Kota Sukabumi Alami 175 Kejadian Bencana dalam 10 Bulan, Kerugian Capai Rp2,1 Miliar

Sukabumiupdate.com
Minggu 09 Nov 2025, 08:58 WIB
Kota Sukabumi Alami 175 Kejadian Bencana dalam 10 Bulan, Kerugian Capai Rp2,1 Miliar

Petugas BPBD Kota Sukabumi saat melakukan upaya penanganan di sejumlah titik bencana | Foto Dok. BPBD

SUKABUMIUPDATE.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi mencatat sebanyak 175 kejadian bencana terjadi di wilayah Kota Sukabumi sepanjang periode Januari hingga Oktober 2025. Data tersebut menunjukkan peningkatan kewaspadaan terhadap potensi bencana alam yang masih tinggi di sejumlah kecamatan.

Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Sukabumi, Suhendar, mengatakan bahwa dari seluruh kecamatan yang ada, Kecamatan Warudoyong menjadi wilayah paling sering dilanda bencana dengan 35 kejadian. Disusul Kecamatan Baros sebanyak 33 kejadian, Cibeureum 23 kejadian, Gunungpuyuh 22 kejadian, Cikole 22 kejadian, serta Citamiang dan Lembursitu masing-masing 20 kejadian.

“Totalnya ada 175 kejadian bencana hingga Oktober. Wilayah Warudoyong paling sering terdampak karena kepadatan permukiman dan kondisi geografis yang cukup rawan,” ujar Suhendar saat ditemui di kantornya, Kamis (6/11/2025).

Ia menjelaskan, berdasarkan data yang dihimpun melalui Sistem Informasi Elektronik Data Bencana (SiElda), total kerugian material akibat berbagai bencana tersebut diperkirakan mencapai Rp2,1 miliar. Selain itu, sebanyak 238 unit bangunan terdampak, terdiri atas 215 unit rusak ringan, 20 unit rusak sedang, dan 3 unit rusak berat.

Baca Juga: 25 Tempat Wisata Keluarga di Kota Sukabumi, Cocok untuk Liburan Singkat Akhir Pekan

Adapun jenis bencana yang paling sering terjadi di Kota Sukabumi adalah cuaca ekstrem sebanyak 83 kali kejadian, diikuti banjir 55 kali, tanah longsor 23 kali, kebakaran permukiman 11 kali, dan angin puting beliung sebanyak 3 kali.

BPBD Kota Sukabumi terus melakukan monitoring harian di berbagai wilayah untuk memastikan setiap potensi bencana dapat segera ditanggulangi. Selain itu, BPBD juga menyalurkan bantuan darurat bagi warga terdampak berupa makanan siap saji, terpal, serta dukungan logistik lainnya.

“Tim kami selalu siap turun ke lapangan setiap ada laporan kejadian. Kami juga melakukan penanganan cepat seperti membersihkan material longsor yang menutup aliran sungai agar tidak menyebabkan banjir susulan,” jelas Suhendar.

Ia pun mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap cuaca ekstrem yang berpotensi terjadi pada penghujung tahun. Warga diminta untuk menjaga lingkungan, terutama dengan tidak membuang sampah sembarangan yang dapat menghambat aliran air dan memicu banjir.

“Upaya pencegahan sederhana dari masyarakat sangat penting. Jika semua pihak ikut peduli, dampak bencana bisa ditekan,” pungkasnya.

Berita Terkait
Berita Terkini