Kampung Kemajuan: Huntap untuk Korban Tanah Bergerak di Pabuaran Sukabumi Mulai Dibangun

Sukabumiupdate.com
Kamis 13 Nov 2025, 16:00 WIB
Kampung Kemajuan: Huntap untuk Korban Tanah Bergerak di Pabuaran Sukabumi Mulai Dibangun

Kampung Kemajuan, Hunian tetap untuk warga korban tanah bergerak di Lembursawah, Pabuaran, Kota Sukabumi | Foto : Dok. warga

SUKABUMIUPDATE.com - Kabar menggembirakan datang untuk warga penyintas bencana tanah bergerak di Desa Lembursawah, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Sukabumi. Setelah hampir setahun hidup dalam ketidakpastian, proses pembangunan hunian tetap (huntap) bagi para korban kini resmi dimulai.

Sekretaris Desa Lembursawah, Mispalah, menyampaikan bahwa pembangunan huntap telah berjalan sekitar satu bulan di Kampung Kemajuan yang berlokasi Kampung Lewimalang, di atas lahan seluas sekitar 5,2 hektare milik Pemerintah Desa. Dari total rencana 170 unit rumah, saat ini 60 unit telah selesai dibangun.

“Ini kabar yang sangat ditunggu-tunggu warga. Setelah sekian lama bertahan di hunian sementara, akhirnya ada kepastian untuk menempati rumah tetap,” ujar Mispalah kepada sukabumiupdate.com, Kamis (13/11/2025).

Pembangunan rumah permanen berukuran 6x6 meter ini menggunakan material hebel sepenuhnya dan dibiayai melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Proses pengerjaan dilaksanakan oleh pihak ketiga yang ditunjuk pemerintah.

Mispalah menjelaskan, bencana tanah bergerak yang terjadi pada 4 Desember 2024 silam telah mengubah tatanan kehidupan tiga kampung di wilayahnya, Lembur Pondok, Lembur Tonggoh, dan Rawa Gede. Saat itu, sebanyak 987 jiwa dari 291 keluarga terpaksa mengungsi karena rumah mereka rusak berat atau hilang tertimbun tanah.

Baca Juga: Legislator Gerindra Sukabumi Nilai Gelar Pahlawan untuk Soeharto Sudah Tepat, Ini Alasannya

Kini, setelah hampir satu tahun berlalu, masih terdapat 385 jiwa dari 137 keluarga yang bertahan di hunian sementara (huntara) di Lapang Kampung Permukiman RT 01/01 Desa Lembursawah. Huntara tersebut merupakan hasil gotong royong komunitas dan relawan, di antaranya Katgama UGM, Tlajung Peduli, dan Sebar Narung.

“Warga yang tinggal di huntara terdiri dari tiga bayi di bawah usia 12 bulan, 21 balita, 58 anak-anak, 36 remaja, 255 orang dewasa, serta tiga lansia. Di sana juga ada ibu hamil, menyusui, dan penyandang disabilitas,” jelas Mispalah.

Pemerintah Desa berharap pembangunan huntap dapat segera rampung agar seluruh penyintas dapat menempati rumah baru yang layak dan aman sebelum akhir tahun depan.

“Kami berharap agar proses ini berjalan lancar. Ini bukan sekadar pembangunan fisik, tetapi pemulihan kehidupan warga Lembursawah,” tambahnya.

Dengan dimulainya pembangunan hunian tetap ini, warga penyintas kini menatap masa depan dengan lebih optimis, meninggalkan kisah pilu setahun lalu dan melangkah menuju kehidupan yang lebih stabil.

Berita Terkait
Berita Terkini