SUKABUMIUPDATE.com – Upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia di Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi, nyaris terganggu akibat insiden putusnya tali bendera. Namun, seorang guru honorer bernama Yusup Saepudin (25 tahun) berhasil menyelamatkan jalannya pengibaran dengan aksi heroik memanjat tiang bendera setinggi 12 meter.
Kejadian berlangsung di lapang sepak bola Desa Nyalindung, Minggu 17 Agustus 2025. Saat itu, Yusup yang merupakan guru SMK Wira Utama tengah mendokumentasikan muridnya yang bertugas di pasukan pengibar bendera. Namun, tali pengerek tiba-tiba terlepas ketika bendera Merah Putih hendak dibentangkan.
"Saat itu pun semua pihak kaget. Setelah itu saya spontan langsung berlari ke dekat tiang bendera untuk menaikinya dan mengambil tali yang ada di atas. Ketinggian tiang kurang lebih ada mungkin 12 meter," kata Yusup kepada sukabumiupdate.com saat ditemui di SMK Wira Utama, Nyalindung, Kamis (21/8/2025).
Meski sempat merasa takut dan kelelahan, tekadnya membuat Yusup berhasil mencapai puncak tiang dan memperbaiki tali.
“Rasa takut ada, namun dengan adanya tekad yang kuat untuk menyelamatkan pengibaran semua hilang, karena sempat di sepertiga tiang sempat merasa cape dan lemes,” ungkap Yusup.
Baca Juga: Dokter Puskesmas Pastikan Lansia Asal Cisaat Sukabumi Tidak Derita Kaki Gajah
Aksinya disambut tepuk tangan peserta upacara, sementara panitia dan masyarakat memberikan ucapan terima kasih serta apresiasi, bahkan sejumlah uang dengan total sekitar Rp500 ribu.
“Masyarakat mengucapkan terima kasih dan ucapan penghargaan yang setinggi-tingginya karena telah menyelamatkan jalannya pengibaran bendera 17 Agustus tersebut,” ujarnya.
Menurut Yusup, kejadian ini bukan sekadar insiden teknis, melainkan pengingat pentingnya kecintaan pada simbol negara.
“Dari kejadian tersebut bagaimana bentuk kesadaran kita sebagai warga Negara Kesatuan Republik Indonesia bisa mencintai dan menghargai simbol negara kita yaitu Sang Merah Putih. Apakah kita mau beraksi untuk negeri ini atau hanya diam. Mulailah dari hal yang terkecil kalau kita tidak bisa bertindak yang lebih besar. Semua orang bisa menjadi heroik atau pahlawan saat ini dengan aksi-aksi nyata untuk negara yang kita cintai ini,” pungkasnya.