kedalaman 84 km
“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi menengah akibat adanya aktivitas deformasi batuan dalam lempeng (intraslab). Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault),” tulis Daryono dalam rilisnya.
Gempabumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Kota Bengkulu dan Empat Lawang dengan skala intensitas IV - V MMI; daerah Kepahiang, Liwa, Lemong, Rejang Lebong, Tais dan Lubuk Linggau dengan skala intensitas IV MMI; daerah Muko - Muko dengan skala intensitas III MMI. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami.
Baca Juga: Duel Berdarah Dua Petani Lansia di Sagaranten Sukabumi, Satu Luka Parah
“Hingga pukul 03.25 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock). Rekomendasi agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah,” pungkas Daryono.