SUKABUMIUPDATE.com - Setiap band keren pasti dimulai dari satu hal: mimpi. Mungkin mimpi itu muncul pas kamu lagi bosan di garasi, di kamar yang penuh poster musisi idola, atau setelah nonton konser yang energinya gila. Tapi, sebelum kamu mulai genjreng gitar atau gebuk drum pertama, inspirasi seringnya datang dari layar lebar. Film-film tentang band ini bukan cuma buat seru-seruan; mereka adalah guidebook nggak resmi yang ngajarin kamu tentang chemistry pertemanan, drama konflik, perjuangan nembus industri, sampai keajaiban bikin musik yang abadi.
Buat kamu yang lagi semangat banget ngerakit line-up band, tontonan wajib pertama harus fokus ke proses struggling dari nol. Salah satu film paling pas di kategori ini adalah School of Rock (2003). Walaupun komedi, film ini adalah kelas master tentang passion sejati. Kita lihat Dewey Finn, gitaris gagal yang nyamar jadi guru, yang secara nggak sengaja nemuin bakat gila di murid-muridnya. Pesan utamanya simpel, musik bisa datang dari mana aja, bahkan dari anak sekolah yang awalnya kaku, asalkan ada gairah dan support yang tepat. Film ini ngingetin kalau band hebat sering lahir dari keterbatasan dan ide yang super out of the box.
Lanjut ke semangat merintis, ada Sing Street (2016), film yang visual-nya estetik banget, berlatar Dublin tahun 80-an. Di sini, motivasi bikin band itu super sederhana: si remaja cuma mau menarik perhatian gebetan. Tapi dari niat sepele itu, proses kreatifnya jadi mendalam. Kamu bakal diajak lihat gimana evolusi gaya band fiksi itu, dari cover lagu yang cupu sampai akhirnya bikin lagu orisinal. Sing Street ngajarin kalau proses kreatif itu perjalanan nyari jati diri, dan musik adalah alat komunikasi paling jujur, bahkan pas kamu cuma punya modal minim dan alat seadanya.
Di balik konsol raksasa 24-track, kuasa studio era disco & rock tercipta. Dari Thriller hingga Dark Side, di sini magic musik analog lahir. #StudioLegendaris
Baca Juga: 5 Tahun Bersejarah Miley Cyrus Menjadi Rockstar dari Hannah Montana ke Puncak Dunia
Beralih ke kancah lokal, realita perjuangan band Indonesia terwakili jujur banget di film Garasi (2006). Film ini, yang dibintangi musisi asli, ngebahas lika-liku anak muda yang berupaya nembus industri. Ini fokus ke pentingnya persahabatan di atas segalanya dan gimana caranya menghadapi tuntutan pasar tanpa ngekhianati idealisme musik kamu.
Yang lebih keren lagi, drummer Garasi, Aries Budiman, ternyata punya akar kuat di Sukabumi! Aries adalah anak Pamuruyan, Cibadak, yang kabarnya sering banget nongkrong di Q-noy Studio bareng Achonk, ,Timmy Jay The Bird dan geng-nya anak Telkom Cibadak, termasuk Musisi Cibadak seperti Budi Buday, Wau, Chaplin, Ucup dan almarhum gitaris Yudhi Halis. Detail ini nunjukin kalau musisi hebat itu bisa lahir dari mana aja, bahkan dari basecamp sederhana di kampung, dan kini Aries sendiri punya inisiatif bikin sekolah drum di sana. Film ini adalah cerminan real tentang struggle di skena musik lokal, menjadikannya must-watch buat kamu yang mau serius bermusik di Indonesia.
Beralih ke kancah lokal, realita perjuangan band Indonesia terwakili jujur banget di film Garasi (2006). Film ini, yang dibintangi musisi asli, ngebahas lika-liku anak muda yang berupaya nembus industri. Ini fokus ke pentingnya persahabatan di atas segalanya dan gimana caranya menghadapi tuntutan pasar tanpa ngekhianati idealisme musik kamu. Film ini adalah cerminan real tentang struggle di skena musik lokal, jadi must-watch buat kamu yang mau serius bermusik di Indonesia.
Kiss of the Spider Woman (1985) bukan film musikal dalam arti tradisional, meskipun memiliki elemen musikal.
Baca Juga: Dari Pop ke Punk Rock! Plastic Hearts Jadi Era Kebangkitan Otentik Miley Cyrus
Terus, ada film yang ngebahas drama reuni dan menjaga passion sejati: D'Bijis (2007). Film komedi drama ini fokus ke usaha nyatuin lagi band rock legendaris yang udah lama bubar, The Bandits. Ini pelajaran penting buat band kamu yang baru dibentuk: gimana kalau suatu saat bandmu pecah? Film ini nunjukin gimana passion bisa meredup karena tuntutan hidup satu personel jadi pegawai kantoran, yang lain sibuk sama keluarga. Reuni ini ngasih tahu kalau musik sejati punya kekuatan buat nyatuin orang lagi, nggak peduli berapa lama waktu berlalu atau seberapa besar perubahan hidup mereka.
Secara keseluruhan, film-film yang kita bahas ini ngasih kamu package pelajaran yang lengkap. School of Rock dan Sing Street ngajarin cara memulai. Airheads dan D'Bijis nunjukin kenekatan dan realitas konflik band. Sementara Bohemian Rhapsody dan Almost Famous ngasih goals tentang keagungan dan apa yang harus dikorbanin untuk mencapai puncak.Buat kamu yang punya mimpi tour besar, Almost Famous (2000) itu tontonan yang timeless.
Ceritanya disajikan dari sudut pandang jurnalis remaja yang ikut tour bareng band fiksi Stillwater. Film ini ngasih insight intim tentang kehidupan di balik panggung: drama antaranggota band, perselisihan, euforia panggung, dan rasa sepi saat di perjalanan. Ini potret jujur tentang apa artinya jadi bintang rock nggak selalu glamor, tapi penuh dengan pengalaman hidup yang intens.
Baca Juga: Lirik Bertemu 5000 Detik Titi DJ & Thomas Djorghi, Lagu Tentang Momen Sederhana yang Penuh Arti
Intinya, film-film yang kita bahas ini ngasih kamu package pelajaran yang lengkap. School of Rock dan Sing Street ngajarin cara memulai. Airheads dan D'Bijis nunjukin kenekatan dan realita konflik band. Sementara Bohemian Rhapsody dan Almost Famous ngasih goals tentang keagungan dan apa yang harus dikorbanin untuk mencapai puncak.
Secara keseluruhan, film-film yang kita bahas ini ngasih kamu package pelajaran yang lengkap. School of Rock dan Sing Street ngajarin cara memulai. Airheads dan D'Bijis nunjukin kenekatan dan realitas konflik band. Sementara Bohemian Rhapsody dan Almost Famous ngasih goals tentang keagungan dan apa yang harus dikorbanin untuk mencapai puncak.
Jadi, sebelum kamu nyalain pedal distorsi atau nyiapin mic, pastikan kamu udah nyerap semua pelajaran dari layar lebar ini. Ambil inspirasinya, pelajari dramanya, dan yang paling penting, jangan takut untuk berisik siapa tahu garasi atau studio tempat kamu latihan hari ini, seperti dulu Q-noy Studio di Cibadak atau Boy dan Bill, melahirkan musisi keren! Sekarang, saatnya mainin musik kamu!


