11 KM 3 Koridor, Ahli Kereta Gantung dari Swiss Tinjau Geopark Ciletuh Sukabumi

Senin 23 Oktober 2023, 05:30 WIB
Ilustrasi. Kawasan Geopark Ciletuh Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi diwacanakan akan dibangun mode transportasi kereta gantung. (Sumber : Istimewa)

Ilustrasi. Kawasan Geopark Ciletuh Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi diwacanakan akan dibangun mode transportasi kereta gantung. (Sumber : Istimewa)

SUKABUMIUPDATE.com - Pembangunan fasilitas kereta gantung di kawasan Geopark Ciletuh, Kabupaten Sukabumi Jawa Barat tinggal selangkah lagi. Hanya menunggu 'lampu hijau' dari Pemkab Sukabumi.

Setelah bertemu Wakil Bupati dan jajarannya beberapa waktu lalu, PT Diva Transindo, Minggu (22/10/2023) mengajak ahli kereta gantung dunia untuk meninjau Geopark Ciletuh.

Perwakilan dari pabrikan kereta gantung Bartholet Swiss dan direktur utama PT. Diva Transindo beserta jajaran manajemen Badan Pengelola Kawasan Geopark Ciletuh, melakukan kunjungan ke kawasan Geopark Ciletuh.

Kunjungan ini untuk melihat gambaran awal kondisi terkini bentangan alam di kawasan Geopark Ciletuh, serta sebagai perkenalan dan pertukaran informasi dalam rencana proyek pengembangan kawasan geowisata edukasi dan infrastruktur kereta gantung di wilayah tersebut.

Baca Juga: Kereta Gantung di Geopark Ciletuh Sukabumi? Cek Rencana Pengembangannya

Mereka yang hadir antara lain, Awaludin Lukman sebagai perwakilan Bartholet Swiss, M. Teguh sebagai perwakilan Badan Pengelola Geopark Ciletuh, Dani Abdillah sebagai Direktur Utama PT. Diva Transindo, dan Entis Sutisna dari Dinas PU Provinsi Jawa Barat.

"Ini menjadi langkah awal dalam mempersiapkan pengembangan Geopark Ciletuh sebagai destinasi wisata yang edukatif dan mendukung pariwisata di Kabupaten Sukabumi," kata perwakilan Bartholet Swiss Awaludin Lukman dalam rilis yang diterima sukabumiupdate.com.

Menurut Awaludin, dalam pengembangan infrastruktur, kereta gantung dapat menjadi salah satu aspek penting yang akan dibangun. Memudahkan akses wisatawan dan meningkatkan kenyamanan saat menikmati keindahan kawasan Geopark Ciletuh Palabuhanratu yang kini keberadaannya sudah diakui dunia.

"Bartholet Swiss dan PT. Diva Transindo berkomitmen untuk bekerjasama dalam merencanakan dan melaksanakan proyek ini," tegasnya.

Dalan kunjungi itu, Badan Pengelola Geopark Ciletuh memberikan informasi detail tentang potensi wisata, kekayaan geologi. Serta upaya pengelolaan kawasan yang dilakukan dalam menjaga kelestarian lingkungan.

Potensi wisata alam di kawasan Geopark Ciletuh mendapatkan acungan jempol dari perwakilan dari pabrikan kereta gantung Bartholet Swiss dan direktur utama PT. Diva Transindo beserta jajarannya.

"Kami berharap nantinya proyek ini dapat membawa dampak positif bagi masyarakat sekitar, baik dalam hal peningkatan ekonomi maupun kelestarian lingkungan," ucap Awaludin.

Baik perusahaan dan pemkab Sukabumi berharap komunikasi dalam melanjutkan tahap-tahap perencanaan proyek pengembangan kawasan geowisata edukasi di Geopark Ciletuh, harus makin intens pasca kunjungan.

Guna merealisasikan kereta gantung di kawasan geopark ciletuh, agar secepatnya memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat serta ekonomi lokal.

Dari pemantauan awal, kereta gantung bisa membentang sepanjang kurang lebih 11 kilometer.

"Trase atau koridor yang dianggap memungkinkan untuk jaringan kereta gantung adalah Panenjoan Puncak Tugu, Puncak Aher dan Puncak Darma," pungkas Awaludin.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi04 Mei 2024, 23:13 WIB

Mau Diperbaiki? Jembatan Reyot Penghubung Waluran-Surade Sukabumi Ditinjau Staf Kemenlu

Jembatan gantung yang berada di aliran Sungai Cikarang, Kampung Cukangbayur, Desa Caringinnunggal, Kecamatan Waluran, Kabupaten Sukabumi, kondisinya sudah lapuk.
Pemdes Caringinnunggal Kecamatan Waluran. Staf Kemenlu, Relawan dan Pemdes saat meninjau Jembatan Gantung Sungai Cikarang | Foto : Ragil Gilang
Sukabumi04 Mei 2024, 22:54 WIB

