DITENGAH derasnya arus informasi saat ini, kemampuan literasi media menjadi salah satu keterampilan penting yang harus dimiliki masyarakat. Literasi media bukan hanya sekadar bisa membaca atau menonton berita, tetapi juga mencakup kemampuan memahami, menganalisis, serta menilai informasi yang diterima.
Mengapa Penting?
Media, baik televisi, radio, surat kabar, maupun media digital, memiliki kekuatan besar dalam membentuk opini publik. Informasi yang kita konsumsi setiap hari dapat memengaruhi cara berpikir, bersikap, bahkan mengambil keputusan. Namun, tidak semua informasi yang tersebar benar dan bermanfaat. Banyak berita hoaks, disinformasi, maupun propaganda yang justru menyesatkan.
Di era digital, informasi datang tanpa henti—dari notifikasi WA grup keluarga, timeline Instagram, sampai video viral di TikTok. Sayangnya, tidak semua informasi valid. Ada berita palsu, iklan terselubung, hingga konten yang sengaja dibuat untuk memprovokasi.
Baca Juga: Goalpara Tea Park Hadirkan Mountain Coaster Pertama di Indonesia di Tengah Kebun Teh
Kalau kita tidak kritis, dampaknya bisa berbahaya: mulai dari sekadar malu karena salah informasi, sampai ikut menyebarkan kebencian yang merugikan orang lain.
4 langkah menjadi Masyarakat Melek Media
1. Kenali sumbernya – Jangan langsung percaya info dari akun anonim atau pesan berantai.
2. Cek faktanya – Bandingkan dengan media lain yang lebih kredibel.
3. Pahami maksudnya – Apakah informasi tersebut netral atau punya agenda tertentu?
4. Bagikan dengan bijak – Pastikan yang kita sebarkan bermanfaat, bukan malah menyesatkan.
Dengan literasi media, masyarakat diharapkan mampu mengenali sumber informasi – apakah berasal dari media resmi, akun anonim, atau sekadar pesan berantai; Memeriksa kebenaran konten – dengan cara mengecek fakta, membandingkan beberapa sumber, dan menghindari sikap terburu-buru membagikan informasi; Memahami maksud pesan – setiap berita memiliki sudut pandang dan framing tertentu. Literasi media membantu kita melihat apakah sebuah informasi netral, berpihak, atau memiliki tujuan tertentu; serta Menggunakan media secara bijak – bukan hanya menjadi konsumen pasif, tetapi juga produsen informasi yang bertanggung jawab.
Baca Juga: Hasil Seleksi Administrasi untuk Jabatan Kepala Dinas Kesehatan Kota Sukabumi
Literasi Media dan Generasi Muda
Generasi muda merupakan kelompok yang paling dekat dengan media digital. Mereka hidup dalam budaya scroll, share, dan viral. Di satu sisi, ini memberi peluang besar untuk mengakses ilmu pengetahuan dan jejaring global. Namun, di sisi lain, tanpa literasi media yang kuat, mereka rentan terjebak dalam misinformasi, cyberbullying, hingga radikalisme.
Sekolah, keluarga, dan komunitas memiliki peran penting dalam menanamkan literasi media sejak dini. Pendidikan literasi media bisa dikemas melalui diskusi, praktik cek fakta, maupun pembelajaran berbasis proyek yang mendorong anak-anak membuat konten positif.
Literasi media bukan sekadar keterampilan tambahan, melainkan kebutuhan utama di era digital. Masyarakat yang melek media akan lebih kritis, bijak, dan tangguh menghadapi arus informasi. Pada akhirnya, literasi media adalah kunci untuk membangun peradaban yang sehat, demokratis, dan bermartabat.
*Berbagai Sumber