Gemerlap Kesejahteraan Buruh Perempuan dalam Fashion Muslim, Target SDGs 2030?

Rabu 11 Januari 2023, 14:30 WIB
Ilustrasi Kesejahteraan Buruh Perempuan dalam Fashion Muslim (Sumber : Freepik)

Ilustrasi Kesejahteraan Buruh Perempuan dalam Fashion Muslim (Sumber : Freepik)

SUKABUMIUPDATE.com - Perempuan identik dengan bisnis fashion hampir di seluruh wilayah Indonesia.

Apalagi soal fashion muslim, model-model terbaru biasanya terlahir dari gagasan kreatif perempuan masa kini.

Namun, apakah bisnis fashion hanya bermodal perempuan berikut idenya?
Jawabannya adalah tidak. Mengapa?

Hal ini kembali pada konsep bisnis yang tentunya memerlukan pekerja untuk merealisasikan ide yang dirancang.

Pada bisnis fashion, buruh perempuan sangat menjamur dimana-mana.

Sosok buruh perempuan ini tak pernah absen baik di perusahaan, pabrik hingga toko kecil fashion sekalipun.

Baca Juga: Clean Hijab Jadi Tren Fashion 2023, Gen Z: Model Simpel dan Gak Ribet!

Industri mode Muslim di Indonesia kini mencapai nilai US$ 12,69 triliun (Rp 182.780 triliun) dimana ujung tombak suksesnya bisnis fashion adalah perempuan.

Annisa R. Beta seorang Lecturer in Cultural Studies, School of Culture and Communication, Faculty of Arts, The University of Melbourne menuangkan ulasan singkat dalam situs voxpop.id bertajuk "Eksploitasi Buruh Perempuan di Tengah Gemerlap Bisnis Fesyen Busana Muslim".

Penelitian Annisa menunjukkan di balik kilau bisnis mode Muslim di Indonesia, terdapat praktik eksploitasi buruh perempuan.

Perempuan Jadi Penggerak Bisnis Fashion Muslim Indonesia

Pemerintah Indonesia memang sudah lama menggaungkan keinginan untuk menjadi kiblat mode Muslim dunia. Sejak tahun 2009, ambisi Susilo Bambang Yudhoyono saat menjadi presiden untuk mengembangkan ekonomi kreatif berperan penting dalam hal ini.

Alhasil, acara besar seperti Indonesian Islamic Fashion Fair berhasil diadakan rutin bersama Indonesia Islamic Fashion Consortium (IIFC) dan Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI).

Industri mode Islami yang melambung di Indonesia bukan hanya hasil kerja keras program pemerintah tetapi disokong oleh banyak tokoh dan pekerja yang terlibat.

Menariknya, figur publik yang paling sering dikaitkan dengan suksesnya industri fashion Islami adalah perempuan pengusaha Muslim muda.

Nama-nama besar seperti Dian Pelangi dan Ria Miranda mencuat di tahun 2010-an mewakili ambisi Indonesia menjadi pusat mode Muslim dengan mengadakan peragaan busana di Eropa, Amerika, dan negara-negara Timur Tengah.

Menurut kacamata gender, semakin banyak perempuan Muslim muda yang menjadi tenar karena kiprah mereka di industri mode telah menunjukkan perbaikan di sisi ekonomi kreatif Indonesia dengan hampir 20% bisnis kreatif ini dimiliki perempuan.

Para desainer muda ini memperlihatkan gaya hidup sukses dan kosmopolitan yang dibungkus nilai-nilai Islami. Perlu diingat, jika dilihat dari kacamata nasionalis yang merayakan kiprah perempuan di luar negeri maka tidak ada yang salah dengan kesuksesan tersebut.

Baca Juga: Tak Hanya UMK 2023, Buruh Sukabumi Minta Ada Aturan Upah Pekerja di Atas Satu Tahun

Potensi Eksploitasi Buruh Perempuan dalam Kilauan Fashion Muslim

Pertanyaan yang menjadi concern adalah mengapa daya tarik industri fashion muslim cenderung berpusat di para desainer dan tidak secara adil mempertimbangkan nasib dan kualitas hidup para pekerjanya?

