Peran Penting Pemandu Wisata, Kisah Ngko Guide Tour di Geopark Ciletuh Sukabumi

Sukabumiupdate.com
Minggu 29 Jun 2025, 13:51 WIB
Peran Penting Pemandu Wisata, Kisah Ngko Guide Tour di Geopark Ciletuh Sukabumi

Ngko (38 tahun) pemandu wisata di Geopark Ciletuh, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi | Foto : Colase Ragil Gilang

SUKABUMIUPDATE.com - Peran pemandu wisata atau guide tour dalam mendukung promosi dan pengembangan destinasi wisata tak bisa dipandang sebelah mata. Lebih dari sekadar mengantar wisatawan, mereka menjadi wajah pertama dari sebuah destinasi untuk mengenalkan keindahan alam, budaya lokal, hingga memberdayakan potensi masyarakat sekitar.

Seperti halnya yang dilakukan oleh Ngko (38 tahun), seorang pemandu wisata berpengalaman yang kini menetap dan mengabdikan dirinya di kawasan Geopark Ciletuh, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi.

Ngko, yang memiliki tinggi 160 cm, berat badan 50 kg, berkulit putih dan bermata sipit, mendapat nama panggilan khas Mandarin dari warga serta para wisatawan yang dibimbingnya. Ia merupakan warga asli Kampung Sirnagalih, Desa Ciwaru, Kecamatan Ciemas. Pengalaman sebagai guide sudah ia tekuni selama hampir 25 tahun, berawal dari kawasan Kota Tua Jakarta, lalu menjelajah Surabaya, Madura, Puncak Bogor, Bali, hingga akhirnya memilih kembali ke tanah kelahiran untuk mempromosikan Geopark Ciletuh.

Baca Juga: Jokowi Apresiasi Warga Sukabumi yang Sulap Bungkus Kopi Jadi Karpet Bertuliskan Namanya

"Menjadi guide bukan hanya soal mengenalkan destinasi. Tanggung jawab kami sangat besar, mulai dari memastikan keselamatan, kenyamanan, hingga menciptakan kesan mendalam bagi wisatawan agar mereka ingin kembali lagi," ujar Ngko saat ditemui sukabumiupdate.com, Minggu (29/6/2025).

Ngko bersama timnya tidak hanya memandu wisatawan ke berbagai spot di Geopark Ciletuh yang dikenal sebagai warisan geologi dunia, tapi juga aktif memberdayakan masyarakat. Ia turut menggandeng pemilik homestay, restoran, pelaku UMKM, hingga petani lokal untuk bersama-sama menghidupkan ekonomi desa berbasis wisata.

"Kalau musim mangga, kami ajak wisatawan ke kebun, petik mangga langsung. Saat musim tanam padi, mereka bisa ikut mengolah sawah dengan handtraktor atau kerbau, menanam, hingga panen. Wisatawan asing sangat antusias melihat kearifan lokal ini," jelasnya.

Selain fasih berbahasa Inggris, Ngko mengaku seorang pemandu harus memiliki berbagai talenta, termasuk kemampuan menghibur, mencairkan suasana, dan memiliki pengetahuan mendalam tak hanya soal destinasi, tapi juga budaya dan tradisi lokal.

Baca Juga: Syukuran Nelayan Ciwaru ke-68 di Pantai Palangpang Sukabumi 18-22 Juli 2025, Suguhkan Ragam Budaya

Dengan dedikasi dan pengalamannya, Ngko menjadi contoh nyata bahwa pemandu wisata adalah garda terdepan dalam menjaga citra dan pengalaman wisatawan. Ia membuktikan bahwa membangun pariwisata tidak cukup hanya dengan promosi, tetapi juga dengan hati dan keterlibatan aktif masyarakat lokal.

Ngko berharap besar kawasan Geopark Ciletuh Sukabumi kedepan menjadi tempat yang tidak hanya menjadi tujuan wisata, tetapi juga menjadi pusat pelestarian lingkungan, pemberdayaan masyarakat, dan pengembangan ekonomi berkelanjutan. Ia pun berharap pemerintah Kabupaten Sukabumi melalui dinas terkait melakukan pembinaan yang lebih terarah, berkelanjutan, dan sesuai dengan kebutuhan pelaku usaha pariwisata di daerah.

Berita Terkait
Berita Terkini