SUKABUMIUPDATE.com - Lebih dari satu dekade setelah penayangan perdananya, "Kurt Cobain: Montage of Heck" tetap menjadi dokumenter wajib tonton yang magnetis bagi penggemar Nirvana dan penikmat musik di Netflix. Disutradarai oleh Brett Morgen dengan restu penuh dari Frances Bean Cobain, putri Kurt, film ini bukan sekadar biografi biasa., namun merupa montase emosional yang menyelami jiwa seniman kompleks di balik legenda grunge, menawarkan potret paling intim dan tak tersensor tentang hidupnya.
Dengan durasi 2 jam 12 menit, Montage of Heck menelusuri perjalanan Cobain dari masa kecilnya yang penuh gejolak di Aberdeen, Washington, hingga puncak ketenaran global bersama Nevermind. Kekuatan film ini terletak pada akses eksklusif ke arsip pribadi Keluarga Cobain, rekaman video rumah tangga yang mengharukan, kaset demo akustik yang kasar, dan halaman-halaman jurnal penuh coretan lirik mentah serta sketsa gelap.
Animasi inovatif yang menghidupkan coretan-coretan tersebut menambah dimensi visual yang memukau dan mencekam, memberikan jendela langsung ke dalam pikiran Cobain. Wawancara mendalam dengan Courtney Love, Krist Novoselic, dan ibu Kurt, Wendy O'Connor, melengkapi narasi dengan perspektif personal yang menyentuh.
Baca Juga: Pixel Buds 2A: Earbuds ANC Murah Meriah yang Bikin Kamu Ngebut di Dunia Audio 2025!
Baca Juga: Go Ahead Eagles Menang, Dean James Sukses Catatkan 2 Assist di Liga Eropa
Apa yang membedakan Montage of Heck dari dokumenter musik lainnya adalah fokusnya yang tak kenal takut pada pergulatan batin Cobain. Film ini dengan berani mengupas trauma akibat perceraian orang tuanya, pertarungannya dengan depresi, dan jerat kecanduan heroin. Adegan-adegan rumah tangga bersama Courtney Love dan bayi mereka, Frances Bean, menunjukkan sisi lembutnya sebagai seorang ayah dan suami, yang kontras dengan ketidakstabilan emosionalnya. Dengan rating 98% di Rotten Tomatoes, dokumenter ini dipuji karena kejujuran dan kedalaman psikologisnya.
Penampilan akustik Nirvana, Kurt Cobain sebagai vokalis, di MTV Unplugged (18 November 1993) paling ikonik dan emosional dalam sejarah musik (Sumber: MTV Unplugged)..
Soundtrack Montage of Heck: The Home Recordings adalah pelengkap sempurna yang wajib dieksplorasi. Album yang dirilis ulang di Spotify pada 2025 dengan bonus track ini menampilkan demo akustik langka seperti versi awal "All Apologies" dan cover menyentuh untuk lagu The Beatles "And I Love Her". Rekaman-rekaman ini, yang masih mengumpulkan jutaan stream bulanan, mengungkap sisi Cobain yang eksperimental dan rapuh. Judul film sendiri diambil dari mixtape eksperimental Kurt dari akhir 1980-an, sebuah kolase suara aneh yang merefleksikan kreativitasnya yang kacau dan brilian.
Di dunia digital, Montage of Heck masih ramai dibahas. Di platform seperti X (Twitter) dan subreddit r/Nirvana, penggemar berbagi rasa kagum dan haru. Di Indonesia, di mana warisan grunge masih hidup di kalangan milenial dan Gen Z, dokumenter ini kerap muncul di trending Netflix berkat algoritma yang merekomendasikan "Nirvana documentary 2025". Film ini juga memicu diskusi penting tentang kesehatan mental di industri musik.
Baca Juga: Panduan Kilat Bahasa Sunda Buat Pemula, Bongkar Atuh, Téh, Mah!
Meski ada kritik bahwa film ini tidak mengulik teori konspirasi seputar kematiannya, justru itulah kekuatannya. Montage of Heck memilih fokus pada sisi manusiawi Kurt Cobain bukan sebagai mitos rockstar yang mati muda, tetapi sebagai seorang manusia, ayah, suami, dan seniman yang rapuh. Bagi penonton baru, penggambaran jujur tentang kecanduan dan depresinya bisa terasa berat, namun justru itu yang membuatnya begitu autentik dan tak terlupakan.
Bagi siapa pun yang ingin memahami esensi di balik musik Nirvana dan jiwa yang menciptakannya, "Kurt Cobain: Montage of Heck" adalah pintu masuk yang sempurna. Streaming sekarang di Netflix Indonesia (dengan subtitle bahasa Indonesia) dan siap-siap untuk tenggelam dalam sebuah perjalanan yang mendebarkan, mengharukan, dan tak mudah dilupakan. Warisan Cobain terus hidup, bukan hanya melalui lagunya, tetapi juga melalui kisahnya yang divisualisasikan dengan begitu kuat dalam dokumen intim ini.
(Sumber: Various)
