Visual Belum Maksimal, 5 Fakta menarik dari Film Animasi Merah Putih One For All

Sukabumiupdate.com
Senin 11 Agu 2025, 15:00 WIB
Visual Belum Maksimal, 5 Fakta menarik dari Film Animasi Merah Putih One For All

Film Merah Putih One For All, antara kritik dan apresiasi jelang HUT RI ke-80 (Sumber : Instagram/@cgv.id).

SUKABUMIUPDATE.com - Film animasi Merah Putih One For All saat ini tengah menjadi bahan perbincangan hangat di media sosial. Dirilis menjelang perayaan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke-80, film ini mengangkat kisah delapan anak dengan latar belakang budaya yang berbeda.  

Anak-anak tersebut berusaha menyelamatkan berbeda pusaka merah putih yang hilang sebelum upacara 17 Agustus dimulai. Meskipun film ini menceritakan tentang semangat dalam bernegara dan petualangan, tanggapan dari warganet di media sosial memberikan nilai yang kurang memuaskan. 

Mayoritas warganet menggarisbawahi kualitas animasi dari film ini yang dianggap kurang menarik dan alur cerita yang dinilai terkesan terburu-buru. Meskipun banjir kritikan, beberapa warganet tetap memberikan apresiasi pada animator untuk memajukan industri film animasi di negeri ini. 

Baca Juga: Film Panggil Aku Ayah, Sukabumi Jadi Saksi Hangatnya Kisah Cinta Keluarga Tak Sedarah

Berikut 5 fakta menarik tentang Film Merah Putih : One For All

1. Bertema Kebangsaan dan Bela Negara 

Film ini menceritakan tentang jiwa nasionalisme anak-anak dari berbagai daerah di Indonesia. “Tim Merah Putih” yang beranggota delapan orang dengan tujuan utama untuk menyelamatkan bendera merah putih untuk upacara 17 Agustus. 

2. Kualitas Visual yang Belum Maksimal 

Warganet membandingkan kualitas visual film ini dengan film kartun lainnya. Mayoritas dari mereka menilai alur ceritanya yang terkesan terburu-buru dan belum bisa dikatakan layak tayang di bioskop. 

3. Dibandingkan dengan Film Jumbo

Sebelum film ini dibuat, film jumbo menjadi pembicaraan publik, setelah tembus kurang lebih sepuluh juta penonton. Keberhasilan film ini membuat publik memiliki harapan tinggi terhadap industri film animasi Indonesia. 

4. Alur Cerita yang Dinilai Terlalu Gamblang pada Cuplikan Film 

Penonton menilai bahwa Trailer film ini menceritakan inti cerita, yang membuat kesan menonton di layar lebar kurang menarik. 

5. Banjir Kritik Tak Menjadi Halangan untuk Tetap Berkreasi pada Animasi Lokal 

Setelah banjir kritik, beberapa apresiasi dan harapan pada animator lokal terus maju dan berkembang. Warganet memiliki harapan agar animasi lokal bisa bersaing di dalam negeri maupun luar negeri. agar bisa menciptakan karya yang lebih baik. 

Penulis: M. Farhan Al Rasyid, Pemerhati Pendidikan

 

Berita Terkait
Berita Terkini