SUKABUMIUPDATE.com - Kematian tragis siswi MTS di Sukabumi Jawa Barat berinisial AK tergantung kain sarung Selasa malam (28/10/2025) di kediamannya di Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi, memunculkan dugaan perundungan atau aksi bullying di sekolah. Kesimpulan ini viral, ramai dibicarakan warganet muncul dari kisah yang ditulis korban di buku, sebuah pesan untuk para sahabatnya di sekolah.
Sebuah akun media sosial (facebook) membagikan kisah tragis AK ini dengan foto korban dan catatan dari laporan petugas pemerintahan. “Penemuan mayat tersebut karena ada laporan dari Warga dan dari pihak keluarga maupun tetangga bahwa korban mengeluh sering di buli di sekolahan,” bunyi laporan tentang peristiwa tersebut.
Kesimpulan ini diduga muncul setelah keluarga dan kerabat korban menemukan sebuah catatan yang ditulis di buku oleh korban. Catatan tersebut ditemukan di dalam kamarnya.
Baca Juga: Isi Surat Terakhir Siswi MTs di Sukabumi Sebelum Meninggal, Ungkap Keinginan Pindah Sekolah
Disana tertulis korban yang berkisah tentang hubungannya yang tak begitu baik di sekolah, khususnya di dalam kelas. Dituliskan bahwa hanya ada 4 orang yang peduli dengannya (korban).
“Dari surat itu keluarga menyimpulkan dugaan bully yang dialami korban, hingga almarhumah bertindak nekat,” ucap RS, tetangga yang masih kerabat korban kepada sukabumiupdate.com, Rabu (29/10/2025).
“Walaupun masih dugaan, kami berharap informasi ini diselidiki pihak hukum untuk menjelaskan fakta. Kalau memang benar terjadi bully, harus ada penanganan hukum. Kita tidak ingin kasus ini berulang lagi dan lagi,” bebernya.
Baca Juga: Warga Keluhkan Lambatnya Pemasangan U-Ditch di Ruas Jalan Nasional Waluran Sukabumi
Menurut RS, keluarga korban menolak otopsi karena sudah menerima kejadian ini sebagai takdir. Jenazah almarhum langsung dimakamkan Rabu pagi di pemakaman umum terdekat.
“Bapaknya merantau kerja di Kalimantan, kakaknya juga kerja di luar sukabumi. Korban selama ini tinggal bersama ibu dan neneknya, mereka membuka warung kecil-kecilan di sini,” pungkas RS.
Korban lahir di Sukabumi pada 8 Juni 2011 merupakan anak dari pasangan Ed dan I. Ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa, Selasa malam sekitar pukul 23.15 WIB oleh sang nenek yang hendak mengambil air wudhu.
Kejadian tersebut langsung dilaporkan kepada aparat desa dan pihak kepolisian.Petugas gabungan yang terdiri dari Camat Cikembar, Satpol PP, Polsek, Babinsa/Koramil, Pemerintah Desa Bojong, serta tim dari Puskesmas Cikembar segera mendatangi lokasi untuk melakukan asesmen dan koordinasi lanjutan.
Hingga berita ditayangkan, redaksi masih berupaya meminta informasi dari aparat penegak hukum, terkait kejadian ini.
Catatan redaksi: Berita ini ditulis dengan tujuan memberikan informasi kepada publik. Redaksi tidak bermaksud mengglorifikasi atau mendorong tindakan mengakhiri hidup dalam bentuk apa pun. Jika Anda atau orang yang Anda kenal memiliki kecenderungan mengakhiri hidup atau masalah kesehatan mental segera cari bantuan dari tenaga profesional, keluarga, atau layanan yang disediakan pemerintah.






