SUKABUMIUPDATE.com - Turnamen sepak bola wanita Piala Putri Nusantara II resmi berakhir di Stadion Korpri, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi, Minggu (21/9/2025). Dimana laga pamungkas mempertemukan kesebelasan Serenite FC melawan Putri Sukabumi.
Bermaterikan sejumlah pemain tim nasional seperti Hanipa Halimatusyadiah dan Atin Rizky, Serenite FC tampil dominan sejak awal pertandingan dan memastikan gelar juara lewat kemenangan telak 5-0.
Ketua Pelaksana sekaligus President Director EMC Asia, Esti Puji Lestari, menyebut gelaran tahun ini sebagai salah satu turnamen terbaik yang pernah ia kelola. “Secara keseluruhan sangat luar biasa. Persiapan hanya sekitar 2–3 minggu, tapi semua bekerja keras sehingga menghasilkan turnamen terbaik yang pernah saya kelola,” ungkap Esti kepada Sukabumiupdate.com, Minggu (21/9/2025).
Baca Juga: Nilai Proyek Rp192 Juta, Aspal Jalan di Jampangtengah Sukabumi Diduga Asal-Asalan
Ia menegaskan, turnamen ini akan dijadikan agenda tahunan dengan format yang lebih besar. Bahkan, Esti membuka kemungkinan mengundang klub luar negeri. “Tahun depan bisa saja ada tim dari luar Sukabumi, bahkan dari negara tetangga. Saya pernah mengelola Makati FC dan punya kedekatan dengan beberapa klub di Cina maupun Asia Tenggara. Mudah-mudahan ke depan bisa terwujud, tentu dengan perbaikan infrastruktur agar bisa menjamu mereka,” jelasnya.
Selain pertandingan, panitia juga menghadirkan talent scout dari klub Bundesliga Borussia Monchengladbach dan tim Liga Jepang Shonan Bellmare. Dari turnamen ini, mereka memilih 11 pemain terbaik yang akan mendapat program pelatihan khusus sekaligus kesempatan tampil di ajang internasional.
“Kami akan membentuk satu tim khusus, brand-nya belum bisa diumumkan. Tim ini akan mewakili Sukabumi untuk tur ke Asia bahkan Eropa. Selama lima bulan ke depan, mereka akan digembleng agar siap tampil di liga atau turnamen internasional, misalnya di Singapura, Thailand, hingga Eropa,” tutur Esti.
Naoki Motegi, talent scouting dari Shonan Bellmare (J-League Sebelah Kiri) dan President Director EMC Asia, Esti Puji Lestari (Sebelah Kanan).
Meski begitu, daftar 11 pemain terpilih belum bisa dipublikasikan karena harus menunggu koordinasi dengan pelatih klub asal para pemain serta tim pencari bakat Borussia Monchengladbach dan Shonan Bellmare.
Sementara itu, Naoki Motegi, talent scouting dari Shonan Bellmare, menilai kualitas pemain lokal cukup menjanjikan. “Bagus. Berteknik, cepat dan kuat, tapi sebenarnya berbeda dari segi transisi, mungkin saat ambil bola, kecepatannya, juga saat menyerang. Ini berbeda. Menurut saya perlu fisik yang lebih,” ujarnya.
Naoki bahkan sudah mengamati beberapa pemain potensial dari ajang ini. “Dari tim putih nomor 9 dan 3 (winger kiri), dan dari tim Putri Sukabumi nomor 29,” ungkapnya.
Ia menilai, kunci untuk membentuk pemain sepak bola wanita yang hebat adalah pengalaman. “Kita perlu lebih banyak kompetisi seperti ini. Mungkin saya rasa perlu lebih banyak pengalaman. Bukan hanya di Sukabumi,” tambah Naoki.
Lebih jauh, Naoki menjelaskan hubungan Shonan Bellmare dengan turnamen ini. “Kita tim dari Jepang dan sekarang membuat tim wanita. Sekarang Shonan Bellmare U18, U15, U12. Tapi masuk ke liga profesional. Jadi kita bukan hanya di Jepang, saya ingin mengajak dari Asia Tenggara termasuk Indonesia,” pungkasnya.