Menjawab persoalan tersebut maka ditilik lebih lanjut, ditemukan lebih dari setengah pekerja kreatif di Indonesia adalah perempuan yang menyalurkan tenaganya bukan sebagai pemilik bisnis atau pemimpin, tapi justru sebagai pekerja pabrik.

Seperti diketahui, perempuan yang tinggal di daerah rural menjadi mayoritas pekerja informal usaha konveksi di Indonesia meski buruh jahit ini hanya penghasilan sekitar Rp 500.000 per bulan.

Angka tersebut jauh di bawah rata-rata upah buruh lepas dengan angka mencapai hampir Rp 1,4 juta per bulan.

Artinya, terdapat ketimpangan di antara kesuksesan yang diwakili desainer perempuan Muslim ternama dengan kenyataan nasib kerja buruh jahit dan konveksi.

Penelitian Annisa telah memperlihatkan pentingnya gagasan ‘wiraswasta etis’ atau ethical entrepreneurs dalam pola pikir perempuan muda kelas menengah atas yang terlibat di industri mode Muslim di Indonesia.

Gagasan tersebut menjadi justifikasi untuk membenarkan kesuksesan perempuan bertalenta dan mengaburkan isu kondisi tenaga kerja.

Dalam gagasan ini, sukses menjadi gambaran hasil dari ketaatan beragama dan kesalehan individual terkait etika hidup Islami – contohnya promosi penggunaan hijab melalui bisnis model Islami, sementara isu mengenai nasib buruh yang menopang kesuksesan usaha para pebisnis dikesampingkan.

Baca Juga: UMP Jabar 2023 Naik 7,88 Persen, Ridwan Kamil: Selamatkan Buruh dan Dunia Usaha

Pentingnya Kesejahteraan bagi Pemerintah dan Wiraswasta Etis

Pembentukan lapangan kerja melalui wirausaha dan kesejahteraan buruh yang dalam hal ini pekerja perempuan, merupakan bagian dari Sustainable Development Goals (SDGs).

Dimana SDGs harus dikejar negara-negara pada tahun 2030 mendatang.

Apabila pemerintah ingin menjadikan Indonesia sebagai pusat mode Muslim, sudah semestinya buruh konveksi rumahan turut menjadi perhatian pemerintah dalam pengembangan bisnis fesyen dan mendapatkan perlindungan dan jaring pengaman.

Sementara itu, jika pious performance menjadi elemen penting dalam bisnis model Muslim, para desainer perlu memperhatikan kesejahteraan buruh yang secara langsung berkontribusi pada produksi barang yang mereka komersialkan dan citra yang mereka bangun.

Sumber : voxpop.id

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkait
Berita Terkini
Sehat20 April 2024, 08:00 WIB

Bisa Menurunkan Gula Darah, 5 Manfaat Kencana Ungu untuk Kesehatan

Selain sebagai tanaman hias, beberapa spesies kencana ungu juga memiliki nilai pengobatan tradisional dalam beberapa budaya.
Ilustrasi. Cek Diabetes. Gaya Hidup Sehat untuk Mencegah Gula Darah Naik (Sumber : Pexels/PhotoMixCompany)
Life20 April 2024, 07:00 WIB

10 Ciri Orang yang Mengalami Gangguan Kesehatan Mental, Apakah Kamu Salah Satunya?

Orang yang mengalami gangguan kesehatan mental dapat menunjukkan berbagai ciri-ciri, baik secara emosional, perilaku, maupun pikiran.
Ilustrasi - Orang yang mengalami gangguan kesehatan mental dapat menunjukkan berbagai ciri-ciri, baik secara emosional, perilaku, maupun pikiran. (Sumber : Freepik.com)
Food & Travel20 April 2024, 06:00 WIB

Cara Membuat Rebusan Asam Jawa untuk Menurunkan Gula Darah, Ini 8 Langkahnya!

