SUKABUMIUPDATE.com – Sebuah video memperlihatkan seorang ibu asal Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, mendatangi kediaman Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, viral di media sosial. Dalam rekaman yang diunggah akun resmi sang Gubernur pada Jumat (19/9/2025), tampak Ina Rohaenah (49) meluapkan kegelisahannya terkait nasib sang anak, Ninis Saputri (19).
Ninis mengalami luka bakar serius akibat tersengat kabel listrik PLN saat memetik buah mangga di depan rumahnya, Minggu (15/6/2025) malam. Pohon mangga di depan rumah korban diketahui menjuntai hingga ke balkon lantai dua, persis di dekat jalur kabel Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM).
Malam itu, sekitar pukul 19.00 WIB, Ninis bersama dua temannya mencoba memetik buah mangga dari balkon. Namun, tubuhnya tersedot ke kabel listrik bertegangan tinggi yang tidak berlapis.
Baca Juga: Gempa Merusak di Kabandungan Sukabumi, Warga Datangi Star Energy Tanya Soal Pengeboran Panas Bumi
“Bukannya Ninis yang nempel ke kabel, tapi kesedot kaya magnet. Otomatis Ninis kaku seperti patung di situ, lalu listrik langsung padam se-Kecamatan Palabuhanratu. Setelah itu dia jatuh dari ketinggian sekitar empat meter dalam kondisi pingsan dan tubuhnya terbakar,” tutur Ina saat ditemui Sukabumiupdate.com, Senin (22/9/2025) pagi.
Sejak kejadian itu, Ninis menjalani perawatan intensif di RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta. Namun, Ina mengaku belum ada kepedulian berarti dari pihak PLN.
“Sejak awal tidak ada yang datang menengok atau sekadar menanyakan kabar. Bantuan hanya sekali diberikan, Rp2 juta pada 11 Juli 2025. Itu pun setelah saya berkali-kali datang ke kantor PLN. Uangnya langsung habis untuk sewa mobil dan biaya kontrol ke rumah sakit,” jelasnya.
Selama hampir tiga bulan, Ina harus menanggung biaya kontrol medis hingga 17 kali. Sekali perjalanan bisa menghabiskan Rp1,7 juta untuk transportasi, sopir, hingga kebutuhan harian anaknya. “Sampai sekarang PLN cuma nelepon bilang mereka lagi disidang, tanpa ada tindak lanjut nyata,” tambahnya.
Ina berharap pihak PLN menunjukkan simpati dan tanggung jawab lebih besar. “Seharusnya datang nengok ke rumah. Jangan cuma bilang cukup dengan uang itu saja. Anak saya tersengat kabel tak berlapis dengan tegangan 20 ribu volt,” tegasnya.
Ina juga menyampaikan bahwa pemerintah daerah sempat memberikan bantuan Rp2 juta melalui kantor pendopo. Namun dana tersebut juga sudah habis untuk kebutuhan transportasi dan pengobatan. “Sekarang saya benar-benar kesulitan. Biaya mobil rental saja sudah ditagih berkali-kali,” kata Ina.