SUKABUMIUPDATE.com - Pemuda berinisial SAA (19 tahun) asal Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi, diduga menjadi korban pengadangan oknum suporter salah satu klub sepak bola. Ia bahkan diancam dibunuh hingga sepeda motor dan hanphone-nya dirampas.
Peristiwa itu terjadi di Jalan Lingkar Selatan, Kelurahan Sukakarya, Kecamatan Warudoyong, Kota Sukabumi, bertepatan dengan konvoi ribuan bobotoh setelah merayakan Persib juara Liga 1 2024/25 sekaligus back-to-back champion pada Sabtu, 24 Mei 2025 sekira pukul 23.12 WIB.
Kepada sukabumiupdate.com, SAA mengatakan nasib nahas yang dialaminya bermula ketika dia akan pulang kerja dari arah Sukaraja menuju Cibolang, melalui Jalan Lingkar Selatan.
“Saya pulang kerja lewat jalur, dicegat sekumpulan suporter, saya dituduh sedang konvoi Persib, sedangkan di situ hanya ada saya satu motor. Ada dua orang memakai kaus (klub), yang satu disimpan di kepala untuk menutup wajah, satu lagi dipakai warna merah,” kata dia, Senin (26/5/2025).
Baca Juga: Persib Juara, Sukabumi Berpesta! Bobotoh Larut dalam Euforia di Jalanan
Awalnya SAA diadang tiga orang, namun bertambah banyak dan diperkirakan hampir 15 orang. Sekelompok orang itu disebut sempat mengancam akan membunuh SAA serta mengambil motor dan handphone. “Mereka bilang, Sia Viking (suporter Persib) lain, paehan-paehan (matiin-matiin),cokot HP jeung motorna (ambil motor dan hanphone-nya)," ujarnya menirukan.
Tak lama, SAA dianiaya sekelompok orang itu diduga menggunakan balok kayu hingga batu berukuran besar yang menyebabkan luka pada tubuhnya bahkan patah gigi depan. “Saya dipukul balok dan batu besar hingga pingsan dan bonyok. Saya bangun sendirian di tengah jalan karena (lokasi) sudah kosong, tidak ada orang lain. Saya menuju arah Rambay, niatnya minta bantuan orang sekitar,” jelas dia.
Sesampainya di perkampungan warga, SAA mengaku dibantu oleh dua orang hingga dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis. “Luka benjolan di kepala luka tumbuk, gigi patah, jari tangan patah, dagu robek, tangan terkena sayatan benda-benda kayu atau batu, cacat seumur hidup karena gigi depan saya patah,” ujarnya.
SAA menyebut kehilangan satu handphone dan uang senilai Rp 785 ribu di dalam dompet. “Iya HP diambil, cuma pas kemarin ada yang nemu HP di pinggir jalan katanya. Sudah konfirmasi ternyata HP saya yang hilang alhamdulillah balik lagi tadi jam sepuluh dengan keadaan rusak sedikit, kalau uang hilang Rp 785 ribu,” ungkapnya.
SAA belum melaporkan kejadian ini kepada kepolisian dan berniat akan melapor ketika kondisinya telah membaik. “Rencananya mau bikin laporan setelah sembuh karena disarankan polisi kemarin katanya sembuh dulu aja, bisa jalan dulu. Kondisi sekarang masih belum bisa jalan karena kaki kiri tulang pinggang kegeser dan di lutut luka," kata dia.