Begini Cara Membuat Rebusan Asem Jawa untuk Menurunkan Gula Darah, Ikuti 8 Langkahnya Yuk!
Asam Jawa. Cara Membuat Rebusan Asem Jawa untuk Menurunkan Gula Darah, Ini 8 Langkahnya! (Sumber : Freepik/jcomp)
Science20 April 2024, 05:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 20 April 2024, Cek Dulu Sebelum Berakhir Pekan!

Prakiraan cuaca hari ini Sabtu 20 April 2024, Sukabumi dan sekitarnya.
Ilustrasi - Prakiraan cuaca hari ini Sabtu 20 April 2024, Sukabumi dan sekitarnya. (Sumber : Freepik)
Sukabumi20 April 2024, 00:14 WIB

Usai Lebaran, Pasien Membludak di RSUD Palabuhanratu Sukabumi

Humas RSUD Palabuhanratu Sukabumi sebut pasien yang datang rata-rata mengeluhkan penyakit demam, pencernaan, metabolik, serta penyakit dalam.
Kondisi di sekitar IGD RSUD Palabuhanratu Sukabumi, Jumat (19/4/2024). (Sumber : SU/Ilyas)
Sukabumi Memilih19 April 2024, 23:48 WIB

Yudi Suryadikrama Respon Perundingan Kebonpedes Soal Dukungan Maju Pilkada Sukabumi

Ketua DPC PDIP Kabupaten Sukabumi, Yudi Suryadikrama merespon pernyataan sejumlah kader partai yang memintanya untuk maju dalam kontestasi Pilkada Sukabumi 2024.
Yudi Suryadikrama Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Sukabumi | Foto : Ibnu Sanubari
Keuangan19 April 2024, 23:24 WIB

Upaya Bapenda Sukabumi Mudahkan Layanan Perpajakan Bagi Wajib Pajak di Desa

Kepala Bapenda Kabupaten Sukabumi Herdy Somantri mengatakan inovasi tersebut menekankan pentingnya integrasi sistem administrasi pajak daerah dari tingkat desa hingga kabupaten.
Kepala Bapenda Kabupaten Sukabumi Herdy Somantri. | Foto: SU/Ilyas (Sumber : SU/Ilyas)
DPRD Kab. Sukabumi19 April 2024, 22:01 WIB

DPRD Minta Bakesbangpol Usut Penyebab Meninggalnya Peserta Seleksi Paskibraka Sukabumi

Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi Hera Iskandar turut berbelasungkawa atas meninggalnya Kayla Nur Syifa saat mengikuti seleksi Paskibraka.
Jenazah siswi SMAN Negeri 1 Cisaat saat akan diberangkatkan dari RSUD Palabuhanratu menuju rumah duka di Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi, Jumat (19/4/2024). | Foto: SU/Ilyas Supendi
Opini19 April 2024, 21:44 WIB

Menjadi Lelaki Berkualitas: Inspirasi dari Kartini

Sosok Kartini, seorang pejuang kesetaraan gender dari Indonesia pada abad ke-19, memberikan pandangan yang menarik dan relevan, bukan saja bagi perempuan, bahkan bagi kaum laki-laki masa kini.
Dr. Ari Riswanto, M.Pd., MM / Dosen Universitas Linggabuana PGRI Sukabumi/Pengurus DPW Forum shilaturahmi Doktor Indonesia | Foto : Sukabumi Update
Sukabumi19 April 2024, 21:08 WIB

Dinsos Sukabumi Salurkan Program Makan Untuk Lansia Di Tegalbuleud Sukabumi

Dinas Sosial Kabupaten Sukabumi, bantu salurkan program bantuan makanan bagi lanjut usia (Lansia), yang merupakan program Kemensos RI.
Program makan bagi lansia di Tegalbuleud Sukabumi | Foto : Ragil Gilang