Kebun Kurma Geopark Ciletuh, Menyemai Harapan Baru Agrowisata di Selatan Sukabumi

Sukabumiupdate.com
Jumat 13 Jun 2025, 14:36 WIB
Berbuah, Kebun kurma geopark ciletuh di Ciemas Kabupaten Sukabumi mulai menunjukan hasil (Sumber: dok kurma geopark ciletuh)

Berbuah, Kebun kurma geopark ciletuh di Ciemas Kabupaten Sukabumi mulai menunjukan hasil (Sumber: dok kurma geopark ciletuh)

SUKABUMIUPDATE.com - Sejumlah pegiat tanaman pangan di Sukabumi Jawa Barat tengah berusaha menyemai kurma di kawasan Geopark Ciletuh, khususnya hamparan pinggir laut di Ciemas. Ratusan pohon kurma yang biasanya tumbuh di jazirah Arab, kini berbuah di lahan seluas 7 hektar di Kampung Cidahon Girang Desa Mekarsakti.

Alwi Rahmatullah (31 tahun) bersama sejumlah rekannya tersenyum saat melihat pohon-pohon kurma tersebut mulai berbuah. 467 pohon kurma jenis Barhee, yang bibitnya hasil kultur jaringan impor dari Inggris (UK), di kawasan ini sudah berusia dua hingga empat tahun.

“Saat ini, dari 32 pohon kurma yang berusia empat tahun, delapan diantaranya sudah mulai belajar berbuah. Ini sebuah capaian luar biasa, mengingat kurma adalah tanaman khas iklim kering,” ujar Alwi kepada Sukabumiupdate.com, Jumat (13/6/2025).

Baca Juga: Ayep Zaki Bakal Revitaslisasi Lapang Merdeka Kota Sukabumi

Sebelum memulai penanaman, Alwi bersama timnya melakukan studi kelayakan secara menyeluruh. Faktor-faktor seperti curah hujan, suhu udara, dan karakteristik tanah menjadi bahan pertimbangan utama dalam memilih lokasi.

“Tanah di sini memiliki pH sekitar 6, dan berada di ketinggian yang cocok untuk pertumbuhan kurma. Kami tidak asal tanam, semuanya berdasarkan kajian,” jelasnya.

Hamparan kebun kurma geopark ciletuh di Kampung Cidahon Girang Desa Mekarsakti Ciemas Kabupaten SukabumiHamparan kebun kurma geopark ciletuh di Kampung Cidahon Girang Desa Mekarsakti Ciemas Kabupaten Sukabumi

Bibit kurma ditanam pertama kali dengan tinggi sekitar satu meter dan usia bibit dua tahunan. Meski baru sebagian kecil pohon yang berbuah, potensi lahan ini dinilai sangat besar. Kedepannya, Alwi menargetkan kawasan ini bisa menjadi kebun induk kurma sekaligus destinasi agrowisata yang edukatif dan menarik.

Baca Juga: SPMB 2025 di Sukabumi Rawan Jual Beli Kursi, Kenali Modus dan Cara Lapor Pungli

“Harapan kami, kebun ini tidak hanya untuk panen buah, tapi juga jadi pusat pembelajaran, wisata, bahkan ekonomi baru masyarakat sekitar,” pungkasnya.

Kebun kurma di Geopark Ciletuh ini menjadi bukti bahwa inovasi pertanian di Indonesia bisa menjawab tantangan iklim tropis dengan pendekatan ilmiah dan keberanian mencoba hal baru. Masyarakat pun menyambut dengan antusias, menanti saat kebon ini sepenuhnya berbuah dan terbuka untuk publik.

Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini