SUKABUMIUDPATE.com - Fenomena fase Perigee (jarak terdekat bulan ke bumi) dan Bulan Purnama yang terjadi pada Rabu, 5 November 2025, berpotensi meningkatkan ketinggian air laut maksimum di beberapa wilayah pesisir Indonesia.
Hal ini berkaitan dengan fenomena Supermoon, yaitu peristiwa astronomi alamiah ketika Bulan berada dalam fase purnama dan berada di titik terdekatnya dengan Bumi (perigee).
Fenomena ini dikenal juga sebagai Purnama Perigee atau Supermoon, di mana Bulan tampak sekitar 14% lebih besar dan 30% lebih terang dibandingkan purnama biasa yang terjadi ketika Bulan berada di titik terjauh dari Bumi (apogee).
Baca Juga: Supermoon Terbesar, Terdekat dan Paling Terang Tahun 2025, Malam Ini 5 November!
Puncak fase purnama akan terjadi pada pukul 20.19 WIB, sementara posisi Bulan di titik terdekat dengan Bumi (perigee) terjadi pada Kamis, 6 November 2025 pukul 05.28 WIB, dengan jarak sekitar 356.833 km dari Bumi.
Menariknya, posisi ini merupakan jarak terdekat antara Bumi dan Bulan sepanjang tahun 2025, dengan ukuran semi-diameter Bulan mencapai 16 menit 44,28 detik busur.
Adanya kombinasi antara fase perigee dan Bulan purnama pada tanggal tersebut berpotensi meningkatkan ketinggian air laut maksimum, yang dapat memicu banjir pesisir (rob) di sejumlah wilayah Indonesia.
Ilustrasi - BMKG Ingatkan Potensi Banjir Rob, Pesisir Sukabumi. | Pexels.com/@alfian light.
Dikutip dari BMKG, berdasarkan pantauan data water level dan prediksi pasang surut, potensi banjir pesisir ini dapat terjadi di wilayah: pesisir Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Kepulauan Riau, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Sulawesi Utara, dan Maluku.
Khusus untuk pesisir Jawa Barat, potensi banjir pesisir diperkirakan terjadi pada:
- Pesisir utara Jawa Barat (Subang, Indramayu, Cirebon) pada 31 Oktober–3 November 2025 dan kembali pada 11–16 November 2025.
- Pesisir selatan Jawa Barat (Cianjur, Sukabumi, Garut, Tasikmalaya, Pangandaran) pada 4–10 November 2025.
Potensi banjir pesisir ini dapat berdampak pada aktivitas masyarakat di sekitar pelabuhan dan wilayah pesisir, seperti aktivitas bongkar muat, pemukiman pesisir, tambak garam, dan perikanan darat.
Oleh karena itu, BMKG menghimbau masyarakat untuk tetap waspada dan siaga menghadapi kemungkinan pasang maksimum air laut, serta selalu memperhatikan pembaruan informasi cuaca maritim dari BMKG.

