SUKABUMIUPDATE.com - Forum Anak Sukabumi atau Forbumi menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam pencegahan kekerasaan dan aksi bullying di Sekolah. Untuk membangun semangat ini, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Sukabumi sebagai wadah Forbumi, merangkul sejumlah stakeholder dalam rangka memperkuat gerakan pencegahan dalam berbagai kegiatan.
Salah satunya, sosialisasi “Pencegahan Kekerasan Terhadap Anak (KTA), Bullying, Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO), Anak yang Berhadapan dengan Hukum (ABH), dan Perkawinan Anak.” Bidang Perlindungan Perempuan dan Khusus Anak DP3A menggelar acara ini pada 27 Mei 2025 di SMP Negeri 1 Ciambar, dan diikuti oleh para siswa-siswi sekolah tersebut.
Baca Juga: Aktivitas Warga Lengkong Sukabumi Terdampak Jembatan Roboh, Dana CSR Jadi Harapan
Sosialisasi ini merupakan bentuk kolaborasi lintas sektor yang melibatkan DP3A Kabupaten Sukabumi, Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A), Tim Penggerak PKK Kabupaten Sukabumi, perwakilan dari bidang Psikologi, serta Forum Anak Daerah Kabupaten Sukabumi (Forbumi).
Kegiatan diawali dengan registrasi peserta dan pembagian merchandise, dilanjutkan dengan penyampaian materi dari para pemateri yang berasal dari berbagai instansi. Materi disampaikan secara interaktif dan disesuaikan dengan kapasitas peserta yang mayoritas merupakan remaja usia sekolah.
Baca Juga: ASN Tak Harus Ngantor Tiap Hari, Boleh WFA dan Jam Kerja Fleksibel
Dalam kesempatan tersebut, Forbumi juga tampil sebagai pemateri dengan membawakan materi tentang pencegahan bullying. Materi yang disampaikan mencakup pemahaman tentang kekerasan dan bullying, gaya komunikasi yang baik di lingkungan sosial, serta langkah-langkah preventif dan solusi ketika menghadapi situasi bullying di sekolah maupun di luar sekolah.
Kayla Perdinand selaku Ketua 2 Forbumi Kabupaten Sukabumi menegaskan pentingnya partisipasi aktif pelajar dalam menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman. Ia berharap kegiatan seperti ini bisa menjadi pemantik kesadaran bagi anak-anak untuk menjadi agen perubahan di lingkungannya.
Baca Juga: Dinkes Sinkronisasi Tata Kelola Pelayanan Farmasi di Kota Sukabumi
“Melalui kegiatan ini, kami berharap para peserta dapat meningkatkan pemahaman terkait berbagai bentuk kekerasan, khususnya bullying, serta mampu menjadi pelopor dan pelapor dalam lingkungannya masing-masing,” ujar Kayla kepada sukabumiupdate.com, Kamis (19/6/2025).
Lebih lanjut, Kayla juga menekankan pentingnya keberlanjutan kolaborasi antara pemerintah, lembaga pendamping, sekolah, dan forum anak dalam membangun ruang aman bagi tumbuh kembang anak di Kabupaten Sukabumi.
Baca Juga: Bocoran Bojan Hodak: Persib Sudah Siapkan Pemain Pengganti yang Berkualitas
“Selain itu, diharapkan kolaborasi lintas sektor seperti ini dapat terus berlanjut untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman, nyaman, dan ramah bagi anak-anak di Kabupaten Sukabumi,” tambahnya. (adv)