Hari Pahlawan: Mengenang Perlawanan di Museum Bojongkokosan, Jejak Heroik di Tanah Sukabumi

Sukabumiupdate.com
Senin 10 Nov 2025, 10:28 WIB
Hari Pahlawan: Mengenang Perlawanan di Museum Bojongkokosan, Jejak Heroik di Tanah Sukabumi

Salah satu minirama (maket) Bojongkokosan yang menggambarkan perjuangan pada masa itu. (Sumber : museumpalaganbojongkokosan)

SUKABUMIUPDATE.com - Setiap tanggal 10 November, bangsa Indonesia memperingati Hari Pahlawan sebagai momen untuk mengenang perjuangan dan pengorbanan para pejuang kemerdekaan. Di berbagai daerah, terdapat situs bersejarah yang menjadi saksi bisu perjuangan rakyat melawan penjajahan. Salah satunya adalah Museum Palagan Bojongkokosan di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat sebuah tempat yang berdiri sebagai simbol keberanian dan kebanggaan masyarakat Sukabumi dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Sejarah Peristiwa Bojongkokosan

Museum Bojongkokosan dibangun untuk mengenang Peristiwa Bojongkokosan, pertempuran besar yang terjadi pada 9 Desember 1945 antara para pejuang Sukabumi melawan pasukan Sekutu Inggris dan NICA (Belanda). Pertempuran ini terjadi di daerah Kecamatan Parungkuda, sekitar 2 km ke arah utara dan 4 km ke selatan dari Cicurug.

Peristiwa Bojongkokosan menjadi bagian penting dalam sejarah perjuangan bangsa karena merupakan awal dari serangan yang disusun oleh Tentara Keamanan Rakyat (TKR) di bawah pimpinan Letnan Kolonel Eddie Sukardi. Pertempuran ini kemudian berkembang menjadi Perang Konvoi pertama (The First Convoy Battle) yang berlangsung dari 9 hingga 12 Desember 1945, dengan medan pertempuran sepanjang 81 kilometer, dari Cigombong (Bogor) hingga Ciranjang (Cianjur).

Dari pertempuran sengit tersebut, tercatat korban dari kedua belah pihak:

  • Sekutu: 50 orang meninggal, 100 orang luka berat, dan 30 orang menyerah.
  • Pihak pejuang: 73 orang gugur di medan perang.

Beberapa bulan kemudian, Perang Konvoi kedua kembali pecah pada 10–14 Maret 1946, menunjukkan semangat juang yang tak pernah padam dari rakyat Sukabumi.

Baca Juga: Piye Kabare, Enak Zamanku, Toh? Dilema Sejarah Kontroversi Pahlawan Nasional Soeharto

Tujuan dan Dampak Strategis Pertempuran

Pasukan Sekutu melakukan konvoi dengan beberapa tujuan utama, yaitu:

  1. Mengambil interniran (tawanan) Jepang di wilayah Sukabumi dan sekitarnya.
  2. Memberikan bantuan ke Bandung, yang saat itu sedang terjadi pertempuran antara pemuda Indonesia dengan tentara Sekutu.
  3. Menjaga kelancaran jalur darat Bogor–Sukabumi–Cianjur yang dianggap vital secara militer.

Namun, perlawanan hebat dari rakyat Sukabumi justru menghambat misi tersebut dan menjadi salah satu pemicu terjadinya peristiwa Bandung Lautan Api pada 24 Maret 1946. Secara strategis, wilayah jalur Jakarta–Bogor–Sukabumi–Bandung merupakan urat nadi kekuatan Sekutu untuk menguasai Jawa Barat, sehingga perlawanan di Bojongkokosan memiliki arti penting dalam mempertahankan kedaulatan Indonesia.

Baca Juga: Keputusan Prabowo: Soeharto Masuk dalam 10 Nama Pahlawan Nasional Tahun Ini

Museum Palagan Bojongkokosan: Penjaga Memori Sejarah

Sebagai bentuk penghormatan dan pelestarian sejarah, pemerintah dan masyarakat setempat membangun Museum dan Monumen Palagan Bojongkokosan. Museum ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat penyimpanan benda bersejarah, tetapi juga sebagai sarana edukasi dan refleksi nilai-nilai kepahlawanan.

Ruang Pamer I menampilkan:

  • Empat buah vitrin,
  • Baling-baling dan kaca jendela pesawat,
  • Serta foto dan nama-nama pahlawan yang gugur dalam peristiwa Bojongkokosan.

Sementara itu, Ruang Pamer II menampilkan:

  • Miniatur masterplan Palagan Bojongkokosan di bagian tengah ruangan,
  • Tujuh minirama (maket) yang menggambarkan berbagai tahap pertempuran, yaitu:
    1. Penyusunan Kekuatan
    2. Musyawarah untuk Melakukan Tindakan
    3. Penyerbuan ke Perkebunan Cirohani
    4. Pertempuran Bojongkokosan
    5. Pemboman Cibadak oleh Angkatan Udara Kerajaan Inggris
    6. Pengusungan Jenazah dan yang Luka-Luka
    7. Pemakaman Jenazah Para Pahlawan

Setiap detail di dalam museum ini membawa pengunjung seolah kembali ke masa perjuangan, merasakan semangat juang dan pengorbanan para pahlawan yang mempertahankan tanah air.

Museum Bojongkokosan bukan hanya sekadar bangunan bersejarah, melainkan simbol semangat perjuangan dan cinta tanah air. Di Hari Pahlawan ini, mengunjungi museum tersebut menjadi cara yang tepat untuk mengenang jasa para pejuang Sukabumi sekaligus menumbuhkan kesadaran generasi muda akan pentingnya menjaga kemerdekaan.

Baca Juga: Tolak Gelar Pahlawan Untuk Soeharto, LKK Soroti Kegagalan Moral dan Keadilan Sejarah

Sumber: WordPress, museumpalaganbojongkokosan

Berita Terkait
Berita Terkini