58 Persen Masyarakat Kabupaten Sukabumi Kurang Puas Atas Kinerja Marwan-Iyos

Lembaga Kajian dan Penelitian Skala Institute, merilis hasil survei terkait tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Pemerintah Kabupaten Sukabumi dibawah kepemimpinan Bupati Marwan Hamami dan Wakil Bupati Iyos Somantri.
Gedung Pendopo Kabupaten Sukabumi | Foto : Ist
Sukabumi04 Mei 2024, 21:49 WIB

Niat Cari Kerja: Pelaku Tolak Sodomi hingga Duel Sebelum Bunuh Pria di Citepus Sukabumi

Kasat Reskrim Polres Sukabumi, AKP Ali Jupri, mengatakan bahwa pelaku berinisial A (20 tahun) awalnya mendatangi Ceceu ini dengan niat mencari kerja, sebelum akhirnya membunuh korban
Pelaku pembunuhan setelah ditangkap di Mapolsek Parungkuda Sukabumi | Foto : Ilyas Supendi
Sukabumi04 Mei 2024, 21:09 WIB

Pemkab Sukabumi Akan Relokasi Rumah yang Terdampak Longsor di Cibadak

Pemerintah Kabupaten Sukabumi berencana merelokasi warga terdampak longsor di Kampung Cibatu Hilir RT 01/RW 11, Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, yang berdampak pada belasan rumah.
Foto udara lokasi longsor di Kampung Cibatu Hilir RT 01/11, Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Instagram/@kiekiesukabumi
Sehat04 Mei 2024, 21:00 WIB

8 Cara Sehat Menyembuhkan Asam Urat Agar Tidak Kambuh di Malam Hari

Berikut Sederet Cara Sehat Menyembuhkan Asam Urat Agar Tidak Kambuh di Malam Hari yang Bisa Dilakukan.
Ilustrasi - Pijat Ringan untuk Meringankan Penyakit Asam Urat (Sumber : Freepik/freepik)
Sukabumi Memilih04 Mei 2024, 20:46 WIB

Survei Terbaru Elektabilitas 17 Calon Bupati Sukabumi: Tidak Ada Sosok yang Kuat

asil survei dirilis oleh Lembaga Kajian dan Penelitian Skala Institute bekerjasama dengan Litbang Sukabumiupdate.com.
Ilustrasi pasangan calon bupati/wakil bupati Sukabumi dari jalur perseorangan atau independen | Foto : Sukabumi Update
Life04 Mei 2024, 20:00 WIB

6 Dampak Buruk Terlalu Memanjakan Anak yang Wajib Diketahui Orang Tua

Terlalu memanjakan anak rupanya memiliki dampak buruk bagi perkembangan anak jika sudah tumbuh dewasa. Ini yang perlu diperhatikan para orang tua.
Ilustrasi. Dampak buruk terlalu memanjakan anak. Sumber foto : Pexels/ Pavel Danilyuk
Sukabumi04 Mei 2024, 19:40 WIB

Sukabumi Dinilai Stagnan, Koalisi 5 Partai Cenderung Usung Figur Alternatif di Pilkada

ima partai politik yaitu, PKB, PKS, Demokrat, PAN dan PDIP secara resmi berkoalisi di Pikada Kabupaten Sukabumi 2024. Deklarasi koalisi digelar di salah satu kafe di Jalan Cemerlang, Kota Sukabumi, Sabtu, (4/5/2024).
Deklarasi koalisi 5 partai, PKB, Demokrat, PKS, PAN, PDIP | Foto : Asep Awaludin
Sehat04 Mei 2024, 19:00 WIB

5 Jenis Ikan Laut Tinggi Purin yang Tidak Aman Dikonsumsi Penderita Asam Urat

Penderita Asam Urat Sebaiknya Mengetahui Apa Saja Jenis Ikan Laut Tinggi Purin yang Tidak Aman Dikonsumsi Guna Mencegah Serangannya Kambuh.
Ilustrasi. Jenis Ikan Laut Tinggi Purin yang Tidak Aman Dikonsumsi Penderita Asam Urat (Sumber : Pexels/OzielGomez)
Sukabumi04 Mei 2024, 18:57 WIB

Di Kubur Berdampingan, Pasutri Tewas Tertabrak Kereta di Kebonpedes Sukabumi Dikenal Ramah

Dalam prosesi pemakaman, berlangsung haru serta diiringi isak tangis keluarga. Mengingat semasa hidup korban yang baik dan suka bersosialisasi dengan tetangga.
Suasana saat pemakaman jenazah suami istri korban tertabrak kereta di Kampung Gunung Kebonpedes Kabupaten Sukabumi | Foto : Asep Awaludin