SUKABUMIUPDATE.com – Seorang siswi SMP berusia 13 tahun asal Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi, mengalami trauma berat usai diduga menjadi korban pemerkosaan oleh teman yang baru dikenalnya melalui media sosial Facebook.
Berdasarkan informasi, peristiwa itu bermula ketika korban diajak oleh terduga pelaku, teman media sosialnya yang baru dua pekan dikenalnya, untuk pergi ke Lapang Merdeka (Lapdek) Kota Sukabumi pada Minggu 4 Mei 2025.
Ayah korban, K (47 tahun), menceritakan bahwa sebelum kejadian, anaknya dijemput seorang lelaki di depan warung dekat rumah.
“Pertama itu hari Minggu, informasinya anak saya sudah janjian dulu di facebook sama pelaku, katanya baru kenal dua minggu di facebook. Terus katanya anak saya diajak main ke Lapdek, anak saya dijemput ke sini, tapi nggak ke rumah katanya dijemput di warung depan,“ ujar K kepada sukabumiupdate.com, Rabu (3/9/2025).
Baca Juga: Deru Mesin Motor ke Suara Azan, Umar Ojol Sukabumi yang Terhantam Ricuh Jakarta
Merasa khawatir karena anaknya tak kunjung pulang, K mengaku sempat mencari ke Lapang Merdeka namun tidak menemukan. Hingga 24 jam kemudian, ia membuat laporan orang hilang ke Polsek Nyalindung.
“Udah 24 jam saya langsung bikin laporan orang hilang ke Polsek Nyalindung, itu hari Senin, karena belum pulang juga,” jelasnya.
Keesokan harinya, K mendapat telepon dari seorang pengemudi ojek online (ojol) yang mengantarkan anaknya pulang. Namun korban hanya diantar sampai Terminal Jubleg, lalu dijemput keluarga.
Setibanya di rumah, korban tidak langsung bercerita karena menangis terus. Baru pada esok harinya, ia berterus terang kepada kerabat bahwa dirinya jadi korban pemerkosaan.
“Udah gitu sampe rumah, saya juga belum nanya apa-apa sama anak saya karena dia nangis terus, nah besoknya anak saya baru cerita sama saudaranya terus terang karena nggak berani ngomong langsung sama saya, katanya diperkosa, dipaksa,” ucapnya.
Mengetahui hal itu, orang tua korban membuat laporan ke Polres Sukabumi Kota pada Rabu 7 Mei 2025, mengingat lokasi kejadian berada di rumah terduga pelaku di Desa Sasagaran, Kecamatan Kebonpedes, Kabupaten Sukabumi.
“Tahu gitu saya langsung ke Polsek Nyalindung ngasih tahu anak saya sudah pulang sekaligus mau bikin laporan pemerkosaan, tapi karena TKP-nya di wilayah Polres Kota, saya disuruh bikin laporan ke Polres Kota, hari itu juga saya langsung ke Polres bikin laporan,” ungkapnya.
Baca Juga: Pemkab Sukabumi Tunda Sejumlah Acara Hari Jadi ke-155 Imbas Situasi Nasional
K menambahkan, kondisi anaknya kini mengalami trauma berat. Korban yang duduk di bangku kelas tiga SMP tersebut memilih berdiam diri di rumah dan enggan kembali ke sekolah.
“Anak saya trauma, sampe sekarang juga enggak mau keluar rumah, biasanya suka main keluar tapi sekarang diam aja di kamar, paling ke ruang makan sama ke air, sekolahnya juga udah enggak sekarang, karena masih takut,” jelasnya.
Sejak laporan dibuat, K mengaku belum pernah dipanggil pihak kepolisian untuk pemeriksaan lebih lanjut. Meski begitu, ia mendapat informasi bahwa terduga pelaku sudah diamankan.
“Pelaku katanya sudah diamankan, baru minggu kemarin, cuman saya belum pernah dipanggil sama Polisi gimana-gimana nya saya nggak tahu tindak lanjutnya,” ungkapnya.
“Kalau saya pengennya dilanjut saja perkaranya, soalnya kan harga diri keluarga. Kasihan anak saya masa depannya gimana,”harapnya.
Hingga berita ini tayang, sukabumiupdate.com belum mendapatkan keterangan resmi dari pihak kepolisian Polres Sukabumi Kota terkait laporan tersebut.