Banjir Rob, Dinding Pembatas Pantai Muara Citepus Palabuhanratu Sukabumi Roboh

Sukabumiupdate.com
Kamis 06 Nov 2025, 14:49 WIB
Banjir Rob, Dinding Pembatas Pantai Muara Citepus Palabuhanratu Sukabumi Roboh

Dinding pembatas di area rest area kawasan Pantai Muara Citepus, Palabuhanratu, Sukabumi roboh akibat kuatnya gelombang laut. (Sumber : Screenshot Video Facebook/@Dede Eko S).

SUKABUMIUPDATE.com - Pantai Muara Citepus yang terletak di Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, dikenal sebagai salah satu destinasi favorit wisatawan di pesisir selatan Sukabumi. Namun, kawasan kini tengah menjadi sorotan setelah dinding pembatas di area rest area Pantai Muara Citepus roboh akibat terjangan ombak besar (banjir rob).

Peristiwa tersebut pertama kali dibagikan oleh akun Facebook Dede Eko S pada Rabu (5/11/2025). Dalam unggahannya, terlihat ombak besar menerjang dinding pembatas di kawasan muara yang biasa digunakan pengunjung untuk berteduh dan para pedagang kaki lima berjualan. Akibatnya, sebagian dinding roboh dan hanyut terbawa arus.

Dalam video yang diunggah, terlihat ombak besar bercampur sampah menghantam sisi pantai dengan langit mendung. Air laut bahkan tampak hanya berjarak sekitar dua meter dari jalan raya, yang kini hanya terhalang oleh trotoar pejalan kaki. 

Baca Juga: Loker Sukabumi Sebagai Content Creator Specialist, Cek Kualifikasinya Disini!

Sementara itu, beberapa warga dan pedagang terlihat menyaksikan ombak yang terus menyembur ke arah daratan. Unggahan Dede Eko S itu hingga Kamis (6/11/2025) pukul 14.15 WIB telah mendapat 232 tanda suka, 39 komentar, dan dibagikan sebanyak 10 kali. Dalam video itu tertulis:

“Kondisi saat ini di pantai Muara Citepus Palabuhanratu. Roboh dan semplak!! Tetap hati-hati buat yang nongkrong di sini, seperti inilah kondisinya saat ini di kawasan rest area Muara Citepus Palabuhanratu,” tulisnya dikutip pada Kamis (06/11/2025).

Video tersebut memicu beragam komentar dari warganet. Banyak yang berharap agar pemerintah daerah segera mengambil langkah antisipasi sebelum kerusakan semakin meluas dan membahayakan warga sekitar.

Baca Juga: Langsung Dua Motor Hilang, Kosan di Sukabumi Diteror Kawanan Curanmor

Sebagaimana diinformasikan oleh BMKG, hal ini kuat dugaan berkaitan dengan fase Perigee (jarak terdekat Bulan dengan Bumi) yang bertepatan dengan Bulan Purnama pada Rabu (5/11/2025). 

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut fenomena yang juga dikenal sebagai Supermoon tersebut dapat meningkatkan ketinggian air laut maksimum di sejumlah wilayah pesisir Indonesia.

BMKG mencatat, potensi banjir pesisir (rob) di pesisir selatan Jawa Barat termasuk Sukabumi, Cianjur, Garut, Tasikmalaya, dan Pangandaran diperkirakan terjadi pada 4–10 November 2025.

Kondisi ini berpotensi mengganggu aktivitas masyarakat di wilayah pesisir, termasuk bongkar muat di pelabuhan, pemukiman nelayan, hingga tambak garam dan perikanan darat. BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan memperhatikan perkembangan informasi cuaca maritim terkini.

Banyak wargante berkomentar dan menyoroti kondisi abrasi di kawasan pantai serta berharap pemerintah segera melakukan perbaikan.

“Airnya sudah mulai mepet ke jalan raya, kondisi saat ini di pantai Muara Citepus Palabuhanratu,” tulis salah satu pengguna.

Komentar lain menyebut, “Abrasi tuh,” dan “Jika tidak segera dibangun, pasti akan roboh lagi.”

Beberapa warganet juga menyoroti aspek keselamatan di kawasan wisata itu. “Buat yang nongkrong atau istirahat, bahaya kalau malam soalnya penerangan di area situ minim,” tulis akun lain. 

Ada juga yang menambahkan, “Waduh, eta tempat pagi ngopi saya. Sing enggal diperbaiki. PR-nya, next harus bikin yang lebih kuat menahan abrasi.”

Meski tengah dilanda kerusakan, Pantai Muara Citepus tetap dikenal sebagai salah satu ikon wisata favorit di Palabuhanratu. Selain ramai saat bulan Ramadan sebagai tempat ngabuburit, pantai ini juga menjadi destinasi utama wisatawan saat akhir pekan dan libur panjang.

Dengan panorama laut yang indah dan suasana yang menenangkan, kawasan ini cocok untuk bersantai sambil menikmati jajanan khas pesisir seperti cilok dan kopi panas di musim hujan.

Kini, masyarakat berharap agar pemerintah daerah segera memperkuat dinding pembatas dan infrastruktur pantai agar abrasi tidak semakin parah dan kawasan wisata tetap aman bagi pengunjung.

 

Berita Terkait
Berita Terkini