Jalan Rusak Parah, 20 RT di Dusun Ciangkrek Sukabumi Terisolasi Puluhan Tahun

Sukabumiupdate.com
Sabtu 04 Okt 2025, 19:54 WIB
Jalan Rusak Parah, 20 RT di Dusun Ciangkrek Sukabumi Terisolasi Puluhan Tahun

Kondisi jalan rusak parah di Dusun Ciangkrek, Desa Mekarasih, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi | Foto : Ilyas Supendi

SUKABUMIUPDATE.com – Sebanyak 20 RT di Kedusunan Ciangkrek, Desa Mekarasih, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, sudah puluhan tahun hidup dalam keterisolasian. Satu-satunya akses jalan menuju perkotaan hanya berupa tanah licin tanpa aspal, yang semakin parah ketika musim hujan tiba. Dampaknya, aktivitas warga lumpuh. Anak-anak kesulitan bersekolah, roda perekonomian tersendat, hingga layanan kesehatan terhambat.

“Dari dulu kondisi jalan seperti itu, sudah puluhan tahun, sampai sekarang jalan ke Mekarasih memang begini. Jelek, tidak pernah ada pembangunan. Waktu bencana bulan Februari kemarin malah longsor sampai jalan putus, bahkan ada warga kehilangan rumah. Sampai sekarang tidak ada bantuan sedikit pun,” kata warga setempat, Dani Irawan (35 tahun) kepada sukabumiupdate.com, Sabtu (4/10/2025).

Menurut Dani, setidaknya empat kali akses jalan terputus akibat longsor. Warga pun sering kali gotong royong memperbaiki jalan setapak dengan peralatan seadanya agar bisa dilalui. Namun kondisinya tetap berbahaya, karena jalan hanya selebar satu meter diapit jurang dan tebing.

Baca Juga: Sehati Gerak Bersama Bangun 120 Unit Rumah Panggung untuk Korban Bencana Sukabumi

“Kalau musim hujan, ngeri sekali. Pernah ada ibu hamil meninggal di jalan karena terlambat ditangani, harus digotong karena akses sulit. Banyak juga (pengendara motor) yang kecelakaan terjatuh, udah tidak terhitung. Perjalanan ke jalan raya bisa dua jam. Kalau jatuh ke jurang, kemungkinan besar tidak akan tertolong,” ujarnya.

Bahkan dua bulan lalu, Dani sendiri yang mengalami kecelakaan jatuh kejurang hingga motornya hilang tak ditemukan. Ia menyebut, jika ada perhatian pemerintah dan penggunaan alat berat, akses jalan bisa dibuka dan aman untuk warga. Namun hingga kini, tak ada langkah nyata.

Lebih miris, meski korban jiwa dan kerugian terus berulang, warga Dusun Ciangkrek mengaku belum pernah menerima bantuan. Bahkan, demi memperjuangkan perbaikan jalan, Dani rela menjual motor pribadinya untuk membiayai perjalanan warga mengadu ke Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.

“Sudah sering dilaporkan ke desa, kecamatan, bahkan saya ke rumah Kang Dedi Mulyadi bersama RT. Tapi tidak pernah ada tanggapan, dari dulu cuma janji. Demi warga, saya jual motor CBR Rp4 juta buat ongkos. Enam hari saya di rumah Pak KDM, tapi tetap tidak ada tindak lanjut,” ungkapnya.

Baca Juga: Kasus Akuisisi ASDP, Hakim Mencecar Ahli, Bolehkan Beli Perusahaan Rugi atau Bangkrut?

Keterisolasian Dusun Ciangkrek baru sedikit reda setelah mendapat aliran listrik pada 2014. Sementara sinyal telekomunikasi sampai saat masih sangat sulit. Dengan 20 RT yang bergantung pada satu akses jalan rusak, warga berharap pemerintah benar-benar turun tangan.

“Kami hanya ingin jalan bagus seperti kampung lain diaspal, minimal seperti desa-desa lain, tidak mau apapun haya ingin jalan bagus. Supaya kalau ada orang sakit atau melahirkan bisa cepat ditangani, bukan meninggal di perjalanan,” tandasnya.

Berita Terkait
Berita Terkini