Abdurohman Warga Benteng Kota Sukabumi Derita Neurofibromatosis, Penyakit Kulit Langka

Sukabumiupdate.com
Selasa 26 Agu 2025, 21:25 WIB
Abdurohman Warga Benteng Kota Sukabumi Derita Neurofibromatosis, Penyakit Kulit Langka

Abdurohman (40 tahun) warga Benteng Kota Sukabumi mengidap penyakit kulit langka | Foto : Asep Awaludin

SUKABUMIUPDATE.com - Baru-baru ini viral di media sosial seorang warga Kota Sukabumi mengidap penyakit kulit langka. Benjolan berbagai ukuran memenuhi semua bagian tubuhnya dari ujung kepala hingga kaki.

Diketahui, pria pengidap penyakit langka itu bernama Abdurohman (46 tahun) anak dari Hamdan (70 tahun) asal Kampung Benteng Kidul, Rt 02/02, Kelurahan Benteng, Kecamatan Warudoyong, Kota Sukabumi.

Lurah Benteng, Tri Hastuti, mengaku baru mendapatkan informasi terkait kondisi warganya itu baru-baru ini setelah mendapat laporan warga.

“Pertamanya ada laporan dari warga, kami langsung kroscek ke lapangan. Kita mendapati ada beberapa permasalahan terutama tidak memiliki identitas kependudukan, karena yang bersangkutan itu ada gangguan disabilitas intelektual, RT dan Kader tidak mengetahui bahwa yang bersangkutan punya penyakit. Jadi ketika pendataan ke lapangan hanya bertemu dengan kepala keluarga. Jadi kami baru tahu sekarang,” ujar Tri kepada sukabumiupdate.com, Selasa (26/8/2025).

Baca Juga: Ditinggal Ortu Sejak Kecil, Siti Disabilitas di Palabuhanratu Kini Punya Hak Sipil Lewat e-KTP

Tri menduga kondisi keluarga yang serba kekurangan serta Abdurohman yang diduga merasa malu dengan kondisi yang dialaminya, sehingga pihak keluarga tidak terbuka dengan pemerintah setempat.

“Tapi mungkin ada beberapa alasan dari kepala keluarga tidak menceritakan (kondisi Abdurohman). Mungkin dari sisi psikologis atau masalah keluarga. Jadi kami menghargai beliau yang jelas lebih penting adalah sekarang penanganan seperti apa yang bisa dilakukan untuk kasih solusi,” kata dia.

Lebih lanjut, Tri menjelaskan kondisi itu lah yang juga menjadi faktor utama Abdurohman tidak memiliki kartu tanda penduduk (KTP). Kendati demikian hal itu sudah dapat ditangani setelah pihaknya berkoordinasi dengan dinas terkait.

“Untuk intervensi dari berbagai pihak ya dari disdukcapil mulai dari perekaman, kemudian BPJS langsung tadi pagi sudah bisa diaktifkan kembali, permasalahan-permasalahan sudah kita koordinasikan dengan dinas-dinas terkait,” ucapnya.

Di sisi lain, Tri menyebut bahwa sebelumnya Abdurohman diketahui sempat mendapat perawatan medis, namun terhenti sepeninggal ibunya 10 tahun yang lalu.

Baca Juga: Dua Tahun Terhenti, Bocah Tanpa Anus Asal Baros Sukabumi Kini Dapat Perawatan Lagi

“Jadi kata orang tuanya dari kecil sudah ada tanda, ketika usia SD di SLB itu sempat berobat ke RSHS dengan ibunya, dari situ tidak ada perkembangan. Kemudian ibunya meninggal, pengobatan tidak dilanjutkan karena katanya tidak ada perkembangan,” tandasnya.

Adapun kondisi penyakit kulit yang dialami warganya itu, Tri menuturkan berdasarkan keterangan yang didapatkannya dari pihak rumah sakit bahwa Abdurohman didiagnosa mengidap penyakit kulit genetis atau neurofibromatosis.

“Jadi tadi malam saya bersama pihak kecamatan dan puskesmas datang ke UGD, kemudian sudah dirawat, tadi pagi sudah dibiopsi. Hasil biopsi itu keluar sampai 1 pekan,” tuturnya.

“Tadi kita sudah minta penjelasan dari pihak perawat, bahwa itu tidak berbahaya, bersifat genetis, dan akan ditangani sesuai saran dari dokter,” pungkasnya.

Berita Terkait
Berita Terkini