Oleh : Kelompok KKN Universitas Nusa Putra Desa Cianaga
Desa Cianaga terletak di Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi, berada di atas wilayah pegunungan, desa ini memiliki pemandangan perbukitan, sawah, dan hutan lindung yang masih asri, udaranya sejuk dan subur.
Lokasi geografis ini memengaruhi kehidupan sosial dan akses masyarakat terhadap layanan dasar, seperti pendidikan. Infrastruktur jalan yang masih banyak berbatu dan jarang dilalui kendaraan umum menjadi tantangan tersendiri, khususnya bagi anak-anak sekolah yang harus berjalan kaki menempuh jarak jauh setiap hari.
Kami menemukan bahwa Desa Cianaga memiliki potensi besar dalam bidang pertanian dan wirausaha lokal. Mayoritas penduduk hidup dari pertanian, peternakan, dan usaha rumahan kecil seperti membuat keripik dan gula aren. Melalui program pemberdayaan, pemerintah desa juga membantu masyarakat menjadi lebih mandiri.
Masyarakatnya ramah, gotong royong masih kuat, dan semangat belajar masih ada, terutama di kalangan anak-anak usia sekolah. Kemajuan di bidang pendidikan, yang penting untuk pembangunan jangka panjang, belum melengkapi potensi tersebut.
Akses ke pendidikan lanjutan terbatas. Meskipun desa memiliki sekolah dasar, anak-anak harus menempuh perjalanan lebih dari dua kilometer dengan jalan terjal untuk pergi ke sekolah menengah pertama dan sekolah menengah kejuruan (SMP).
Baca Juga: Mengenal Abu Hanifah, Komandan Hizbullah Sukabumi yang Jadi Menteri Pendidikan Era Soekarno
Di usia dini, banyak anak putus sekolah karena masalah transportasi dan keuangan. Meskipun demikian, ada potensi besar di balik keterbatasan tersebut. Potensi ini termasuk semangat belajar anak-anak yang tinggi, dukungan moral dari beberapa tokoh masyarakat, dan peluang kerja sama dengan pihak lain.
Desa ini mampu menghasilkan generasi muda yang unggul jika didukung dengan pembangunan fasilitas pendidikan yang lebih dekat, ketersediaan kendaraan sekolah, dan beasiswa.
Mereka berharap anak-anak mereka tidak hanya mahir membaca dan menulis, tetapi juga memiliki kemampuan untuk bersaing di kompetisi internasional dan berkontribusi pada kemajuan desa.
Sebagai mahasiswa KKN, kami juga menyadari bahwa keberadaan kami bukan hanya untuk menyelesaikan program kerja, tetapi juga untuk memberikan inspirasi dan membantu menyelesaikan masalah. Kami percaya bahwa perubahan dimulai dengan langkah-langkah kecil, seperti meningkatkan kesadaran, berbicara dengan orang lain, dan mengambil tindakan.
Desa Cianaga dapat berkembang dengan pendidikan sebagai fondasi. Itu juga dapat menjadi contoh bagi desa lain untuk membangun masa depan di tengah keterbatasan.