SUKABUMIUPDATE.com – Kisah memprihatikan datang dari Desa Darmareja, Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi. Seorang balita bernama Andi (4 tahun) sempat hilang setelah ibunya, Otih, yang mengalami gangguan jiwa, pulang ke rumah hanya membawa sebuah gitar dan melupakan keberadaan anaknya. Peristiwa itu terjadi pada Sabtu malam, 20 Agustus 2025, dan sempat membuat keluarga panik serta langsung melakukan pencarian.
Malam itu, Otih berjalan kaki dari rumahnya menuju kawasan Cibadak dan Parungkuda. Namun saat kembali ke Nagrak, ia hanya menenteng gitar tanpa Andi. Ketika ditanya keluarga, Otih mengaku lupa di mana anaknya berada. Bahkan gitar yang dibawanya disebut milik pacarnya. Keluarga kemudian segera menyebarkan kabar hilangnya Andi.
Operator Sistem Gender dan Anak (Opsiga) Komisi Perempuan Indonesia (KPI) Cabang Sukabumi, Arum, yang mendampingi kasus ini, menjelaskan proses pencarian dilakukan bersama warga dan relawan.
“Awalnya kita dapat kabar Otih pulang tanpa anaknya. Setelah ditelusuri, ada yang mengirimkan video Andi menangis di Terminal Cibadak. Dari situ terungkap anak itu dibawa seseorang ke arah Cikidang (untuk diamankan),” ujar Arum kepada sukabumiupdate.com, Selasa (2/9/2025).
Baca Juga: HUT PDAM Kota Sukabumi, Ayep Zaki Tegaskan BUMD Dikelola Profesional dan Bukan Alat Politik
Berkat kerja sama P2BK Nagrak, Satpol PP Cibadak, serta warga, Andi akhirnya ditemukan (di rumah warga) di sekitar perkebunan kelapa sawit kawasan Cicareuh, Cikidang, sekitar pukul 01.00 WIB dini hari.
Meski sang anak berhasil dievakuasi, kondisi Otih masih labil dan berpotensi harus kembali dirujuk ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ). Ia sendiri sebelumnya sudah tiga kali menjalani perawatan di RSJ Marzoeki Mahdi, terakhir pada 25 Mei 2025 setelah melahirkan anak ketiganya.
Kisah Otih
Arum menuturkan, perjalanan hidup Otih penuh ujian. Suami pertamanya meninggal tujuh tahun lalu, meninggalkan seorang anak bernama Aziz Darmawan yang kini berusia 12 tahun, namun hingga kini belum bersekolah maupun dikhitan. Setelah ibunya meninggal, kondisi Otih semakin terpuruk hingga kemudian menikah lagi dengan pria asal Cianjur bernama Unang. Dari pernikahan itu, ia dikaruniai Andi pada 2021 dan anak ketiganya pada April 2025.
“Persoalan lain adalah masa depan anak-anak Otih. Aziz belum bersekolah, Andi dan adiknya masih balita, sementara pengasuh sehari-hari adalah kakeknya yang sudah lansia. Rumah mereka pun berupa panggung dan tidak layak huni,” ungkap Arum.
Baca Juga: Olah Singkong Jadi Gaplek, Selamatkan Petani Pabuaran Sukabumi dari Anjloknya Harga
Ia menambahkan, kondisi ini menjadi pekerjaan rumah besar, bukan hanya bagi keluarga tetapi juga pemerintah daerah dan pihak terkait. “Kalau ayahnya yang kerja di Jakarta sebagai kuli bangunan harus meninggalkan anak-anak, lalu siapa yang merawat mereka? Ini yang masih jadi kebingungan kita semua,” pungkasnya.