Manfaatkan Sawah Kering, Pasutri di Jampangtengah Sukabumi Raup Jutaan Rupiah dari Kangkung

Sukabumiupdate.com
Senin 14 Jul 2025, 19:31 WIB
Manfaatkan Sawah Kering, Pasutri di Jampangtengah Sukabumi Raup Jutaan Rupiah dari Kangkung

Yayat Hidayat (33 tahun) saat panen kangkung di Jampangtengah, Kabupaten Sukabumi | Foto : Ragil Gilang

SUKABUMIUPDATE.com - Sepasang suami istri asal Kampung Ciburahol, Desa Panumbangan, Kecamatan Jampangtengah, Kabupaten Sukabumi, berhasil menyulap lahan sawah yang tidak terairi irigasi menjadi ladang produktif dengan menanam kangkung darat.

Yayat Hidayat (33 tahun) dan istrinya Siti Hodijah (30 tahun), memanfaatkan lahan seluas 1.000 meter persegi bekas sawah untuk budidaya kangkung. Saat ini, baru setengah dari lahan tersebut yang digarap, yakni sekitar 500 meter persegi.

“Awalnya hanya coba-coba tanam dari satu kilogram bibit. Sekali panen bisa dapat sekitar Rp 600 ribu. Sekarang saya tanam enam kilogram bibit, dan dalam sebulan bisa dapat penghasilan kisaran Rp4,5 juta,” ujar Yayat saat ditemui sukabumiupdate.com di lokasi, Senin (14/7/2025).

Baca Juga: Sekda Herman Ajak Majelis Musyawarah Sunda Bangun Jabar

Menurut Yayat, sayuran kangkung jenis darat ini dapat dipanen dalam waktu 25 hingga 30 hari masa tanam. Untuk satu kali musim tanam, modal yang dikeluarkan sekitar Rp100 ribu, termasuk benih seharga Rp60 ribu, pupuk Nitrea dua kilogram senilai Rp20 ribu, serta tambahan pupuk dasar dan pupuk kandang.

Lahan yang digunakan merupakan sawah tadah hujan yang sudah lama tidak terairi akibat kerusakan saluran irigasi Cipanumbangan. Hingga kini, perbaikan irigasi belum juga dilakukan, sehingga banyak petani yang kesulitan menanam padi. Namun, Yayat justru melihat peluang dengan beralih ke tanaman hortikultura seperti kangkung.

“Sayang kalau dibiarkan kosong. Daripada nganggur, lebih baik ditanami sayuran yang tidak butuh banyak air,” jelasnya.

Baca Juga: Pemkab Sukabumi Dukung BPJS Ketenagakerjaan Lindungi Pekerja hingga Tingkat Desa

Untuk pemasaran, Yayat dan istrinya menjual hasil panen ke Pasar Bojong Lopang dan juga menerima pesanan dari warga sekitar. Kegiatan ini menjadi salah satu sumber utama penghasilan keluarganya.

Selain bertani, Yayat juga dikenal aktif dalam organisasi kepemudaan Pemuda Pancasila Jampangtengah. Tak hanya itu, ia juga berprofesi sebagai pengrajin tempe mendoan yang dipasarkan di wilayah sekitar.

“Bertani dan usaha rumahan seperti bikin tempe ini saya jalankan bersamaan. Alhamdulillah bisa cukup untuk kebutuhan keluarga,” tambahnya.

Yayat berharap segera ada perbaikan infrastruktur irigasi agar lahan pertanian di desanya kembali produktif dan meningkatkan kesejahteraan petani.

Berita Terkait
Berita Terkini