Haram Band New York Rilis Album Terbaru "Why Does Paradise Begin in Hell?" di Indonesia

Sukabumiupdate.com
Senin 15 Sep 2025, 06:17 WIB
Haram Band New York Rilis Album Terbaru "Why Does Paradise Begin in Hell?" di Indonesia

Haram album baru, Why Does Paradise Begin in Hell, Disaster Records, band hardcore punk. (Sumber: Instagram/@dsstrrecs)

SUKABUMIUPDATE.com - Kabar gembira datang dari skena hardcore punk dunia. Haram, band asal New York, Amerika Serikat, yang terkenal dengan lirik-lirik berbahasa Arab dan energi politis yang membara, secara resmi merilis album terbaru mereka, "Why Does Paradise Begin in Hell?", di Indonesia melalui label Disaster Records.

Album ini adalah momen yang sangat dinantikan oleh para penggemar genre hardcore dan punk di Indonesia, mengingat reputasi Haram yang konsisten menyuarakan perlawanan terhadap ketidakadilan.

Rilis edisi Indonesia ini menjadi semakin spesial dengan adanya tribute khusus yang ditujukan untuk dua tokoh pejuang Indonesia, yaitu Affan Kurniawan dan Munir Said Thalib.

Sebuah Manifesto Perlawanan

Album yang berisi 12 lagu berintensitas penuh ini merupakan hasil dari proses perenungan, penulisan, dan rekaman selama kurang lebih dua tahun. Sejak awal kiprahnya, Haram telah dikenal sebagai suara paling lantang dan vokal dalam skena hardcore DIY (Do-It-Yourself) New York. Mereka tidak hanya mengandalkan musik keras bergaya hardcore 80-an, tetapi juga menggunakan platform mereka untuk menyuarakan isu-isu mendalam seperti pengasingan, perlawanan, dan identitas.

Baca Juga: Tayangan Video Prabowo di Bioskop Tuai Protes, Akademisi: Ruang Hiburan Diintervensi

Tema album "Why Does Paradise Begin in Hell?" berfokus pada penindasan dan ketidakadilan struktural yang mereka rasakan dan saksikan hingga hari ini. Setiap lagu dan setiap penampilan mereka tidak pernah terasa seperti sekadar pertunjukan musik, melainkan lebih seperti aksi protes yang menggelegar, menjadikan karya mereka sebagai sebuah pernyataan sikap yang tajam.

Tribute untuk Munir dan Affan Kurniawan menunjukkan kedalaman riset dan empati band terhadap konteks lokal Indonesia. Hal ini secara langsung menghubungkan semangat perlawanan Haram dengan perjuangan heroik yang terjadi di tanah air, memperkuat pesan universal tentang perlawanan terhadap ketidakadilan yang menjadi roh utama album ini.

Album "Why Does Paradise Begin in Hell?" oleh Haram sudah dapat diperoleh secara fisik dan digital melalui Disaster Records. Album ini adalah sebuah manifesto yang wajib dimiliki oleh setiap pecinta musik cadas yang memiliki perhatian terhadap isu-isu sosial dan politik global.

Baca Juga: Gelombang Balik Musik Indonesia Menggempur Malaysia dari Pop Digital hingga Dangdut Viral!

Mengapa Musik Cadas Kerap Mengangkat Isu Sosial dan Politik?

Musik cadas, terutama genre punk dan hardcore, memiliki hubungan erat dengan perlawanan dan kritik sosial. Ini bukan sekadar kebetulan, melainkan tradisi yang mengakar kuat.

  1. Semangat Pemberontakan (Rebellious Spirit)

Punk muncul sebagai reaksi terhadap keadaan sosial-politik-ekonomi yang suram di era 70-an. Hardcore mengambilnya lebih jauh dengan intensitas dan kemarahan yang lebih besar. Musik ini secara alami menjadi medium untuk menyuarakan ketidakpuasan, kritik, dan protes terhadap ketidakadilan, otoritas, dan status quo.

  1. Budaya DIY (Do-It-Yourself)

Skena musik cadas bawah tanah dibangun secara mandiri, jauh dari arus utama industri musik. Kebebasan ini memungkinkan para musisi untuk mengekspresikan apa yang mereka percayai tanpa harus tunduk pada tekanan komersial atau sensor label besar. Lirik mereka murni datang dari hati dan pikiran.

  1. Musik Sebagai Medium Aksi

Konser musik cadas bukan sekadar pertunjukan, tapi seringkali merupakan ruang berkumpulnya orang-orang yang merasa terpinggirkan atau memiliki pemikiran kritis. Musik menjadi pengikat komunitas untuk membicarakan dan menyadari isu-isu yang sering diabaikan oleh masyarakat luas, seperti HAM, lingkungan, anti-perang, anti-rasisme, dan kesetaraan.

Baca Juga: 3 Teknik Pernapasan Sederhana untuk Meredakan Stres yang Bisa Anda Terapkan

  1. Keras dan Intens

Musik yang keras, cepat, dan penuh intensitas adalah medium yang sempurna untuk menyampaikan amarah, frustrasi, dan gairah untuk perubahan. Pesan yang disampaikan dengan energi seperti itu terasa lebih mendesak, jujur, dan langsung menusuk ke pendengarnya.

Contohnya seperti Haram yang tidak hanya memainkan musik keras, tetapi juga menggunakan platform mereka untuk menyoroti isu identitas, pengasingan, dan ketidakadilan. Mereka bahkan memberi penghormatan kepada pejuang HAM seperti Munir, membuktikan bahwa musik cadas lebih dari sekadar hiburan. Musik ini bisa menjadi alat yang kuat untuk memprovokasi pikiran dan mendorong perubahan.

Haram adalah band hardcore punk yang terbentuk di New York, USA. Dikenal dengan sound yang kasar dan lirik yang politis, mereka sering memasukkan unsur-unsur bahasa dan tema budaya Arab ke dalam musik mereka, menciptakan identitas yang unik dan powerful dalam scene hardcore internasional. Dan Disaster Records  merupakan label rekaman dan distributor independen yang berbasis di Indonesia, yang berfokus pada rilisan musik genre punk, hardcore, metal, dan segala bentuk musik independen yang penuh semangat DIY (Do-It-Yourself).

(Sumber: @dsstrrecs)

Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini