SUKABUMIUPDATE.com - Dua ruang kelas milik MTs Al-Idris di Kecamatan Sukalarang, Kabupaten Sukabumi ambruk saat curah hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah Sukabumi. Akibatnya aktivitas belajar siswa terpaksa dipindah ke sekolah lain yang terdekat.
Kepala MTs Al-Idris, Nanang Karim Kasim mengatakan kondisi bangunan memang sudah lama, ditambah guyuran hujan dengan intensitas tinggi sehingga mengakibatkan bangunan ambruk.
“Jadi ini kejadiannya ketika hujan sangat deras dan memang kondisi bangunannya sudah sangat lama. Kejadian malam jam 21.00, bangunan tersebut roboh. Ruangan yang paling parah itu kelas VII Tsanawiyah. Yang roboh bagian atap semua roboh, dinding sebelah utara juga,” ujar Nanang kepada sukabumiupdate.com, Jumat (23/5/2025).
Baca Juga: Ruang Kelas Tak Aman, Siswa MTs di Nyalindung Sukabumi Ini Dipulangkan Setiap Hujan
Menurut Nanang, mengingat kondisi bangunan yang tidak dapat digunakan lagi, pihak sekolah berinisiatif memindahkan proses belajar mengajar siswa ke aula dan majlis taklim serta bangunan Madrasah Ibtidaiyah (MI).
“Sementara anak-anak pembelajaran dialihkan ke aula dan majelis taklim. Jumlah siswa di MTs ini ada 85 orang,” kata Nanang. “Ruangan yang tidak bisa digunakan paling parah ada satu, yang satu kerusakannya ringan tapi takut terjadi susulan maka dialihkan dulu semua. Jadi ada dua yang rusak parah,“ tambahnya.
Terpisah, Ketua Yayasan, Syaribuono, menambahkan peristiwa ambruknya dua ruangan kelas di sekolah tersebut telah dilaporkan ke aparat pemerintah setempat.
“Dari pihak kami tadi ada saran dari pak camat untuk segera membuat laporannya dan dibuatkan laporan kejadiannya nanti dibantu oleh ibu camat, sementara kami untuk memindahkan anak didik kami pindahkan ke MI dulu karena ini bangunan MTs nanti digunakan ke madrasah ibtidaiyah,“ ujar Syaribuono.
Baca Juga: 380 Pengayuh Becak dan Tukang Delman Dapat Bantuan dari Pemkot Sukabumi
Menurutnya, hal itu dilakukan sebagai upaya agar proses belajr mengajar siswa tidak terhambat sampai bangunan kembali normal dan dapat digunakan oleh siswa.
“Kita upayakan supaya tidak terhambat anak-anak didik kita ini untuk mendapat pendidikan jadi dipindahkan dulu ke MI di bangunan sebelah sana itu. Bangunan ini berdiri sejak 2004, yang satu lagi 2010/2011, total kerugian kurang lebih 50 juta satu lokal,” pungkasnya.