Gletser Runtuh di Pegunungan Alpen Swiss, Satu Desa Tertimbun Longsor!

Sukabumiupdate.com
Jumat 30 Mei 2025, 10:00 WIB
Gletser Birch runtuh dan menimbun Desa Blatten di Swiss Selatan. (Sumber : Screenshot YouTube/@New York Post).

Gletser Birch runtuh dan menimbun Desa Blatten di Swiss Selatan. (Sumber : Screenshot YouTube/@New York Post).

SUKABUMIUPDATE.com - Gletser besar di Pegunungan Alpen Swiss runtuh dan menghancurkan sebagian besar Desa Blatten di Kanton Valais, Swiss selatan pada Rabu, 28 Mei 2025. Peristiwa ini menyebabkan satu orang dilaporkan hilang.

Desa Blatten yang terletak di lembah Lötschental, berpenduduk sekitar 300 orang, sebelumnya telah dievakuasi sejak Minggu lalu karena potensi bahaya. Runtuhnya Gletser Birch terjadi sekitar pukul 03.30 sore Rabu 28 Mei 2025 waktu setempat.

Rekaman video detik-detik runtuhnya gletser itu menjadi viral pada Rabu sore, memperlihatkan awan besar berisi batu, es, dan tanah yang meluncur menuruni lereng dan menyelimuti pegunungan serta lembah.

"Hal yang tak terbayangkan telah terjadi," kata Kepala Desa Blatten, Matthias Bellwald, dalam konferensi pers yang dikutip dari Radio New Zealand, Jumat, 30 Mei 2025.

"Kami telah kehilangan desa kami, tetapi bukan hati kami. Meskipun desa ini tertimbun reruntuhan, kami tahu di mana rumah dan gereja kami akan dibangun kembali." tambahnya.

Runtuhnya gletser ini telah diperkirakan beberapa hari sebelumnya. Rekaman dari YouTube menunjukkan awan es dan kerikil meluncur ke lembah dan menghantam rumah-rumah warga. 

Kepala Dinas Bencana Alam Kanton Valais, Raphaël Mayoraz, menyebutkan bahwa tiga juta meter kubik material longsor dari gletser jatuh ke lembah.

"Skenario terburuk telah terjadi. Ini kejadian yang sangat langka. Kami belum tahu pasti apa yang tersisa di sana, tapi sebagian besar telah jatuh." ungkapnya.

Gletser Mencair dengan Cepat

Mengutip laman NPR, Christophe Lambiel, ahli geologi pegunungan tinggi dari Universitas Lausanne, menyatakan bahwa ilmuwan telah memprediksi kemungkinan bahaya akibat meningkatnya aktivitas batuan yang jatuh ke gletser. Namun, keruntuhan total gletser tetap sulit diprediksi.

Menurutnya, Gletser Birch memiliki karakteristik unik karena mengalami pertambahan selama dekade terakhir, berbeda dari gletser lain yang menyusut. 

Ia menjelaskan bahwa retakan pada permukaan batuan di atas gletser menyebabkan jatuhnya batu besar ke permukaan es, yang kemudian meningkatkan tekanan dan berujung pada runtuhnya gletser.

"Fenomena ini dipicu oleh perubahan iklim," ujarnya. "Peningkatan jatuhnya batu disebabkan oleh mencairnya lapisan es abadi, yang menyebabkan ketidakstabilan struktur. Suhu lapisan es abadi meningkat sedikitnya satu derajat Celsius dalam 10 hingga 15 tahun terakhir." ujarnya.

Secara umum, Pegunungan Alpen mengalami penyusutan gletser yang signifikan akibat pemanasan global. Di Swiss, pencairan gletser pada 2022 dan 2023 menyamai jumlah pencairan yang terjadi selama tiga dekade sebelumnya (1960–1990), dengan kehilangan total sekitar 10 persen volume es.



Berita Terkait
Berita Terkini