SUKABUMIUPDATE.com – Dokter Puskesmas Cisaat memastikan pembengkakan pada kaki kanan Tuti Banisan (62 tahun), warga Kampung Sukamanah, RT 05/06, Desa Sukamanah, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi, bukan penyakit kaki gajah (filariasis).
Hal itu diungkapkan oleh dokter dan perawat Puskesmas Cisaat saat mengunjungi kediaman Tuti pada Rabu 20 Agustus 2025. Menurut mereka, Tuti sudah dalam penanganan sejak 2019 lalu.
“Ibu Ini itu sebetulnya pernah dikunjungi pada tahun 2019 oleh Puskesmas, dari Dinkes juga pernah ke sini, dulu itu kita pernah kasih rujukan, tapi ibunya tidak melanjutkan karena mungkin ada beberapa faktor,” ungkap Rinda, Perawat Desa Sukamanah kepada sukabumiupdate.com.
Rinda menambahkan, kedatangan pihak Puskesmas kali ini untuk memastikan kondisi kesehatan Tuti yang juga memiliki riwayat hipertensi.
“Sebetulnya kita mau memastikan kondisi ibunya ya, karena sebenernya minggu kemarin kita sudah ke sini sudah memeriksa, ternyata ibu kan ada darah tinggi juga dan udah diberikan terapi juga oleh dokter dari pihak puskesmas,” jelasnya.
Baca Juga: Tuti, Lansia di Sukabumi Belasan Tahun Diduga Derita Kaki Gajah: Harapkan Perhatian Pemerintah
Ia menyebutkan, untuk kondisi kaki Tuti, pihaknya telah memberikan rujukan ke RSUD Sekarwangi pada 12 Juli 2025.
"Dan ibu Tuti sudah berangkat ke RSUD Sekarwangi pada hari Rabu tanggal 13 Juli kemarin, jadi begitu kita kunjungan ke sini tanggal 11, tanggal 12 kita bikin rujukannya. Tanggal 13 memang praktek dokternya setiap hari Rabu, jadi tanggal 13 beliau sudah ke Sekarwangi dan ternyata harus (dirujuk) ke Rumah Sakit Santosa Bandung," ungkapnya.
"Kalau untuk hari ini secara umum kondisinya baik, cuman memang tekanan darahnya masih tinggi tadi, jadi terapinya masih dilanjutkan," tambahnya.
Sementara itu, dokter Puskesmas Cisaat, dr. Sauki, menegaskan pembengkakan pada kaki kanan Tuti bukan gejala kaki gajah. Kondisi tersebut menurutnya lebih tepat disebut kortusio, yaitu perdarahan di bawah kulit akibat trauma lama yang mengganggu aliran darah dan otot.
“Jadi ini kan memang penyebabnya juga sudah lama ada riwayat trauma, bekas kebakaran kulitnya, jadi kakinya kaya gini (pembengkakan) dan ini ada gangguan aliran darah sama ototnya atau kortusio yang mengakibatkan pembuluh darahnya pecah dan ada pembengkakan,” ujar dr Sauki.
“Jadi si pembuluh darahnya terganggu alirannya, makanya ini dirujuknya juga ke bedah plastik, bukan untuk kaki gajah, chikungunya, atau infeksi cacing,“ imbuhnya.
Sebelumnya, Bupati Sukabumi Asep Japar memastikan pemerintah daerah sudah menindaklanjuti kabar kondisi Tuti. Menurutnya, Tuti akan menjalani operasi di RS Santosa Bandung setelah sebelumnya sempat diperiksa di RSUD Sekarwangi Cibadak.
Awalnya, Tuti dijadwalkan berangkat pada Rabu (20/8/2025) dengan pendampingan dari Dinsos dan Dinkes. Namun, keberangkatan ditunda karena dokter spesialis yang menangani sedang cuti.
“Kami obati, tadinya mau hari ini dibawanya, ternyata dokter yang menanganinya lagi cuti. Sudah dikomunikasikan dengan keluarga, berangkatnya jadi 27 Agustus 2025,” ujar Asep Japar kepada sukabumiupdate.com via sambungan telepon, Rabu (20/8/2025).