Didominasi Longsor, 20 Bencana Terjadi di Kabupaten Sukabumi dalam 2 Hari Akibat Cuaca Ekstrem

Sukabumiupdate.com
Jumat 21 Nov 2025, 18:12 WIB
Didominasi Longsor, 20 Bencana Terjadi di Kabupaten Sukabumi dalam 2 Hari Akibat Cuaca Ekstrem

Peristiwa longsor yang terjadi di Kabupaten Sukabumi. (Sumber Foto: Istimewa)

SUKABUMIUPDATE.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi mencatat sedikitnya 20 kejadian bencana alam yang dipicu oleh cuaca ekstrem, meliputi tanah longsor, rumah ambruk, dan pohon tumbang, terjadi dalam rentang waktu dua hari, yaitu Kamis (20/11) hingga Jumat (21/11). Sebagian besar insiden terjadi pada Kamis malam akibat curah hujan yang tinggi dan angin kencang.

Manajer Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Sukabumi, Daeng Sutisna, menyampaikan laporan harian per Jumat, 21 November 2025, pukul 16:15 WIB, yang merinci kejadian-kejadian tersebut.

“Semua peristiwa telah ditangani bersama pemerintah desa, kecamatan, relawan, dan warga. Tidak ada korban jiwa,” kata Daeng kepada sukabumiupdate.com.

Bencana Longsor Dominasi Laporan

Tanah longsor menjadi jenis bencana yang paling banyak dilaporkan. Salah satu dampak terparah terjadi di Kp. Garduh, Desa Bojongasih, Kecamatan Parakansalak pada Kamis pukul 20:30 WIB, di mana dapur rumah An. Aep Saepudin (1 KK, 4 jiwa) habis terbawa longsor.

Di Kp. Pasirgombong, Desa Pangkalan, Kecamatan Cikidang (Kamis, 19:30 WIB), tebing belakang rumah roboh menimpa rumah An. Abdul Latif (1 KK, 2 jiwa) hingga harus mengungsi, dan mengancam dua rumah lainnya.

Kejadian longsor juga merusak Tembok Penahan Tanah (TPT) dan mengancam rumah warga di beberapa lokasi, di antaranya:

  • Kp. Cisonggom, Desa Cimanggu, Kecamatan Cikembar (Jumat, 04:00 WIB): Longsor TPT menjebol dinding rumah An. Hobir Supriatna.
  • Kp. Situsaeur, Kelurahan Cibadak, Kecamatan Cibadak (Kamis, 17:30 WIB): TPT longsor mengancam 1 rumah (2 KK, 6 jiwa).
  • Kp. Cibosok, Desa Cireunghas, Kecamatan Cireunghas (Kamis, 17:20 WIB): Longsor berulang di halaman dan tebing belakang rumah An. Rival Fadli, mengancam rumah di bawahnya.
  • Kp. Cibening, Desa Bantargadung, Kecamatan Bantargadung (Kamis, 17:30 WIB): Jembatan penghubung Pasapen Cibening dengan panjang sekitar 20 meter dan tinggi 10 meter tergerus dan terbawa arus Sungai Ciseureuh.
  • Kp. salagombong, Desa Sukadamai, Kecamatan Cicantayan (Kamis, 19:00 Wib): TPT jalan longsor P: 20 m T: 5 m, mengancam rumah An. Jono (1 KK, 3 jiwa).

Baca Juga: Pelaku Minta Maaf, Ini Kata Keluarga Pelajar Korban Penamparan Gegara Cipratan Air di Jalan Rusak Sukabumi

Selain longsor, sejumlah rumah warga juga ambruk dan mengalami kerusakan parah akibat kondisi bangunan yang rapuh dan hantaman cuaca ekstrem:

  • Kp. Cikole, Kecamatan Sukaraja (Kamis, 17:40 WIB): Sebagian atap rumah milik Ibu Mimin (1 KK, 2 jiwa) ambruk.
  • Kp. Naringgul, Desa Cicareuh, Kecamatan Cikidang (Kamis, 01:00 WIB): 1 unit rumah warga An. Ibu Sopiah roboh dan penghuninya mengungsi.
  • Kp. Cinyocok, Desa Pamuruyan, Kecamatan Cibadak (Kamis, 06:00 WIB): Rumah An. Mamad (1 KK, 2 jiwa) roboh dan mengungsi.
  • Kp Tegallega, Desa Citarik, Kecamatan Palabuhanratu (Kamis, 17:00 WIB): Dua rumah warga mengalami ambruk dinding akibat retakan lama dan hujan deras, sehingga total 9 rumah di lokasi tersebut diusulkan untuk direlokasi.

Pohon Tumbang dan Gangguan Akses

Dua insiden pohon tumbang dilaporkan menyebabkan kemacetan dan gangguan akses:

  • Desa Jayanti, Kecamatan Palabuhanratu (Kamis, 14:35 WIB): Dahan pohon jati besar patah dan jatuh ke jalan nasional, menyebabkan kemacetan panjang.
  • Jalan raya Sukabumi-Cianjur km 13, Kp. Baros, Desa Titisan, Kecamatan Sukalarang (Jumat, 14:30 WIB): Pohon tumbang menyebabkan kemacetan sekitar 30 menit.

BPBD kemudian mengimbau warga meningkatkan kewaspadaan mengingat intensitas hujan diperkirakan masih tinggi.

“Kami meminta warga yang tinggal di tepi tebing, bantaran sungai, dan daerah rawan longsor untuk waspada dan segera melapor apabila melihat tanda-tanda pergerakan tanah,” ujar Daeng.

Berita Terkait
Berita Terkini