SUKABUMIUPDATE.com – Dua remaja, SR (17 tahun) dan MM (16 tahun), masih menjalani perawatan intensif di RSU Hermina Sukabumi setelah mengalami luka serius akibat terserempet kereta api (KA) Siliwangi. Hingga Senin (21/7/2025), keduanya dilaporkan masih dalam kondisi kritis dan belum sadarkan diri.
Kedua korban yang merupakan pelajar SMK itu terserempet kereta saat melintasi perlintasan tanpa palang pintu di Kampung Gandasoli, Desa Cirumput, Kecamatan Cireunghas, Kabupaten Sukabumi, pada Jumat 18 Juli 2025. Saat itu, mereka berboncengan menggunakan sepeda motor dan diduga tidak menyadari kedatangan KA Siliwangi yang melaju dari arah Sukabumi menuju Cianjur.
Humas RSU Hermina Sukabumi, Dewi Puji Astuti, mengonfirmasi bahwa kondisi keduanya masih belum stabil. Meski terdapat sedikit perkembangan pada salah satu korban, tim medis terus melakukan penanganan secara intensif.
“Untuk SR saat ini sudah ada perbaikan, akan tetapi kondisinya masih kritis. Sedangkan MM kondisinya belum stabil dan belum ada perbaikan,” ujar Dewi kepada sukabumiupdate.com, Senin (21/7/2025).
Baca Juga: Home Industri Kukumul dan Kandang Terbakar di Kalapanunggal, 8 Kambing Terpanggang
Dewi menambahkan, tim medis telah melakukan tindakan Open Reduction Internal Fixation (ORIF) terhadap SR untuk menangani patah tulang. Saat ini, kedua pasien masih dibantu dengan alat bantu pernapasan atau ventilator.
Ia juga merinci lokasi luka yang dialami oleh kedua remaja tersebut. SR mengalami luka pada bahu kiri dan paha kiri, sedangkan MM mengalami luka pada mata kiri dan kaki kiri.
“Kami terus memantau kondisi pasien dan berupaya maksimal agar keduanya bisa pulih,” tandasnya.
Sebelumnya, Kepala Seksi Humas Polres Sukabumi Kota, AKP Astuti Setyaningsih, menjelaskan bahwa kecelakaan yang menimpa kedua pelajar itu terjadi sekitar pukul 10.30 WIB pada Jumat (18/7/2025), di lintasan KM 64+6/7 jalur KA Siliwangi rute Cipatat–Sukabumi.
Korban dalam peristiwa ini adalah SR (17 tahun), remaja laki-laki, warga Kelurahan Gedong Panjang, Kecamatan Citamiang, Kota Sukabumi, dan MM (16 tahun), remaja perempuan, warga Kampung Gandasoli, Desa Cipurut.
Menurut Astuti, kecelakaan bermula saat kedua korban pulang sekolah dan hendak melintasi rel kereta api menggunakan sepeda motor berboncengan.
"Kronologis awal kedua orang korban pulang sekolah, saat menyeberang rel kereta api menggunakan sepeda motor berboncengan tanpa palang pintu tidak melihat dan mendengar ada kereta api yang akan melintas, sehingga terserempet bagian belakang sepeda motornya serta kondisi mesin sepeda motor saat itu mati," jelasnya.