SUKABUMIUPDATE.com - Upaya pengusulan tokoh Desa Girijaya, Eyang Santri, menjadi Calon Pahlawan Nasional (CPN) terus digarap serius Pemerintah Kabupaten Sukabumi. Pada Jumat, 14 November 2025, bertempat di Pendopo Sukabumi, digelar rapat koordinasi Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Daerah (TP2GD) yang turut melibatkan berbagai instansi terkait hingga unsur sejarawan.
Rapat resmi dibuka oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi. Dalam arahannya, Sekda menegaskan bahwa pemerintah daerah memberikan dukungan penuh terhadap inisiatif pengusulan putra daerah untuk masuk dalam daftar calon pahlawan nasional pada tahun 2026. Dukungan ini dinilai menjadi pijakan penting agar proses pengusulan berjalan lebih terarah, komprehensif, dan sesuai ketentuan pemerintah pusat.
Pertemuan tersebut diikuti oleh unsur TP2GD Provinsi Jawa Barat, Dinas Sosial, Bagian Kesra, Bappelitbangda, Dinas Arsip dan Perpustakaan (Diarpus), sejarawan, Pilosoph Ummi, tokoh agama, hingga LVRI. Dalam pertemuan ini, peserta membahas indikator kelayakan calon pahlawan nasional, langkah-langkah teknis yang harus ditempuh, tugas masing-masing tim, penyempurnaan SK Bupati terkait TP2GD, penyusunan timeline, rencana aksi tim, hingga target waktu penyelesaian berkas.
Baca Juga: Kesaksian Para Alumni Usai Viral Kasus Asusila Walid Versi Sukabumi di Surade
Dari sisi kearsipan dan literasi, Dinas Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Sukabumi melalui Bidang Perpustakaan menyampaikan pentingnya penguatan dokumentasi sejarah lokal. Kepala Bidang Perpustakaan, Anzar Kusnandar, menegaskan bahwa pengusulan ini bukan hanya soal gelar, tetapi juga momentum merawat ingatan publik tentang tokoh-tokoh Sukabumi yang kontribusinya selama ini kurang terdengar. “
“Kami dari Diarpus siap mendukung melalui penelusuran arsip, pengumpulan naskah sejarah, hingga verifikasi dokumen. Karena menurut kami, jejak seperti milik Eyang Santri ini harus menjadi bagian dari literasi sejarah masyarakat,” ujar Anzar kepada sukabumiupdate.com, Minggu (16/11/2025).
Anzar menambahkan bahwa penguatan data primer dan arsip autentik akan sangat menentukan keberhasilan usulan ke tingkat nasional. Ia menilai proses ini sekaligus menjadi ruang untuk memastikan generasi muda memahami peran tokoh lokal dalam perjalanan sejarah Sukabumi. “Eyang Santri memiliki rekam jejak perjuangan yang patut diangkat lebih luas, dan kami melihat potensi kuat untuk melangkah menuju tahap berikutnya,” imbuhnya.
Rapat TP2GD ini menjadi tahap awal penyusunan berkas akademik dan administratif yang akan dikirim ke pemerintah pusat. Dengan dukungan lintas sektor dan penguatan kajian sejarah, Pemkab Sukabumi berharap proses pengusulan Eyang Santri dapat berjalan lancar hingga akhirnya ditetapkan sebagai pahlawan nasional.
Baca Juga: Bye-bye Era Dominasi Amerika Yang di Ujung Tanduk, Chip Naga China Kini Mengamuk!
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi, Ade Suryaman mengatakan penguatan TP2GD menjadi kebutuhan strategis karena lembaga ini berperan meneliti, memverifikasi, hingga mengkaji kontribusi tokoh secara objektif. Menurutnya, proses tersebut tidak boleh hanya menjadi formalitas administratif, melainkan harus berbasis riset sejarah yang kuat.
“Kami berharap TP2GD dapat menjadi lembaga yang mampu memberikan kontribusi nyata terhadap pembangunan Kabupaten Sukabumi, melalui penelitian yang lebih kuat, sistematis, dan berintegritas,” kata Ade kepada sukabumiupdate.com, Jumat (14/11/2025).
Ia menambahkan bahwa hasil kajian TP2GD akan berpengaruh langsung pada sejumlah kebijakan pemerintah daerah, terutama yang berkaitan dengan penguatan identitas lokal dan penetapan gelar kehormatan. Ade juga menyoroti pentingnya kolaborasi lintas sektor, baik dari perangkat daerah, akademisi, peneliti budaya, hingga lembaga sejarah.
“Penelitian yang kuat membutuhkan sinergi. TP2GD tidak bisa bekerja sendiri. Kami mendorong agar seluruh instansi terkait aktif memberikan data, masukan, dan dukungan penuh,” ujarnya.(adv)




