UKABUMIUPDATE.com - Setelah lebih dari satu dekade vakum, waralaba horor supranatural Final Destination kembali menghidupkan mimpi buruk para penggemarnya lewat Final Destination: Bloodlines diproduksi oleh New Line Cinema dan dijadwalkan akan dirilis di Amerika Serikat oleh Warner Bros. Pictures pada tanggal 16 Mei 2025 dan di Indonesia pada 14 Mei 2025. Film ini disutradarai oleh duo Zach Lipovsky dan Adam Stein, dengan naskah garapan Guy Busick dan Lori Evans Taylor dari ide cerita yang dikembangkan bersama Jon Watts, produser Spider Man: Homecoming.
Alur Cerita: Mimpi Buruk dan Warisan Kematian
Film keenam dalam seri Final Destination ini memperkenalkan karakter baru, Stefani Reyes (diperankan oleh Kaitlyn Santa Juana), seorang mahasiswi yang diganggu oleh mimpi buruk berulang tentang runtuhnya menara restoran Skyview pada tahun 1968. Setelah kembali ke kampung halamannya, ia menemukan bahwa penglihatan mengerikan itu ternyata berasal dari neneknya, Iris Campbell (Gabrielle Rose), yang pernah menyelamatkan puluhan orang dari kematian saat peristiwa Skyview.
Namun, menyelamatkan orang dari takdir maut memiliki konsekuensi. Sejak saat itu, "Maut" mengejar para penyintas yang seharusnya mati dan bahkan keturunan mereka termasuk Stefani dan keluarganya. Kisah berkembang menjadi perlombaan menegangkan untuk mengungkap dan melawan pola kematian yang tak terhindarkan.
Baca Juga: Sinopsis Dendam Malam Kelam: Misteri Jasad Hilang dan Dosa yang Kembali Menuntut
Karakter Ikonik Kembali
Tony Todd kembali memerankan karakter legendaris William Bludworth, si pemilik rumah duka misterius yang telah muncul sejak film pertama. Dalam Bloodlines, latar belakang karakter Bludworth diperluas, termasuk masa lalunya yang ternyata terhubung dengan insiden Skyview. Film ini juga menjadi penampilan terakhir Todd sebelum wafat pada tahun 2024 menambah nuansa emosional dan penghormatan bagi penggemar lama.
Kematian Kreatif ala Final Destination
Tak berbeda dari pendahulunya, Bloodlines menampilkan deretan kematian tragis, mengejutkan, dan penuh imajinasi yang menjadi ciri khas seri ini. Dari insiden mesin MRI, ledakan kabin, hingga kecelakaan kereta yang brutal, film ini menyajikan efek domino penyebab kematian yang memancing adrenalin penonton.
Yang membedakan film ini adalah penyegaran formula lama. Strategi untuk “mengalahkan” kematian menjadi elemen penting cerita, termasuk mengorbankan nyawa atau mencoba mati dan dihidupkan kembali referensi yang familiar bagi penggemar Final Destination 2.
Baca Juga: Sinopsis Gundik: Teror Gaib di Pesisir Selatan, Film Terbaru Luna Maya dan Maxime Bouttier
Produksi dan Fakta Menarik
- Produksi film ini sempat tertunda akibat pemogokan SAG-AFTRA tahun 2023, dan baru dimulai pada Maret 2024 di Vancouver.
- Pemilihan sutradara Lipovsky dan Stein dilakukan dari lebih dari 200 kandidat, berkat presentasi pitch yang menciptakan simulasi kecelakaan ala Final Destination.
- Yvette Ferguson, stuntwoman berusia 71 tahun, mencatat rekor sebagai orang tertua yang terbakar dalam adegan api secara nyata untuk sinema menunjukkan dedikasi ekstrem tim produksi.
Final Destination: Bloodlines menerima ulasan positif dari kritikus dan menjadi film dengan penilaian tertinggi dalam seri ini. Dengan pendapatan global mencapai $121,2 juta hingga saat ini, keberhasilan film ini membuka peluang bagi kelanjutan waralaba dengan pendekatan yang lebih dalam dan emosional terhadap tema “takdir yang tidak bisa dihindari”.
Dengan narasi yang menggabungkan misteri keluarga, trauma antar generasi, dan kematian tak terhindarkan yang mengintai setiap saat, Final Destination: Bloodlines adalah kebangkitan horor klasik yang segar namun tetap menghantui. Untuk penggemar lama maupun pendatang baru, film ini adalah pengingat bahwa dalam dunia Final Destination, takdir tidak bisa ditipu selamanya.
Baca Juga: Netflix Rilis Poster Baru "Squid Game 3" Ungkap Ancaman Mematikan di Musim Terakhir
Sumber: IMDb, Wikipedia