SUKABUMIUPDATE.com – Curah hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur Kecamatan Warungkiara, Kabupaten Sukabumi sejak Minggu petang hingga Senin pagi (15/12/2025), memicu serangkaian bencana alam di sejumlah titik. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi mencatat sedikitnya lima kejadian bencana hidrometeorologi.
Manajer Pusdalops BPBD Kabupaten Sukabumi, Daeng Sutisna, mengatakan laporan tersebut berdasarkan pantauan harian Pusdalops Penanggulangan Bencana (PB) Senin (15/12/2025) per pukul 08.00 WIB.
Bencana pertama terjadi di Kampung Lio Cilandak, RT 05/01, Desa Sirnajaya, Kecamatan Warungkiara. Longsor menutup akses Jalan Kabupaten di kilometer 2,5 sepanjang sekitar 25 meter, dengan material longsoran setinggi 2 meter dan lebar kurang lebih 8 meter.
“Material longsor menutup total badan jalan kabupaten sehingga akses warga sementara tidak bisa dilalui,” kata dia dalam keterangan yang diterima Sukabumiupdate.com.
Longsor juga terjadi di Kampung Cigadog, RT 02/07, Desa Bantarkalong. Tanah longsor menutup jalan kabupaten di samping Jembatan Cimandiri Leuwi Lalay dan menghambat mobilisasi masyarakat.
Baca Juga: Jalan Nasional Bagbagan - Kiaradua Longsor, Cek Kondisi Lalu LintasTerkini di Sukabumi
Selain longsor, BPBD mencatat kerusakan infrastruktur berupa ambruknya Jembatan Cikolomeran yang menghubungkan Desa Hegarmanah dan Desa Bantarkalong.
“Jembatan penghubung antar desa ambruk akibat derasnya aliran air dan kondisi tanah yang labil,” ujar Daeng.
Di wilayah lain, tepatnya di Kampung Bojonghaur, jalan desa dilaporkan amblas dengan kedalaman sekitar 1 meter, sehingga berpotensi membahayakan pengguna jalan.
Sementara itu, banjir bandang menerjang Desa Mekarjaya dan merusak fasilitas pertanian warga dengan luas terdampak diperkirakan mencapai sekitar 2 hektare.
“Banjir bandang mengakibatkan lahan pertanian warga rusak dengan estimasi luas terdampak sekitar dua hektare,” jelasnya.
BPBD Kabupaten Sukabumi saat ini terus melakukan pendataan dampak dan berkoordinasi dengan pemerintah desa serta instansi terkait untuk langkah penanganan lebih lanjut. Masyarakat diimbau tetap waspada dan meningkatkan kesiapsiagaan, mengingat kondisi cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi di wilayah Sukabumi.
“Kami mengimbau masyarakat agar tetap waspada, terutama yang berada di wilayah rawan longsor dan banjir,” pungkas Daeng Sutisna.





